chapter 9✨

4.7K 123 0
                                    

"Lo ngapain hmm? Ngapain lo ikut tawuran?" Alvaro menyidang Bella dengan banyak pertanyaan.

"Maaf Al. " Alvaro menarik dan menghembuskan nya perlahan.

"Liat nih hidung lo berdarah terus. Luka sayatan lo juga harus di jahit kayanya. " Bella mendelik, dia tidak mau di jahit. Tidak mau.

"Iyaa Al maaf. Tapi, gua gak mau di jahit." Bella menunduk sambil menggeleng kuat.

"Luka lo bisa infeksi Bell. Luka nya dalem banget loh. " Alvaro menatap Bella, dan Bella juga balik menatap Alvaro.

"Dengan di jahit juga bisa bikin infeksi Al. " Akhirnya Alvaro menghembuskan nafas dan mengangguk.

"Oke, sekarang lo tidur dan gua akan tunggu disini. " Bella mengangguk dan memejam kan mata nya.

Tapi tak lama setelah nya kepala Bella terasa sakit. Dan semakin lama, kepala nya seperti berputar putar. Dan saat itu juga, darah kembali mengalir di hidung nya.

"Bella, lo gapapa? " Bella membuka matanya dan mendapati Alvaro sedang membersihkan darah yang nengalir dari hidung nya.

"Gua gapapa. " Bella tersenyum.

Alvaro lalu mengusap rambut Bella sampai Bella tertidur.

***

Bella terbangun dan mendapati dirinya sudah terbalut selimut. Dia lalu bangun dan segera mandi untuk bersiap kesekolah.

"Luka gua belum kering, pantes sakit. " Bella lalu turun dan mendapati teman teman nya sudah duduk sambil memakan roti.

"Kalian sarapan disini? " Bella yang bingung hanya celingukan  melihat Vio dan Fara yang sibuk makan roti dengan selai coklat.

"Kita bahkan nginep disini. Lo sih, ngorok duluan. " Vio menyeruput susu nya dan nenyeder dengan santai.

"Numpang aja belagu lo. " Bella duduk di sebelah Vio dan memakan roti serta susu nya hingga habis. Bella memang kelaparan semenjak kemarin malam.

Tapi karena luka di tubuhnya, membuat Bella malas untuk makan dan akhirnya tidur.

"Yaudah, yuk berangkat. Udah jam 8.15 " Alvin bangkit dan diikuti oleh semuanya.

Bella pun ikut bangkit dan segera memasang sepatu putih nya.

"Yuk. "

Mereka menaiki mobil masing masing dan langsung berangkat sekolah seperti angin.

Gerbang sudah tertutup, tetapi masih banyak murid yang berkeliaran di halaman. Mungkin guru guru belum masuk kelas.

Dan seperti biasa Bella masuk kesana dengan mulus. Enam mobil hitam memasuki parkiran sekolah dan menjadi perhatian murid murid yang berlalu lalang.

Mereka ber enam keluar dan mulai berjalan menyusuri koridor sekolah. Menjadi perhatian semua orang sudah biasa bagi mereka. Dan mereka hanya memasang muka datar.

'Ehh! Itu Kak Bella kenapa? Banyak ada luka nya. '

'Pasti Kak Bella habis tawuran. '

'Itu Kak Fara sama Kak Vio juga banyak lebam. '

'Kalian lebay tau gak? cabe gitu kalian kasihani! Caper banget lagi! '

'Ehh! Lo jangan ngomong gitu anjing. '

Bella menatap tajam orang yang berani mengatakan nya cabe itu. Dia maju mendekat dan menatap tajam mata nya. Sungguh kurang ajar!

"Udah lah Bell jangan di hiraukan. " Azka yang melihat Bella emosi langsung menahan nya sebelum dia berubah menjadi singa yang siap membunuh siapa saja.

The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang