"Bangsat banget gak sih jadi orang!" Bella ngomel ngomel sendiri sampai membuat Vio dan Fara bosan. Mereka kini ada di rooftop setelah kejadian tidak baik di kantin.
"Udalah Bell lupain. Lebih baik kita ke club" Vio menaik turun kan alisnya. Bukan tanpa alasan, biasanya Bella yang paling bersemangat jika ber urusan dengan club
"Bener tuh Bell" Fara mengangguk membenarkan. Lain dengan Bella, dia mengehembuskan nafas kesal.
Flashback.
Setelah sampai di kantin Bella melihat lihat meja yang cocok untuk mereka duduk dan akhirnya menemukan dua pria yang sedang merokok di pojok kantin. Bella tersenyum melihat Azka dengan seorang teman nya yang sedang merokok itu. Bella berjalan mendekati mereka dan berhenti setelah Fara menepuk bahu nya.
"Ehh! lo berani nyamperin mereka.? Emng kenal?" Fara menatap kearah meja yang di tempati oleh Azka dan bergidik.
"Gua mau nagih uang" Fara dan Vio mendelik. Sudah tampak bahwa mereka terkejut mendengar Bella yang ingin meminta uang pada pria yang memang terlihat seperti preman sekolah.
"Hah? Lu mau malak mereka? Gak salah nih? Gua tau lo udah sering berantem,tapi kan kita udah janji gak berantem dulu di hari pertama " Vio menyerengit, begitu juga dengan Bella. Bella bingung dengan reaksi kedua sahabat nya, bukan nya mereka pernah di kenal kan kepada Azka? Kenapa mereka begini? Tak lama Bella mengangguk dan mengerti. Kalian lupa rupanya. Bella tersenyum jahil
Bella berjalan meninggalkan Fara dan Vio. Fara yang melihat Bella pergi segera menarik tangan Vio dan ikut berjalan di belakang Bella.
Sampai di sana, Bella menggebrak meja dan mengakibatkan kedua pria yang sedang duduk itu terlonjak kaget.
Gubrakk..
"Ehh setann toket gede..!" Azka sontak menaik kan tangan nya dan rokok nya terlempar entah kemana.
"Sejak kapan latah lo kek gitu?" Bella terkekeh dan di balas delikan oleh Azka.
"Lagian lo pake ngebrak meja, lo gak bisa apa bilang baik baik? " Bella kembali tertawa tapi kali ini lebih keras.
"Iyaa gua salah" Bella memeluk Azka dari belakang dan meletakan kepala nya di bahu Azka.
"Dia pacar lo Ka.? Astagaa ternyata selama ini lo bohongin gua sama Alvaro? Hikss jahat kau bang" pandangan Bella yang semula nya berada di bakso yang di sendok oleh Azka kini menoleh kearah teman nya yang duduk di depan.
"Hahaha.. ini tu abang gua kakk" tawa Bella pecah melihat muka teman abang nya yang pura pura menangis. Sungguh menjijikan.
"Lahh? Ini Azka? Udah ganteng aja lo Ka. Dulu perasaan kurus amat gak berisi" Vio menepuk pundak Azka dan bertepuk tangan histeris.
"Jangan bahas masa lalu! " Azka menunduk malu. Ya, dia mengakui dia dulu memang sangat kekurangan gizi. Tapi berkat orang tua nya dia bisa menjadi sekarang.
"Jadi kamu adek nya ya? Kenalin gua Alvin Alarizon. Siswa tertampan di SMA ini" Bella manggut manggut dan tersenyum
"Tampan sih tampan tapi sayang." Azka memasukan bakso kedalam mulutnya dan mengunyahnya.
"Sayang knp?" Tanya nya menyerengit bingung.
"Nakal nya gak ketulungan.. suka loncatin pager"
"Gitu gitu lo juga ikut anjing" Alvin menggebrak meja pelan seraya menoyor kepala Azka. Karena kaget, bakso yang ada di mulutnya menyembur keluar.
"Eww! " Bella, Fara dan Vio tertawa terbahak bahak.
