Bel masuk sudah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu. Tetapi ke enam most wanted ini tidak beranjak dari tempat duduk nya.
"Eh Bell, lo gak ke ruang kepala sekolah? Kan tadi lo dipanggil. " Fara menatap Bella yang sedang bersandar di dada milik Alvaro.
"Lo dipanggil kepala sekolah? Ngapain? " Azka menatap Bella dengan bingung.
"Gua males Far, toh gua kan gak ada masalah. " Sahut Bella tak peduli.
"Gak boleh gitu dong, aku anterin ya? " Alvaro bertanya lembut kepada Bella. Mau tak mau, akhirnya Bella hanya mengangguk dan menggandeng tangan Alvaro menuju ruang kepala sekolah.
"Hargai spesies jomblo woy!! " Alvin berteriak kepada Bella dan Alvaro yang sudah melenggang pergi. Sungguh tak ada niat untuk membalas perkataan nya.
Sesampai nya di ruang kepala sekolah, Bella hanya terdiam di depan pintu sambil menatap tulisan yang menggantung rapi di atas nya.
Bella menoleh kearah Alvaro yabg sedang menatap nya.
"Kamu gak ikut masuk? " Bella menatap Alvaro.
"Enggak deh Bell. Aku tunggu di sini aja ya? " Alvaro mengusap pipi Bella dengan lembut.
"Yaudah deh, tapi kamu tunggu di mana? "
"Aku tunggu di KUA aja. " Pipi Bella merona setelah meresapi kata kata Alvaro. Tapi segera ia mengalihkan pandangan agar tak terlalu jelas terlihat oleh Alvaro.
"Ciee bullshing, aku tunggu di depan aja kok. " Alvaro mencubit pipi Bella gemas.
"Ishh Alvaro! " Bella langsung membuka pintu ruang kepala sekolah. Tanpa mengetuk nya tentu saja.
"Hei Bella! Apa kamu tidak punya sopan santun?" Kepala sekolah menatap Bella dengan tajam. Bella hanya diam, tak mau menjawab pertanyaan yang diberikan. Dia langsung duduk di sofa yang sudah di sediakan.
"Wahh! nih ruangan gak berubah dari dulu." Bella menatap ruang kepala sekolah yang sudah sangat ia kenali.
"Apa maksud mu? Apakah kamu pernah kesini sebelum nya? " Pak Yudi yang tak lain adalah kepala sekolah bertanya kepada bella.
"Sebelum nya aku bertanya kepada bapak. Kenapa membawa ku kesini? Buang buang waktu saja. "
"Kamu benar benar kurang hajar! Saya membawa mu kesini untuk bertanya. " Kepala sekolah yang sudah kehilangan kesabaran mulai membentak Bella.
"Kenapa kamu memukul anak saya hingga dia babak belur? Apakah kamu tau jika itu sangat bertentangan dengan peraturan sekolah?! " Kepala sekolah kembali membentak Bella. Tetapi Bella tak peduli dan tetap duduk tenang.
"Saya memukul anak bapak karena dia sudah membully saya di kamar mandi. Dan jika saya melanggar peraturan sekolah apa yang bapak lakukan kepada saya? " Bella memainkan kuku nya dengan santai karena dia memang sudah biasa dengan hal ini.
"Jika memang anak saya membully mu apakah kamu harus memukul nya hingga dia kekurangan darah seperti sekarang? Saya tak akan segan segan untuk memanggil orang tua mu dan mengeluarkan mu dari sekolah ini! " Kepala sekolah memijit kepala nya yang terasa sakit.
"Silahkan bapak hubungi mereka! Saya tidak takut! Dan yang takut nanti adalah bapak sendiri. Jangan menyesal karena sudah membentak saya disini! Karena saya bisa saja memecat bapak menjadi kepala sekolah di sini! " Ucap Bella dengan dingin tetepi sangat menusuk.
"Siapa nama ayah dan ibumu? Oh ya nama mu juga? " Pak Yudi mengintrogasi Bella. Dan itu membuat Bella tersenyum penuh kemenangan.
"Nama bonyok gua Putra Wijaya Madison dan Siska Belliana Madison. Saya sendiri adalah Bella Aprilia Madison. Bagaimana? Bapak sudah puas membentak saya? " Bella tersenyum miris ke arah pak Yudi yang sedang terdiam meresapi perkataan Bella.
"Kamu Bella? Anak nya pak Putra? " Dia bertanya kepada Bella.
"Iya, saya putri nya. "
"Maaf kan saya Bella. Maaf! " Pak Yudi kini menunduk dan merutuki diri nya yang tak mau melihat biodata Bella terlebih dahulu.
Bella tak mau meladeni nya dan langsung keluar begitu saja. Dia melihat Alvaro yang sedang terlelap di kursi depan ruangan Kepala sekolah.
Bella tersenyum sekilas dan mengecup pipi pacar nya itu.
"Gemesin banget sih. " Bella tersenyum kecil melihat muka Alvaro yang sangat damai.
Bella lalu melangkah duduk ke sebelah Alvaro. Dia menyentuh pipi Alvaro berniat membangunkan nya. Tetapi, tangan nya mendadak beku setelah menempel sempurna di pipi Alvaro.
Bella menatap wajah Alvaro intens. Hingga alvaro akhirnya terbangun dan Bella masih terdiam.
"Hm? " Alvaro yang terbangun kaget melihat Bella yang menatap nya dengan tangan yang tertempel di pipi nya. Karena Alvaro bangun, Bella cepat cepat menarik tangan nya dan langsung salah tingkah di buatnya.
"Kamu kenapa beb? Pengen ya? Gausah diem diem kali. Tanpa lo ijin juga gua mau." Goda Alvaro sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Gua gemes aja liat lo tidur tadi, berasa muka lo itu adem banget. " Bella menyenderkan kepalanya di pundak Alvaro. Entah lah, semenjak Alvaro hadir di hidup Bella, Bella selalu manja dengan Alvaro.
Karena merasa nyaman, Bella lalu memeluk Alvaro dari samping dan membuat Alvaro terkejut.
"Bell? "
Bersambung
Maaf ya karna author jarang up. Soalnya author lagi mau USBN nih:(
Mohon pengertian nya ya. Author bakalan usahain buat up kok:) jadi kalian tunggu aja yaTelah direvisi
23-03-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...