Chapter 22✨

5.7K 112 5
                                    

Bella terlihat sangat baru hari ini, dia selalu memasang wajah ceria yang memang jarang dia keluar kan terkecuali para sahabat nya. Ya, hari ini adalah hari kelulusan, hari yang memang sangat ditunggu tunggu karena akan ada duka dan suka yang bercampur nanti. Begitu juga dengan perasaan Bella, dia sungguh tidak siap berpisah dengan sahabat nya. Fara akan berkuliah di Universitas yang sama dengan Alvin, sedang kan Vio akan berkuliah di London karena disana dia akan menemani nenek nya. Hanya Bella lah yang akan berkuliah di Jakarta, tepat nya di Universitas Eirlangga. Disana adalah tempat Alvaro dan kakak nya menyambung pendidikan.

"Bell! Bengong aja sih, lo lagi mikir kita yaa?" tepukan dari orang yang sangat berarti bagi Bella sempat membuat Bella mengedipkan mata berkali kali dan membuyarkan lamunan Bella. Bella menoleh kesamping dan menemukan Fara dan Vio yang sedang minum sirup dengan tenang nya.

Bella bahkan sempat berfikir bahwa kedua sahabat tengil nya itu senang akan berpisah dengan nya, tapi kenyataan yang sebenarnya tidak lah seperti itu. Vio dan Fara sebenarnya sering melamun dan menangis di dalam kamar, mungkin hanya mereka dan tuhan yang tau. Mereka ber tiga sebenarnya sama, sama sama memasang fake smile yang memang hanya orang tertentu yang bisa melakukan nya, dan mantan anggota geng motor Black Angel inilah salah satunya.

"kalian gak sedih apa? Kita gak lama lagi akan pergi, pergi ke jalan kita masing masing dan pilihan kita masing-masing. Tapi lihat lah diri kalian, muka kalian adem adem aja, kalian seneng ya pisah sama gua" Bella dengan sekuat tenaga menjaga agar air mata yang sudah menggenang di kelopak matanya tidak meluap begitu saja.

Mendengar perkataan dari sahabat nya, Vio langsung menoleh dengan mata yang membelalak karena kekagetan.
"maksud lo apa Bell? Kenapa lo ngomong gitu?" Vio angkat bicara, kini air matanya sudah tidak bisa ia tahan lagi, setetes demi setetes air mata Vio mulai menetes, meluap kan semua perasaan yang selama ini dia pendam di lubuk hati.

"Bell, kalo lo bisa baca isi hati gue, mungkin lo gak akan bilang gini. Kita udah pasti gak seneng, lo bayangin aja Bell, udah berapa lama kita sahabatan. Gue sayang sama kalian, banget, jadi tolong jaga diri kalian baik baik setelah ini" setelah Vio, kini Fara lah yang ganti nya berbicara sambil menumpah kan air mata nya.

Melihat Vio dan Fara yang menangis, Bella seakan terhipnotis dan menumpahkan air mata nya dan diselingi dengan isakan. Kalian bayangkan saja, sahabat it's forever. Sahabat adalah orang yang selalu ada di samping mu jika kamu membutuhkan nya, sahabat bagaikan pundak yang rela menopang mu agar tidak terjatuh, dan sahabat juga tidak akan pernah tergantikan. Seberapa jauh jarak memisahkan, sahabat tidak akan pernah lepas. Itulah yang dulu Bella pikirkan, tapi sekarang, sahabat yang Bella kira akan menemaninya hingga tua nanti akan pergi dan mungkin juga suatu hari nanti tidak akan pernah bisa Bella ajak mengobrol seperti dulu lagi. Karena waktu bisa merubah apapun, dan segalanya. Bella akan belajar untuk berdiri sendirian dan belajar untuk menerima kenyataan dan tetap melihat kedepan, menikmati alur kehidupan yang entah akan membawa nya kemana.

~~~

"janji jangan pernah lupain gue" tiga orang sahabat saat ini sedang berpelukan di saat siswa lain sedang pemotretan untuk kenangan bahkan ada yang sedang bertemu dengan pacar mereka yang memberikan mereka bunga.

"Gua pasti bakal kangen kalian" Bella mengencangkan pelukan nya kepada orang yang sebentar lagi akan ia Ikhlas kan untuk pergi dan berjalan sendiri tanpa nya lagi.

Disaat ketiga sahabat itu menuangkan duka masing masing yang sudah lama menghantui mereka, dua lelaki menatap mereka dengan sendu dan prihatin. Kedua lelaki itu lantas melangkah mendekat sambil membawa sebucket bunga mawar di tangan masing masing nya.

The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang