"Lohh ini kan restaurant kesukaan guaa!" Bella memekik dan memukul mukul lengan Alvaro. Ya, sudah sangat lama dia tidak kesini lagi.
"Aww! gua tau lo seneng, tapi jangan mukul gua dong. Sakit nihh!" Alvaro mengusap lengan nya yang mungkin sudah memerah.
"Lo kok tau ini restaurant kesukaan gua?" Bella menatap Alvaro yang sedang melepas sabuk pengaman nya.
"Gua tau dari abang lo, udah? Yukk masuk! " Alvaro membuka pintu mobil dan disusul oleh Bella. Dengan langkah cepat, Bella menyusul Alvaro.
"Mau pesen apa?" Alvaro menatap Bella yang sedang membolak balik menu di tangan nya.
"Gua mau ayam panggang black pepper aja. Minumnya Green tea latte"
"Ok. Ayam panggang black pepper 1, spaghetti carbonara 1, green tea latte 2." Alvaro menatap pelayan yang sedang mencatat menu yang mereka pesan.
"Di tunggu ya" Pelayan itu kemudian pergi.
"Al, kok disini sepi banget sih? Cuma ada kita berdua" Bella melihat di sekeliling nya. Hanya ada mereka berdua dan para pemain musik di pojokan.
"Tempat ini udah gua pesen, khusus buat lo." Alvaro menatap Bella dengan senyum.
"Pantes" Bella hanya mengangguk tanpa menyadari Alvaro yang kini sedang menyiapkan mental.
"Bell"
"Iya?"
"Lo mau gak jadi pacar gua?" Alvaro menatap Bella yang kini sedang menatap nya.
"Ehh. M,, mau Al." Bella yang sedang beradu dengan suara hatinya akhirnya menetap kan keputusan.
"Beneran?" Alvaro menegakan badan nya.
"Iya Al" Bella tersenyum manis, Alvaro yang mendengar kata kata itu pun ikut tersenyum.
***
Bella menggeser geser layar handphone nya. Ya, sekarang sudah jam 12 malam. Dan Bella harus bersiap siap untuk malam ini.
"Dekk abang ijin ya?" belum sempat Bella melangkah, Azka masuk ke kamar bella dengan pakaian serba hitam dan panjang.
"Kemana bang?" Bella menatap Azka. Walau sebenarnya Bella sudah tau Azka akan pergi ke arena balap liar pada malam ini.
"Mau nonton balap liar" Ya, tebakan Bella benar.
"Oh yaudah"
"Lo gak tidur? Udah jam 12 nihh." Azka menyerengit. Dia melupakan sesuatu.
"Lo lupa bang? Kan gua yang mau balapan." Bella memutar mata malas. Sedangkan Azka menepuk dahi nya sendiri.
"Ya ampun abang lupa. Maaf ya queen racing." Azka lalu terkekeh kecil dan melangkah pergi meninggalkan Bella.
Setelah Azka pergi, Bella segera bersiap siap. Bella memakai baju hitam bertulis kan fucking dan celana jeans hitam panjang dengan sobek sobekan halus di bagian lutut. Tak lupa jaket kulit coklat, sepatu kulit hitam tingginya, dan masket bergambar kan tengkorak. Untuk wajah, Bella hanya memakai bedak tipis dan sedikit liptint. Bella mengikat kuda rambutnya dan menaiki motor sport nya.
***
"Hai." selang 10 menit, Bella telah sampai di arena dan dia pergi memarkirkan motor nya di antara motor teman teman nya. Anggota geng motor Black Angel bisa terbilang banyak dengan Bella sebagai ketua, Vio dan Fara sebagai pengikut Setia.
"Woy! Lo udah di tungguin tuh sama Rendra" Seorang anak buah Bella menepuk pundak nya. Rendra adalah lawan Bella pada pertandingan saat ini.
"Heii sampai juga lo" sesampainya Bella di garis start, dia langsung di sambut oleh senyum miring Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...