"Ehh jalang..!" Setelah tawa mereka terhenti, suara bazz kembali menggema di kantin yang kosong. Bella yang tidak terima di panggil jalang langsung membalikkan badan.
"Eloo?" Bella menunjuk pria yang berdiri sambil menyender di tembok. Yups dia adalah orang yang menabrak nya di koridor.
"Lo salah mau genitin orang. Lo gak tau kita bertiga siapa kan? Kita bertiga pemilik sekolah ini. Kita bisa aja ngeluarin kalian bertiga." Bella tersenyum mendengar ancaman yang tidak akan pernah berlaku untuk nya.
"Haha.. lo pikir kita takut?" Bella menyungging senyum miring di mulutnya. Dia yang melihat itu langsung mengepalkan tangan nya.
"Dasar jalang!" Muka nya semakin memerah menahan amarah.
"Mau lo ngeluarin kita juga gapapa. Gua bahkan bisa coret nama baik lo dengan mudah"
Plakkk
Bella memegang pipi nya dan beralih ke ujung mulutnya yang robek.
"Bangsat maksud lo apa hah?""Woyy stopp..! Kalian baru aja ketemu langsung berantem" Alvin memisahkan Bella dan Alvaro yang tadi sudah menyempitkan jarak diantara mereka dan siap untuk adu tonjok
"Dekk lo gapapa? Ehh Ro lo gak berhak giniin adek gw.! Lo harus tanggung jawab" Azka menunjuk nunjuk muka Alvaro dan memeriksa luka di bibir Bella.
"A-apa?? Adek lo?" Dengan sedikit terbata bata, Alvaro mencoba memastikan.
"Iya gua adek nya. Kenalin gw Bella Aprilia Madison" Dengan senyum miring andalan, Bella menatap Alvaro lekat.
'Tau rasa lo. Ganteng ganteng kok bangsat banget! ' Bella membantin sambil menatap Alvaro yang masih di marahi oleh Azka.
"Maaf gua gak tau kalo dia adik lo Ka. kalo gitu nanti gua anter pulang ya" dia menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal.
"Ohh ya, kenalin gw Alvaro Alexander " sambung nya lagi.
"Gua gak bisa, gua udah bawa mobil sendiri" dengan cuek Bella melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Biar gua yang bawa pulang dek. Ban mobil gua kempis juga" Bella melotot. Bagaimana mungkin? Tadi mobil Azka baik baik saja.
"Gak percaya? Liat aja sendiri! "
"Yaudah kalo gitu! " Bella melangkah pergi bersama dengan Vio dan Fara.
Bella melangkah ke arah parkiran dan mencari mobil Azka. Setelah menemukan mobil nya, dia memeriksa ban mobil nya. Dan sialnya, memang benar bahwa ban nya kempis. Karena kesal, mereka bertiga kemudian pergi ke rooftop
Flashback off
"Yaudah nanti kita ke club jam 7" Bella menghentikan renungan nya dan memilih untuk menjawab Vio.
"Oke, kita turun ya? Mau pulang" Vio dan Fara memang selalu pulang bersama. Mereka akhirnya turun dari rooftop dan pulang dengan mobil Vio.
Senyap, tak ada orang yg berbicara sedikitpun. Karena bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu
"Mana sih Alvaro? Lama amat" Bella menggerutu dan berhak menghubungi Azka agar menjemputnya.
"Woy! Enak aja lo ngomomg. Gua disini dari vio sama fara belum balik. Cuma gua males nyamperin lo." Bella terlonjak kaget setelah mendengar Alvaro dari belakang.
" Yaudah ayo balik, ngapain lo bengong di sana" Bella segera melangkah turun dari sana. Dia tidak tahan melihat muka Alvaro lama lama. Rasanya, tangan nya sudah gatal ingin meninju muka nya yang blo'on itu.
"Iya, jangan marah dulu lo. PMS kali ya?" Dengan cengirannya, Alvaro mengejar Bella dan menyejajarkan langkah nya dengan Bella
"Ish, tauk ah! Receh"
"Biarin. "
Bersambung🖤
Telah di Revisi.
19-7-19
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...