15

940 81 1
                                    

Warning!!, Typo bertebaran
.
.
.

Rose melemparkan tasnya keatas kasur dalam kamarnya, atau bisa dibilang lebih tepat kamar di rumah papanya. Ia kemudian berjalan cepat menuju jendela di kamar itu dan memperhatikan banyak sekali penjaga di rumah itu. Rumah ini memang tidak terlalu besar, pekarangannya tidak terlalu luas, catnya berwarna soft blue dengan nuansa sedikit lembut. Rumah ini cukup minimalis di tempati bersama keluarga, dan kamar Rose berada di tingkat dua berdekatan dengan kamar lain yang tidak Rose ketahui itu kamar apa.

Matanya menangkap rumah lain di samping rumah yang sekarang ia singgahi. Catnya berwarna perpaduan coklat egg dan putih. Sedikit tua dengan cat yang mulai mengeropos, tetapi tetap terjaga sepertinya. Apakah ada penghuninya?, Pikir Rose lalu berbalik meninggalkan jendela besar itu.

Ia mendekati kasurnya dan menjatuhkan dirinya diatas kasur, benar pikirannya kembali pada Jisoo dan Lisa sekarang.

"Apa mereka baik-baik saja?," Tanyanya lalu mengambil ponsel dalam tas selempangnya.

Ia mencari nomor Jisoo, lalu menekannya. Tertera kata berdering di layar ponselnya

"Halo?,"

Itu suara kak Yuta pikir Rose , "halo kak, kak Jisoo sama Lisa gimana?,"

"Rose?, Dimana kamu?. Semua orang mencarimu,"

"Aku tidak tahu aku dimana, apa mereka terluka parah?,"

"Jisoo masih belum sadarkan diri, tetapi Lisa tidak apa-apa dan sedang di jag-"

Rose terkejut ketika ada yang mengambil ponselnya secara paksa.

"Papa?,"

Tuan Kim terlihat murka, "atas izin siapa kau boleh menggunakan ponsel huh?!" Bentak tuan Kim

Rose terkejut, ini pertama kalinya ia di bentak oleh kepala keluarga Kim itu. Biasanya hanya kata lembut yang selalu keluar dari mulut pria itu.

Sadar akan ketakutan Rose, tuan Kim tersenyum dan mengusak pucuk kepala Rose.

"Maafkan papa, ayo kita makan bersama" ujar tuan Kim, Rose mengangguk dan segera turun kemeja makan, meninggalkan tuan Kim di kamarnya.

Pria itu kembali memasang wajah datarnya, bersamaan dengan menghilangnya sosok Rose di ambang pintu.

Ia mendekatkan ponsel milik Rose ke daun telinganya

"Rose tidak butuh kalian, dia hanya akan hidup sesuai perintahku,"

"Rose bukan boneka an-,"

Sambungan terputus sepihak. Tuan Kim lalu membuka paksa casing hp Rose dan mengambil kartunya, lalu menyampakkannya begitu saja kelantai.

***

Yuta terlihat gusar. Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Rose. Tatapannya jatuh pada sesosok Jisoo di depannya yang terbaring tidak berdaya saat ini.

Tidak tahu sejak kapan pastinya, tapi ia sudah mulai merasakan sesuatu yang lain muncul di hatinya. Perlahan kehadiran Jisoo berdampak dalam hidupnya. Ia merasa apa saja yang berhubungan dengan Jisoo, menjadi tanggung jawabnya sekarang.

Yuta kembali mengambil ponselnya, dan menghubungi seorang yang 'tepat'

"Halo,"

"Rose menelpon ke HP nya Jisoo,"

"Apa?, Baiklah aku akan segera kesana untuk melacaknya lebih lanjut,"

My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang