chapter 15✨

4K 100 2
                                    

"Berani berani nya lo" Prichill menggepalkan tangan nya dan bersiap siap menampar Bella

Brakk..

Prichill tersungkur menabrak meja. Bella hanya tersenyum sinis

"Akkhh..aduhh baju gue kotor" Prichill menepuk nepuk baju nya yang terkena bakso. Diikuti oleh cecungut cecungut nya.

"Haha makanya, lo kalo mau berantem sama gue mending jangan deh. Yang ada nanti lo malah jadi pepes" Bella tersenyum sinis.

"Berani banget lo ngomong gt! Awas aj lo ya, gw akan laporin kalian semua ke kepala sekolah" Prichill menunjuk nunjuk Bella dkk yabg sudah duduk manis di meja kantin

"Lo mau lapor? Lapor aja kita gak takut" Alvaro melirik Prichill dingin.

Prichill pun cemberut dan berjalan sambil menghentak hentak kan kaki nya. Diikuti dua cecungut nya yang berjalan di belakang nya.

"Biarkan mereka berdebat dengan kepala sekolah" Vio tersenyum sambil memakan kembali nasi goreng nya.

"Ehh Al nasi goreng gw mana?" Bella menatap Alvaro dengan bingung. Sedangkan yang di tatap hanya cengar cengir tidak jelas

"Udah ada di sini Bell hehe" Alvaro mengusap usap perutnya

"ALVAROO!!!" Bella mengejar Alvaro yang sudah berlari meninggalkan nya.

Alvaro pun berlari dikejar Bella di belakang nya. Mereka bermain seperti itu hingga sampai lah mereka di rooftop. Entah apa yang membawa mereka kesana.

"Hoshh.. hoshh.. udah Al gue cape"  Bella ngos ngosan dan langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan. Alvaro yang melihat itu pun langsung ikut duduk di samping Bella

"Al,  gw mau tanya sama lo" Bella menatap langit yang hari ini sedang sangat cerah

"tanya apa hmm?" Alvaro menoleh dan menatap Bella

"kalo misalnya gue dipanggil tuhan, lo mau gimana?" Bella tersenyum memikirkan perkataan nya sendiri

"Bell, lo bicara apaan? lo gak boleh ngomong kaya gitu. lo harus percaya kalo kita pasti akan terus sama sama" Alvaro menggenggam tangan Bella. Dia tak menyangka Bella akan berkata seperti itu

Bella tak menjawab pertanyaan Alvaro. Dia tidak tau kenapa dia berkata seperti itu, bibir nya bersuara sendiri

"apapun yang terjadi lo harus janji sama gue kalo kita akan terus bersama" Alvaro menyerahkan jari kelingking nya dan di satukan dengan jari kelingking Bella

"Iya Al" Bella menyandarkan kepala nya di pundak Alvaro dan sesekali menoleh nya. yang ditoleh pun hanya tersenyum dan sesekali mencium kepala Bella.

***

bella merebahkan dirinya dikamar. dia sudah pulang sekitar 15 menit yang lalu. dia sekarang merasa sangat lemas, dan dia tidak tau karena apa

"aduhh kepala gue sakit banget" Bella memegang kepala nya. semakin lama rasa sakit di kepalanya semakin sakit.

"akhhh sakittt!" Bella menjambak rambutnya. rasanya kepalanya ingin pecah sekarang juga, tak lama ada sesuatu yang jatuh dari hidung nya. Itu darah, tak lama Bella pun semakin pusing dan semuanya menghitam.

Alvaro pov

"kok perasaan gue gak enak ya?" gue segera meraih handphone gue di atas nakas dan segera menghubungi Bella

BellaCayang💕

AlvaroAlexandr.
bella sayangg
AlvaroAlexandr.
kamu udah makan?
AlvaroAlexandr.
Bella jawab dong
AlvaroAlexandr.
bellaa

perasaan gue gak enak  banget. gak biasanya Bella kaya begini. gue segera meraih kunci motor gue dan berlari ke garasi. setelah sampai di garasi gue langsung menaiki motor gue dan melajukan nya dengan kecepatan tinggi.

sesampai nya di depan rumah Bella gue lihat rumah nya sepi.

kakakipar🤗

AlvaroAlexandr.
woyy lo dimana?

kakakipar🤗
gue lagi di bandara, lagi jemput
bonyok. kenapa lo?

AlvaroAlexandr.
si Bella ikut gak?

kakakipar🤗
kagak
read

tanpa pikir panjang gw langsung masuk kepekarangan rumah Bella.

tok.. tokk..

"Bellaa" Gue berteriak didepan pintu rumah bella

"Bell"

"Akhhh sakittt!" gue langsung membulatkan mata gue dan langsung saja membuka pintu rumah Bella. gue langsung berlari menuju kamar Bella

Brakk..

gue mendobraknya dan gue langsung cemas melihat Bella. Bella sedang terlentang di lantai dengan darah yang bercucuran di hidung nya.

tanpa menunggu lama gue langsung menggendong Bella dan meminjam mobil ya untuk ke rumah sakit. gue langsung melesat dari rumah bella menuju Al Hospital kepunyaan keluarga gue.

"dokterrr" gue berteriak sambil menggendong bella. tak peduli pada orang yang menatapnya aneh.

"kenapa Al?"Datanglah dokter Diana, dia adalah bibi gue

"Biii tolongin pacar Al cepet" Gue membaringkan bella ke tempat tidur yang sudah di bawa oleh Dokter Diana.

Dokter Diana pun langsung membawa Bella ke ruang ICU. hati gue sangat sakit melihat Bella seperti itu. rasanya hati gue ter iris kecil kecil. tapi saat ini gue cuma bisa berdoa untuk Bella

"Bell lo pasti kuat. lo pasti kuat ngadepin penyakit lo. lo harus jadi bella yang kuat kaya yang dulu gue kenal"

bersambung✨
nyesekk:( auto nangis dah😔

The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang