Yuta melangkahkan kakinya menuju lobi. Pria itu berjalan masuk kedalam lift saat melihat bayangannya Jisoo di ambang pintu dengan bawaan yang terbilang cukup banyak. Kakinya segera melangkah kembali keluar dari lift untuk membantu Jisoo.
"Butuh bantuan?," Tawar Yuta
Jisoo tersenyum saat melihat Yuta, "ah tentu jika tidak merepotkan"
Hanya keheningan yang menyelimuti mereka saat berada dalam lift. Sibuk dengan pemikirannya masing masing
"Dari ma-,"
"Apa ya-,"
Kalimat itu keluar dari mulut mereka secara bersamaan dan senyumlah yang menjawab.
"Oke kamu duluan," ujar Yuta
Jisoo tersenyum,"ya mungkin kamu sudah tau basa-basiku, jujur aku kurang suka suasana hening" Jisoo menjelaskan maksudnya, "itu sebabnya aku merasa risih dan hanya ingin bertanya kamu dari mana?,"
Yuta sudah menahan senyum sedari tadi. Ia mengakui akan kejujuran Jisoo, "tidak perlu berbicara kaku begitu dan aku senang jika akan seperti itu. Untuk menjawab pertanyaan tadi, aku baru saja dari kampus," jelas Yuta
"Kampus?, Jam pagi kah?" Tanya Jisoo sedikit penasaran
Yuta sedikit mengecut bibirnya, "ya, sebelum pak Yesung mengundur kelas jadi besok pagi,"
Jisoo mengangguk paham, "aku sungguh paham rasanya. Terkadang aku bertanya, apa mereka tidak bisa memberi tahu kita sebelumnya?, bagaimana coba rasanya kita yang terabaikan ini, atau mungkin mereka meluapkan masa mudanya dulu pada kita," Jisoo terus mendumel tidak jelas hingga mereka sampai di apartemen milik Jisoo.
Bahkan sampai membuka pintu pun Jisoo tetap menceritakan hal hal yang tidak jelas, tanpa aba aba dari Jisoo yang menyuruhnya masuk, Yuta segera menerobos ke dapur.
Hingga Jisoo terdiam dan memberikan Yuta cela untuk berbicara, "Untu apa belanja sebanyak ini?," Tanya Yuta
"Aku sedikit khawatir, karena belakangan kami mulai sibuk masing-masing, Jennie yang sibuk dengan tugas paruh waktunya, aku dengan praktek, Lisa yang juga mulai mengisi beberapa acara dance, begitu juga Rose yang sudah menemukan beberapa perusahaan permodelan yang menawarkan iklan. Jadi jika ada yang pulang, mungkin bisa menyiapkan makanan untuk yang lainnya," jelas Jisoo
"Kak, mau aku buatkan minum nggak?," Tawar Jisoo kemudian setelah menyadari dirinya juga mulai haus ntah karena apa
"Hmn, mungkin lain kali saja," tolak Yuta, "omong-omong, Jisoo nggak ada kelas hari ini?"
"Ah aku juga ada pemunduran kelas, tapi sudah diberitahu sedari tadi pagi, kenapa kak?," Yuta sedikit menghela napas
Sedetik kemudian Yuta sedikit menggaruk tengkuknya ragu, "hmnn, jika boleh aku ingin mengajakmu ke suatu tempat nanti malam,"
"Nanti malam?
***
Rose terlihat tidak sabar menunggu di taman dekat luar kampusnya.
Yang benar saja, dia sudah hampir menunggu 30 menit di bawah teriknya matahari, dicarinya cepat nomor telpon seseorang yang telah membuatnya menunggu lama.
"Maaf lama," jawab seseorang dari samping Rose,
"Makasih loh Jae, udah buat gue nunggu lama," ketus Rose
Jaehyun hanya tersenyum melihat tingkah Rose yang kesal karena nya, sungguh wanita ini, marah saja sangat cantik batin Jaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETED
Fanfiction[END] "bukankah iblis hanya sekedar malaikat bersayap hitam?, Lalu kenapa dia sangat dibenci?," Kim Jennie "Mungkin kalian tidak bisa mengerti. Tapi aku harap kalian bisa memahaminya." Kim jisoo "Siapa kau sebenarnya?, Malaikat atau iblis, kemana ka...