Rose menghentakkan kakinya dengan semangat ke kampusnya. Sesungguhnya dia masih merasa pegal karena kejadian semalam, tetapi dia juga merasa sangat semangat dilain sisi
Sebuah senggolan terasa di siku sebelah kanan tangan Rose, "Oce aku luan yak, ada janji sama Ten di perpustakaan," sahut Lisa kemudian berlari tanpa menunggu jawaban dari Rose
Rose diam memandang punggung Lisa yang mulai menjauh lalu ia mulai melanjutkannya kembali langkahnya, hingga sebuah sentuhan di tangan kanannya kembali menghentikan langkahnya.
Rose melirik ke orang tersebut, "apa yang Lo lakuin terhadap tangan mahal gue?," Tanyanya ketus
Jaehyun menatap wajah Rose intens dengan smirknya, lalu kemudian menariknya untuk keluar dari dalam kampus
"Gue ada kelas pagi," tahan Rose di tempat
"Hanya 15 menit," saut Jaehyun, "ya udah disini aja," jawab Rose cepat
Smirk Jaehyun kembali keluar, "yakin" ujarnya penuh dengan teka teki yang mendapat anggukan pasti dari Rose
Lalu Jaehyun melepaskan tangan Rose, jujur Rose sedikit kecewa tetapi ditepisnya pikiran aneh itu
"Lo harus tanggung jawab," tukas Jaehyun
"Kenapa?,"
"Atas kejadian semalam," Jaehyun menatap dalam manik Rose
Rose menaikkan alisnya, "semalam?," Beonya mengulang pertanyaan Jaehyun, kak Jisoo juga membahas ini tadi pagi, batinnya
"Lo mau tau apa yang terjadi semalam?," Rose jelas semakin penasaran dan mengangguk
"Selesai kampus gue kasih tau," ujarnya dengan senyum penuh tanda tanya
"Yak!, Jaehyun!" Panggil Rose karena dia sudah semakin penasaran sekarang
Sementara Jaehyun hanya melambai pada Rose tanpa berbalik sedikit pun.
***
Lisa melirik liar ke dalam perpustakaan yang sangat hening. Matanya sibuk mencari keberadaan Ten, hingga ia kembali mengingat kenangannya semasa di sekolah dasar, biasanya Ten akan memilih sudut perpustakaan untuk kegiatan tidur siangnya, tapi kan ini masih pagi batin Lisa namun tetap menuju sudut perpustakaan.
Bingo
Didapatkannya tubuh Ten yang terlihat relax bersandar diantara dinding dan rak dengan mata terpejam. Lisa mendekat, diperhatikannya wajah Ten yang sangat damai, telinganya tersumpal dengan sepasang headset, wajah itu sungguh tampan.
Tersadar dengan lamunan gilanya Lisa langsung menggeleng, ia memutuskan untuk beranjak dan kembali membuat janji setelah selesai kampus.
Saat Lisa berdiri, tiba-tiba tangan Ten menahannya dan menariknya kuat, mengakibatkan tubuh Lisa jatuh kepangkuan Ten. Untuk beberapa saat tubuh Lisa menegang karena menyadari posisinya dengan Ten saat ini. Perlahan mata Ten terbuka dan menatap Lisa.
Cukup lama mereka saling menatap, "kenapa kamu sangat tegang Lis?," Tanya Ten.
Tersadar dari lamunannya sejenak, Lisa berkedip dan kembali melamun, 'kamu'? Sudah kebiasaan bagi mereka sedari dulu, jika menggunakan kata kamu maka itu adalah hal yang serius.
Lalu Lisa berusaha bangkit, namun Ten segera memeluk tubuh Lisa, membuat Lisa mengubah posisinya yang sejajar di samping Ten, kepala Lisa secara tidak sengaja membentur dada Ten yang Lisa yakin yukup bidang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETED
Fiksi Penggemar[END] "bukankah iblis hanya sekedar malaikat bersayap hitam?, Lalu kenapa dia sangat dibenci?," Kim Jennie "Mungkin kalian tidak bisa mengerti. Tapi aku harap kalian bisa memahaminya." Kim jisoo "Siapa kau sebenarnya?, Malaikat atau iblis, kemana ka...