"Bell?" Bella cekikikan melihat muka alvaro yang merah padam.
"Ini semua gara gara kamu. Dan kamu harus tanggung jawab! " Alvaro memonyongkan bibir nya dan membuat Bella gemas sendiri.
"Tanggung jawab? Tanggung jawab gimana? " Tanya Bella pura pura tak tau dan tersenyum kearah Alvaro. Alvaro langsung menjambak rambut nya frustasi.
"Gua bakal tanggung jawab kalo kita udah nikah." Bella mengusap pipi Alvaro dan berlari meninggalkan nya. Bella melihat kebelakang sekilas dan tak sadar menabrak seseorang di depan nya
Brukk!
"Aww! " Bella meringis memegang kakinya yang terasa nyeri.
"Lo punya mata gak sih? " Orang itu menatap Bella tajam. Bella langsung berdiri dan menatap nya dengan tatapan tak terima.
"Bukan nya lo yang gak punya mata? Dasar berengsek! " Bella mendorong sedikit tubuh nya dan kembali berlari sebelum Alvaro kembali menyalip nya. Bella berlari menuju kantin, disana semua temannya sudah duduk dengan tenang termasuk Alvaro. Bella menatap Alvaro bingung.
"Kok lo bisa duluan? " Bella bertanya sambil duduk di depan Alvaro.
"Karena gua jalan. " Alvaro menjawab nya ketus. Bella menyerengit bingung, dia marah?
Hanya itu yang ada di pikiran Bella.Tanpa basa basi Bella langsung menarik Alvaro menuju meja kantin yang lumayan jauh dari sahabat sahabat nya.
"Al, kamu marah ya sama aku? " Tanya Bella dengan nada manja.
"Gak. " Alvaro menjawab dingin dan duduk membelakangi Bella.
"Bohong. "
"Bener. "
"Bohong. "
"Bener. "
"Sampe kapan gini terus? Sampai kapan kamu dingin gini ke aku? Kamu marah karna yang tadi? Yaudah cari aja yang lain! " Bella mengalihkan pandangan nya dari Alvaro. Mendengar pernyataan Bella, Alvaro berbalik dan berpindah duduk ke sebelah Bella.
"Gua lihat tadi lo sama Hendra. Ngapain? " Alvaro merangkul pundak Bella sambil memainkan handphone nya.
"Tadi dia nabrak gua, ya gua gak terima lah! "
"Ohh. "
"Ciee yang cemburu. " Bella menaik turunkan alisnya menggoda Alvaro yang terlihat mengalihkan pandangannya.
"Jelas lah gua cemburu. Gua kan sayang sama lo. Balik yuk? Kita jauh banget sama temen temen. " Alvaro menggendong Bella tanpa ijin nya. Bella memukul pundak Alvaro agar dia menurunkannya. Dia yang mengerti langsung menurun kan Bella dan merangkul Bella.
"BELLA! " Teriak orang dari belakang. Bella sontak menoleh dan ia melihat Hendra. Dia sedang berlari dan menggenggam tangan Bella.
"Apa apaan nih? " Tanya Bella menghempas kan tangan nya. Alvaro hanya diam dan menatap Bella bingung.
"Bell, Lo gak inget gua siapa? " Lirih nya sambil menatap Bella. Bella hanya menggeleng menandakan ia tidak kenal dia siapa.
"Gua Hendra Honsan, kecoa lo waktu masih di Australia. " jawab nya. Bella sontak terkejut, dia tidak menyangka bisa bertemu dengan teman kecilnya.
"Hendraa!! " Pekik Bella sambil memeluk nya. "Gw kangen banget sama lo! " lanjutnya.
"Oh ya Al, ini sahabat aku waktu di Australi. Dan Hen, ini Alvaro pacar aku. " Bella tersenyum menatap keduanya. Mereka lantas jabat tangan dan tersenyum.
"Kecoak! Ikut kita makan mau? " Alvaro nyengir yang membuat Hendra menatap nya kesal.
"Kok lo tau gua dipanggil kecoa? " Hendra alias sang kecoa merasa kesal terhadap Alvaro.
"Lo lupa? Kan lo sendiri yang bilang tadi. " Alvaro cekikikan melihat tingkah Hendra yang pikun.
"Oh iya gua lupa. Tapi dulu kata Bella kecoa itu artinya panggilan sayang, jadi gua biasa aja. " Hendra menatap Bella kesal setelah sekarang tau apa itu kecoa yang sebenarnya.
"Hahahaha. " Tawa Bella dan Alvaro pecah seketika, kita saling bertukar cerita sehingga tak sadar ada yang melihat mereka sedari tadi.
"Kalian ngapain? Bukan nya msuk kelas!"
Bersambung✨
Telah di revisi
12 april 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Grils✔️ (SEDANG TAHAP REVISI)
Teen FictionBella Aprilia Madison adalah seorang siswi SMA yang memiliki sikap bad. Siswi ini selalu menjadi perbincangan guru di sekolahnya. Siswi ini juga menjadi langganan ruang BK. Sikap siswi ini sudah dianggap permanen atau tidak bisa diubah. Banyak orang...