CITT..
"Gila tuh mobil.. mau nya apa sih?" Bella segera turun untuk menemui mobil sport abu abu yg berhenti mendadak didepannya.
"Woyy mau lo apa hah?! Bisa nyetir gak sebenernya?! " dengan bentakan yang keras, Bella mengetuk ngetuk kaca mobil sport abu abu itu.
"Lo yang mau nya apa! Ngajak kita ke club jam 7 eh malah kencan lo!" tak mau kalah, orang yang di dalam mobil itu langsung menurun kan kaca nya dan ikut memekik Bella. Bella yang melihat hanya bisa cengo di tempat.
"Sialan! Lo mau bikin gua mati? " Bella menyender di mobil itu untuk menenangkan diri nya. Baru saja ia berniat untuk membogem orang yang sudah berani bermacam macam dengan nya itu. Tapi semua ia urungkan setelah melihat si pengendara yang hampir membuat nya mati itu.
"Bell orang nya gapapa kan?" Alvaro yang tadi masih syok karena hampir bertabrakan kini turun dan ikut melihat si pengendara.
"Kalian?! " Fara dan Vio terkekeh melihat muka syok Alvaro. Pasti dia mendapat cerita baru hari ini.
"Bangsat lo hampir aja lo bikin kita mati tau gak!" lagi lagi Vio dan Fara hanya terkekeh dengan tampang tak berdosa sedikit pun.
"Denger nih Al, kalau lo udah di bonceng sama si Bella atau kita bertiga dijamin akan selamat dan dapet sensasi tak terlupakan" Vio tersenyum bangga. Sedangkan Alvaro menyerengit bingung tak mengerti.
"Emang kalian siapa? Peri? Bidadari? Atau jangan jangan kalian malaikat?" Vio memutar mata menyesal karena sudah mengatakan itu kepada Alvaro. Tak seperti lelaki lain nya yang langsung mengerti, Alvaro malah ngebacot sendiri.
"Kita queen racing di bidang mobil dan motor" Dengan wajah datar Bella akhirnya memutuskan menjawab Alvaro. Walau dia tau pasti Alvaro akan bertanya macam macam lagi setelah itu.
"Jadi lo queen racing yang selalu menang itu? Gua penggemar berat kalian!! " entah dapat dari mana, Alvaro mengeluarkan buku catatan kecil beserta bolpoin untuk meminta tanda tangan.
"Gua gak suka ada yang minta tanda tangan gua. Jadi jangan harap" Alvaro menekuk bibir nya yang semula ke atas menjadi ke bawah.
"Ehh gimana kalo kita ke club aja? " Fara mengangguk antusias.
"Ide bagus tuh" demikian juga Alvaro yang sudah lama tidak merasakan nikmatnya alkohol.
"Yaudah yuk, ini gua yang nyetir ya? Biar bisa lewat jalan pintas terus cepet. Gak kaya lo" merasa malas berdebat, Alvaro memilih mengangguk.
***
Bella turun dari mobil saat sudah sampai di depan club yang sering ia kunjungi. Berbeda dengan Alvaro, lelaki itu masih setia memegangi kepalanya yang pusing karena diajak Bella ngesot ngesotan dijalan. Jika mobil nya lecet, ia tak segan segan meminta tanggung jawab kepada Bella.
"Woy Al! Turun, gak mau minum lo? " Bella yang sadar Alvaro tidak bersama nya mengetok ngetok kaca mobil.
"Iya gua turun" setelah Alvaro turun, mereka berdua berjalan menyusul Vio dan Fara yang sudah lebih dulu ke dalam. Saat mereka masuk, mata mereka langsung di silahkan oleh cahaya kerlap kerlip lampu dan bau alkohol masuk ke penciuman mereka. Bella melihat kesekeliling dan menemukan Azka dan Alvin yang sedang di temani oleh wanita sewaan mereka.
"Woy! " Bella menepuk pundak Azka dan membuat nya terlonjak pelan.
"Anjir lo! Bisa gak sih sehari aja jangan bikin gua kaget?!" dengan jalang yang bergelantungan di tubuh nya, Azka berbalik dan menghadap Bella.
"Sayang nya itu mustahil." Bella tersenyum dan menoleh ke arah jalang sewaan kakak nya. Terlihat dari raut wajahnya, jalang ini tak suka melihat kedekatannya dengan Azka.
Bella tertawa renyah, "Heh, lo tuh cuma jalang pemuas nya Azka. Bukan siapa siapanya. Jadi apa lo berhak natap gua kaya gitu? " mendengar kata kata pedas yang dikeluarkan Bella, jalang itu lantas menunduk.
Bella melotot kaget saat Azka menarik jalang itu dan mencium bibir nya. Tak lama, Alvin juga sudah memulai aksinya sama seperti Azka.
"Bangsat mata gua ternodai! " Bella berbalik dan melangkah pergi mencari meja yang biasa ia dan kedua teman nya gunakan.
"Dari mana aja lo? Lama bener, kasian si Alvaro di kerubungi tante tante girang" Bella menoleh menatap Alvaro yang duduk di depan Vio dam Fara. Benar, ketampanan Alvaro membuat nya bak gula diantara semut. Dan terlihat juga dia sedang mengusir semut semut yang siap menerkam nya.
"Heh pergi, gua mau duduk di sini" Bella menatap datar kepada orang yang duduk di sebelah Alvaro. Orang itu mengangguk dan pergi. Tapi bukan nya berhenti, para tante girang masih mengerubungi Alvaro dan meraba raba nya.
Cup!
Bella terlonjak kaget saat Alvaro tiba tiba menarik dagu nya dan menyambar bibir nya. Ya, Bella tau tujuan nya. Dan berhasil, para tante tante girang itu pergi dengan kesal. Bella mendorong Alvaro, tapi Alvaro malah menangkup pipi Bella dan membelai nya. Bella yang mulai terpancing mengalungkan tangannya di leher Alvaro dan beradu lidah dengan nya.
"Ekhem! "
Sebuah deheman berhasil menyadarkan dan menarik Bella juga Alvaro ke dunia nyata.
"Kalian gak inget ada kita berdua?" Vio menatap horror kedua insan sehabis ciuman itu. Sedang kan yang di tatap hanya cengar cengir.
"Hehe slow Vi" Alvaro meraik tangan nya menjadi angka dua. Melihat itu, Vio hanya memutar mata nya.
"Yaudah yuk minum" Bella mengangguk dan meneguk satu gelas kecil minuman didepan nya.
Setelah 45 menit minum, Bella dan yang lain mabuk berat. Bella menutup rapat matanya dan membuka nya sedikit sedikit. Walau mabuk, Bella dan kedua teman nya masih sadar. Lain dengan Alvaro yang sudah berkunang kunang dan teler.
"Gua ke kamar mandi dulu ya" Bella bangun dari duduk nya dengan sempoyongan. Saat Bella sampai di kamar mandi, Bella langsung mencuci muka. Saat sedang mengeringkan wajah dengan tisu, sebuah tangan melingkar di pinggang nya.
"Eh!" dengan refleks Bella membalik kan badan nya. Dia terkejut melihat Alvaro sedang memeluknya dengan kesadaran nol.
"Lo ngapain di toilet cewek? " wajah Bella dan Alvaro sangat dekat. Bahkan deru nafas mereka berdua terasa di wajah lawan nya.
"Nyariin elo" dengan senyum manis tiada tara Alvaro mendekat kan wajah ke wajah Bella. Bangsat si Alvaro, kalo gini caranya gua bisa pingsan terus suka sama dia. Pipi Bella memanas dan memerah setelah batin nya berkata.
Cup!
Bersambung✨
Telah di revisi
3-8-19
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...