Warning typo bertebaran🤤
.
.
."Arghhh sakit Ten pabo, lu main kok kaser banget sih," ketus Lisa.
Ten hanya bisa memberikan smirk gantengnya itu, memandangi wajah kesal dan tersiksa Lisa sudah menjadi hobi barunya sekarang.
Lalu mereka saling tatap sejenak dan mengayunkan jari jemari mereka, "yuhu, gue menang," teriak Lisa kesenangan ketika jari telunjuknya melawan jari kelingking milik Ten.
"Pelan-pelan dong Li-,"
Tak!
Sentilan jari Lisa lepas landas di kening Ten yang kini terlihat semakin merah. Giliran Lisa yang memberikan smirk nya pada Ten
"Loh ada Ten rupanya," tiba tiba Jisoo datang dari arah pintu masuk. "udah lama kalian sampai?" Tanya Jisoo kemudian sambil merebahkan diri sejenak di samping Ten.
"Lumayan lah," jawab Ten sambil mengusap keningnya. Sementara Jisoo hanya tersenyum maklum.
"Rose sama kak Jennie mana kak?," Tanya Lisa sambil membereskan remah remah roti yang berserakkan di karpet.
"Tadi Rose lagi ada tugas tambahan dari dosen dia, makanya aku pulang duluan. Kalau Jennie dia bilang ada urusan di luar," jelas Jisoo.
Lisa hanya sekedar mengangguk paham, dan membawa beberapa bungkus cemilan yang telah tandas olehnya dan Ten ke dapur.
***
Jennie memasuki sebuah kafe di pinggiran jalan kota Seoul. Ia berjalan menuju meja kasir dan tanpa berbasa basi ia langsung bertanya pada petugas di sana,
"Maaf, saya ingin bertemu dengan manejer kafe ini"
Wanita kasir dengan name tag sowon itu tersenyum, "apakah anda nona Jennie?," Tanya Sowon yang mendapat anggukan dari Jennie, "ayo ikuti saya, akan saya antarkan ke tempat manajer,"
Jennie berjalan sambil mengikuti gadis bernama Sowon itu. Walau ia terkadang merasa tidak adil berjalan di samping Sowon. Mungkin ini menyangkut ke tinggi badan, tapi gadis di depannya ini sungguh beruntung karena dia memiliki badan tinggi serta langsing. Dan juga walau pun Sowon seorang pegawai kafe, ia tampil dengan sangat baik dan ramah karena senyumnya itu.
Berbanding terbalik dengan seorang Kim Jennie. Pipi tembem, tubuh mungil, dan mata bulat dengan puppy eyes nya itu bahkan kadang kala tampangnya lebih terkesan seperti preman dari pada anak kampus.
"Tunggu di sini dulu ya, oh iya jika kamu butuh bantuan, panggil saja aku. Oke?" Ujar Sowon dengan senyum antusias, lalu masuk kedalam pintu bertuliskan papan manager
"Hmnn, terimakasih" jawab Jennie dengan senyum simpul
Tak lama kemudian Sowon keluar dan mempersilahkan Jennie untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETED
Fanfiction[END] "bukankah iblis hanya sekedar malaikat bersayap hitam?, Lalu kenapa dia sangat dibenci?," Kim Jennie "Mungkin kalian tidak bisa mengerti. Tapi aku harap kalian bisa memahaminya." Kim jisoo "Siapa kau sebenarnya?, Malaikat atau iblis, kemana ka...