Warning!, Typo bertebaryan ☺️
.
.
."Kepalaku sakit," Ujar Rose yang baru bangun sambil memegangi kepalanya, lalu kemudian dia melihat kiri dan kanannya, "ya!, Lalisa kakimu," dengus Rose kesal menyadari kaki Lisa yang menimpa perutnya dan menghempasnya kasar
Lisa bergumam tidak jelas, "hmn," tiba-tiba Lisa menangis, "kenapa?, Kenapa? Ya! kenapa?" Ujar Lisa yang berubah histeris membuat Rose panik
"Lis?, Aku hanya bercanda, ada apa dengan mu? Apa kau terluka?" Panik Rose
Lalu Lisa mengangkat kakinya ke udara dan mengelus kakinya lembut, "ini kaki" suara Lisa pelan yang mendapat anggukan antusias dari Rose
"Ya, terus?" Tanya Rose masih panik
"Tidakkah kau melihatnya?," Kata Lisa dengan mata sembab bangun tidurnya, Rose memperhatikan kaki Lisa dengan seksama, butuh jeda beberapa waktu baginya untuk memahami.
"Dia butuh istirahat Rose, bagaimana mungkin kau bisa sekejam itu dengan kakiku, menghempaskannya dengan kuat!," Pekik Lisa dramatis "kasihan dia, dia hanya butuh alas lembut dan lunak, tapi kau, kau, kau sama sekali tidak bisa memahami itu," lanjut racauan Lisa sambil menangisi kaki indahnya
Rose diam dengan muka datarnya. Bagaimana mungkin dia bisa mempunyai saudara kembar seperti Lisa. Sungguh ini ujian terberat bagi batinnya. Rose beranjak dari kasurnya
"Rose!," Panggil Lisa
"Apa?," Tanya Rose jengah
"Tidakkah kau mengasihani kakiku?," Tanyanya lagi
Rose kembali kearah Lisa, ditatapnya mata Lisa sejenak, lalu mengambil selimut dan melilitkannya pada Lisa hingga Lisa benar-benar tenggelam sempurna.
"Ha!, Benar-benar anak ini," lalu Rose pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
***
"Jennie?, Apa kamu sudah bangun dari tadi?," Tanya Jisoo saat melihat Jennie di dapur
Jennie hanya tersenyum, "aku sudah selesai kok kak, bisa bantu aku memindahkan lauknya tidak?," Tanya Jennie pada Jisoo
"Hoohh, tentu saja" lalu Jisoo membawa lauk yang sudah disiapkan Jennie ke meja
Setelah selesai memindahkan semua makanannya, Jennie segera menuju kamarnya dan mengambil tasnya.
"Kak aku Luan ke kampus ya," ujar Jennie kepada Jisoo yang masih menyusun piring
"Lah Jen, nggak makan dulu?," Tanya Jisoo heran "Kan sekarang masih jam 07.30,"
Jennie memeriksa hpnya dan melirik Jisoo sebentar, "ada yang harusku lakukan sebentar kak" jawabnya lalu tersenyum kepada Jisoo dan segera pergi menuju pintu keluar.
"Seharusnya kau tidak perlu berbohong seperti itu padaku Jen," saut Jisoo pada sisa bayangan Jennie yang sudah pergi, "ku harap Rose bisa segera akur dengan Jennie,"
"Kak Jisoo, aku lapar" rengek Rose yang baru keluar dari kamar dengan baju piyamanya
Tak lama kemudian Lisa menyusul dengan mata yang masih setengah terpejam, mereka berdua langsung duduk dimeja dan mengatupkan tangan
"Selamat makan," ujar keduanya serentak
Jisoo memandangi keduanya makan, "luar biasa, kalian masih bisa makan dengan tenang setelah apa yang terjadi semalam," kagum Jisoo tak terbendung lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETED
Fanfic[END] "bukankah iblis hanya sekedar malaikat bersayap hitam?, Lalu kenapa dia sangat dibenci?," Kim Jennie "Mungkin kalian tidak bisa mengerti. Tapi aku harap kalian bisa memahaminya." Kim jisoo "Siapa kau sebenarnya?, Malaikat atau iblis, kemana ka...