chapter 14✨

4.2K 98 0
                                    

"Dih! Anak orang bego! " Alvaro menarik paksa Alvin yang sudah mengotori mata semuanya yang ada disini.

"Berani banget lu cium adik gua" Hendra menatap nya tak suka.

"Jangan marahin gua dong, salahin Fara terlalu imut," Ujar Alvin menunjuk Fara.

"Lah kok gua? Enak banget lo" Jawab Fara tak terima.
"Abangg liat deh. " Fara memeluk Hendra dengan tatapan sedih nya. Semua orang tentu tau itu palsu.

"Heh! Lu gak gua restuin" Ucap Hendra menujuk Alvin.

"Hehe bang, nih gua bawain rokok" Alvin nyengir dan memberikan sebungkus rokok yang masih utuh tak tersentuh.

"Nah kalo gini beda cerita, " Hendra meraih rokok itu dan tertawa diikuti oleh semua yang ada disana.

•••

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu di kantin sekolah, kini Alvin dan Fara sudah menjalin hubungan.

"Woi Vi! kantin kuy" Fara dan Bella berteriak sambil membereskan buku nya.

"Gak usah teriak bisa gak sih kalian? Sakit kuping gua" Vio mengusap telinga nya.

"Yaudah sih jangan ngomel. Yuk kita kekantin"

Mereka ber tiga pun berjalan menuju kantin. Setelah sampai di kantin mereka langsung duduk di meja yang sudah mereka pilih sebagai meja mereka.

"Far pesen gih" Vio menatap Fara.

"Yaudah, kalian mau apa?"

"Gua mau nasi goreng sama es jeruk aja. Lo mau apa Bell?"

"Gua samain aja"

"Yaudah gua pesen dulu" Fara pun berjalan meninggalkan mereka. Gak lama kantin menjadi riuh, semua siswi berteriak histeris sambil mengerubungi arah pintu kantin.

"Gua tebak Alvaro sama yang lain pasti ke kantin," Vio menatap prihatin para siswi yang dengan berani nya teriak sekencang itu demi mendapat perhatian.

"Pasti." Bella menjawab sambil menatap kerumunan orang orang. Tak lama mereka pun melihat Alvaro dan yang lain sedang berjalan ke arah mereka.

"Dedek Bella,," Alvaro yang melihat Bella langsung berlari dan memeluk Bella seperti anak yang tak mau kehilangan ibunya.

"Al gua gak bisa nafas" Bella menepuk nepuk pundak Alvaro. Alvaro pun melepas pelukan nya dan duduk di sebelah Bella.

"Kapan Vi kita kaya begitu?" Azka mamonyongkan bibir nya kearah Vio.

"Apaan sih ka?" Vio memutar matanya melihat raut wajah Azka yang membuatnya geli sendiri.

"Ciee yang bullshing" Hendra mencolek colek pipi Vio. Sejak Alvaro dan yang lain mengenal Hendra, dia kini menjadi anggota most wanted sekolah dan mengikuti mereka kemana mana bagaikan permen karet.

"Bisa diem gak sih?" Vio menatap semuanya kesal.

"Misi dikit! Gw bawa makanan nih" Fara terlihat datang dengan membawa nampan.

"Kok cuma tiga? Kita mana?" Alvin mengambil satu nasi goreng.

"Vin, itu punya gua" Fara mengambil nasi gorengnya dari tangan Alvin.

"Bagi bagi" Alvin menunjuk mulut nya yang sudah terbuka lebar.

"Gamau!" Fara mengambil sendok dan mulai memakan nasi goreng nya. Dia tidak memperdulikan Alvin yang dari tadi memanggilnya.

"Farrr!!" Alvin menarik muka Fara dan mencium nya di pipi. Hanya sekilas bahkan jika dihitung iti hanya sedetik saja. Tapi membuat banyak mata mengarah kesana.

"Heh goblok! Ini tuh sekolah. Tau diri dong" ujar seseorang yang ada di belakang meja Bella.

"Emang nya kenapa? Ngapain lo ngelarang kita?" Bella membalas nya dengan dingin.

"Karena ini tu sekolah bukan club. Kalo mau kaya begitu di club dong jangan disini! Dasar jalang!!" Bentak teman orang itu. Bella menghela nafas kasar dan mendekat kearah tiga orang itu. Semua yang ada dikantin hanya diam karena mereka tau Bella seperti apa

"Nama lo? Kelas berapa lo? Sejak kapan kalian disini?" Bella bertanya dengan tampang sinis

"Kita kelas X dan kita baru disini dari kemarin. Gua gak pernah liat lo disini, tapi mental lo boleh juga berani ngelawan gua. Asal lo tau ya, gua ini cucu kepala sekolah dan gua juga saudara nya Sandra" jawab nya

"Dan gua mau lo jadi budak gua" sambung nya lagi.

"Gua nanya nama lo, bukan jabatan lo anjing!" Bella sudah sangat gerimutan. Bisa bisa nya orang itu menyuruh nya menjadi budak

"Nama gua Prichilla Puspita Ayu" prichill menjawab dengan smirk nya

"Ohh Prichill.. jadi lo mau gua jadi budak lo?? Hahaha! gak akan pernah terjadi. Dan satu lagi, lo bilang lo cucu kepala sekolah? Mau lo istrinya kepala sekolah juga gua gak akan takut!" Bella duduk di meja sebelah meja Prichill sambil senyum penuh prihatin.

"Berani berani nya lo" Prichill mengepalkan tangannya dan mendekat kearah Bella. Tangan nya terngkat namun..

Brak!

Bersambung✨
Maaf ya akhir akhir ini author jarang up. Author lagi sibuk soalnya, apa lagi author bentar lagi ada UN jadi harus giat belajar.

Maaf ya:)

Telah direvisi
15-8-2020

The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang