"Woi dek! Tungguin abang. " Azka berdecak kesal melihat Bella yang sudah hilang di balik tembok.
Dia lalu segera manaiki akar dengan kaki gemetar.
"Cemen amat lo bang. Sama takhayul aja percaya. " Bella meringis setelah melihat Azka yang sudah berkeringat.
Setelah semua sudah loncat Bella akhirnya memutuskan ke markas Azka dan teman teman nya. Markas Azka adalah bangunan bekas yang masih Bagus dan terawat. Bangunan tersebut ada di samping sekolah.
"Jadi ini markas kalian?" Kagum Vio dengan mata berbinar. Bagaimana tidak? Markas nya sudah seperti hotel dengan segala fasilitas.
"Iya, hebat gak?" Sombong Alvin dengan bangganya.
"Ada kulkas, ini kulkas siapa? " Tanya Bella yang melihat kulkas. Setelah membuka nya, dia hanya menatap datar snack dan beer yang begitu banyak. Benar benar kenikmatan.
"Gak tau, dulu waktu kita nemu tempat ini kita nemu semua barang yang ada disini. Sofa, tv, kulkas, meja. Untung masih bagus." Jelas Alvaro. Bella lalu mengangguk mengerti.
"Eh iya, kalian cara nyelesaiin yang kemaren gimana? " Azka menatap Bella. Sedangkan, Bella yang ditatap langsung gugup.
"Ehh, gak diselesaiin kok bang." Gugup Bella.
Ya, Azka memang tidak memberi izin Bella untuk tawuran. Bella tetaplah seorang perempuan. Dia tak ingin adik kecil nya iyi terluka. Biasanya, Azka akan memberi hukuman jika Bella tetap bersikeras melakukan nya.
"Tumben. " Azka duduk di sofa dan menatap Bella curiga.
"Gua yang gak mau. " Sela Vio demi menyelamatkan Bella. Bukan apa apa, jika mereka membatalkan acara ini maka mereka akan di anggap remeh oleh Rendra. Dan jabatan Bella juga pasti akan menurun.
"Bagus lah kalo gitu. Kalo kalian ketahuan tawuran sama kita, kalian bakalan kena hukuman. " Ancam Alvaro dengan senyum.
"Apa lagi bella, " Sambung nya lagi. Bella hanya tersenyum kaku.
"Haiii. " Ditengah kecanggungan yang menyapa, terdengar sapaan seorang perempuan yang datang nya entah dari mana.
"Lo siapa? Ngapain lo asal masuk kesini? Siapa yang kasih ijin? " Tanya Fara garang sambil menatap perempuan di depan nya. Begitu genit dan memamerkan bentuk tubuh.
"Gua siapa? Lo gak tau gua siapa? " Jawab nya sambil memilin rambut nya.
"Gua Sandra. " Sandra, tersenyum dan menatap Alvaro genit. Bella lalu menatap tajam Sandra.
"Lo ngapain sih kesini? " Tanya Alvaro risih.
Bella menatap tajam Sandra. Dan hati Bella sesak saat melihat Sandra bergelayut manja di tubuh Alvaro.
"Lo ngapain sih anjng" Bentak Alvaro ke arah Sandra. Tapi, dengan tak tahu malu nya dia tersenyum.
"Gua gak berhak gelayutin pacar gua? " Tanya nya balik. Bella senang, setidak nya Alvaro sudah melawan. Tapi dia tak bisa memaafkan Sandra.
Bella maju mendekati Sandra. Dia menarik kerah nya dan menarik nya jauh dari Alvaro. Alvaro yang merasa sudah bebas langsung mendekat kearah Bella.
Bella menarik kerah Sandra, mengangkat nya dan mendorong nya ke lantai.
"Jangan gangu pacar gua. Punya nyali juga ya lo main main sama gua. " Bella tersenyum sinis. Wanita di depan nya ini sungguh membuat Bella gemas.
"Al, bantu dong pacar lo ini. " Dengan tak tahu diri nya, Sandra menatap Alvaro dengan tatapan sedih yang palsu.
"PACAR? GUA GAK SUDI PUNYA PACAR JALANG KEK LO. " Teriak Alvaro tepat di depan muka cewek itu.
Bella diam membisu menatap Alvaro dan Sandra. Alvaro menyandar kan Bella dipintu dan mengangkat wajah nya. Alvaro mendekat kan wajah nya ke wajah Bella.
"Sayang gua, cuma sama Bella seorang. "
"Tenodai mata suci gua. " ucap Fara dan Vio berbarengan sembari menutup mata.
"I love you Bell. " Alvaro tersenyum.
"Buktikan Al. " Bella tersenyum dan memeluk Alvaro.
"Terharu gua. " Ucap Alvin.
"Aduhh bell, lo beruntung banget! " Vio yang histeris bereteriak di telinga Azka.
"Anjng sakit kuping gua. " Azka meringis dan memegangi kuping nya.
Di tengah kebahagian Bella dan teman teman nya, sedari tadi ada yang melihat Bella dan Alvaro dengan tatapan mematikan. Siapa lagi kalo bukan Sandra.
"Lihat aja besok. Lo akan mati di tangan gua BELLA APRILIA MADISON"
Bersambung
Telah di revisi
21-12-19
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...