19

1.1K 95 9
                                    

Warning!, Typo bertebaran
.
.
.

Lisa tersenyum remeh, menertawai Ten yang kalah melawan Yuta dalam permainan gunting, batu, kertas, sehingga dia terkena beberapa kaki hukuman dari Yuta.

Jisoo yang kabarnya semakin sehat juga ikut tersenyum melihat tingkah kedua lelaki itu, yang setidaknya bisa menghibur suasana sekarang.

"Yak!, Bang kenapa kau menang terus, berikanlah aku kesempatan menang di depan cewek-cewek ini," tukas Ten

Yuta hanya memeletkan lidahnya, "mimpi," sindir Yuta lalu dia menertawai Ten yang sudah manyun.

Tiba-tiba sebuah foto terjatuh dari atas meja, membuat empunya kamar terkejut.

Lisa yang berada paling dekat dari foto itu mengambil foto beserta bingkainya itu.

Lisa terdiam ketika melihat foto mereka berempat disana, lalu gadis itu menatap kearah Jisoo.

"Hanya foto itu yang aku punya saat kita ada berempat, ketika kelulusan kalian saat mau masuk SMP," jelas Jisoo

Lisa menatap kembali foto itu, dia tersenyum bangga dengan Jisoo dan Rose disampingnya, dan Jennie yang berada di samping Jisoo. Terlihat jelas ada jarak diantara Jennie dan Jisoo

'Apakah kak Jennie menjauh saat itu?', batin Lisa. Bahkan Lisa baru menyadari kerenggangan itu

Tatapan Lisa perlahan berubah menjadi sendu ketika melihat sosok Rose yang teramat bahagia di sampingnya.

"Aku khawatir pada Rose, apa ini pertanda buruk?," Tanya Lisa mencari jawaban di mata Jisoo

Jisoo menatap dalam mata Lisa. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang sebagai seorang kakak. Jisoo menarik tangan Lisa agar semakin mendekat ke ranjangnya.

Diusapnya pucuk kepala Lisa "apa Jennie pernah mengingkari janjinya padamu?," Tanyanya kemudian yang mendapat gelengan dari Lisa

"Kalau begitu, jangan sekalipun kamu meragukannya, karena dia selalu menepati janjinya bagaimana pun caranya," ujar Jisoo dengan senyum yang sungguh menenangkan

Lisa meletakkan kembali foto itu diatas meja, lalu memeluk tubuh Jisoo. Yuta dan Ten yang menyaksikan kakak adik itu hanya tersenyum, hanya saudara lah yang paling paham. Dan mereka berdua hanya bisa membantu kedua gadis itu

'Kuharap Jennie baik-baik saja'

***

Taeyong, Rose, dan Jaehyun mengikuti Jennie di samping ranjang rumah sakit yang terus bergerak menuju ruangan UGD. Beberapa suster dan dokter juga segera mengambil tindakan.

Mereka bertiga di tahan di depan pintu besar yang membatasi ruangan UGD dengan koridor rumah sakit.

Terlihat wajah panik dan gelisah dari ketiganya. Berkali-kali Taeyong menendang dinding rumah sakit dengan perasaan menyesal.

Andai saja ia datang lebih cepat, andai saja di sana ada Taeyong, pasti Jennie tidak akan di posisi ini sekarang.

Jaehyun yang sebelumnya duduk di samping Rose tersadar ketika Rose menyikut lengannya, dan memberi kode ke arah Taeyong. Jaehyun mengangguk paham dan Segeran berjalan menuju Taeyong.

"Bang jangan kayak gini, masalah tidak akan selesai jika Lo nyakitin diri Lo sendiri,"

Taeyong masih terdiam di posisinya, dia menghempas kasar dirinya agar terduduk di kursi tunggu koridor, lalu menjambak rambutnya.

My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang