18

1K 89 16
                                    

Lagi ke pengen publish aja hari ini 🤗, Mungkin ga ada yang nunggu tapi ya sudahlah😌

Warning typo bertebaran!!
.
.
.

Rose terkejut ketika ia ditarik paksa masuk kedalam mobil dengan beberapa penjaga. Bajunya sudah berganti dengan pakaian terbilang cukup minim yang di berikan oleh ayahnya.

Mulutnya di tutup rapat dengan lakban hitam, mengakibatkannya bungkam tanpa kata. Tidak lupa mereka mengikat tangan dan kaki Rose dengan tali yang terbilang cukup kuat, hampir setara dengan tali tambang, mungkin akan meninggalkan bekas merah disana.

Rose tak berhenti meronta disamping dua pengawal di kiri dan kanannya. Tuan Kim melirik sejenak kearah Rose, lalu kemudian memberikan smirk merendahkan kearahnya. Rose yang melihat itu hanya bisa memberikan pelototan tajam dengan dampak yang tak berarti.

Hingga akhirnya mobil itu berhenti di sebuah bangunan yang terlihat tak layak pakai. Rose berpikir jika tempat itu mungkin di batalkan pada saat pertengahan pembangunan.

Beberapa penjaga menggendong tubuh Rose bagaikan karung beras. Tidak peduli posisinya, Rose terus memberontak, meskipun itu tidak banyak berguna.

Dia didudukan di sebuah kursi yang berada di tengah ruangan. Perlahan penjaga itu pergi meninggalkan Rose berdua di arena itu dengan tuan Kim

Tuan Kim menunduk, menjadikan tangannya sebagai penompang di kursi Rose. Netranya bertemu dengan netra Rose. Hanya ada dendam di mata Rose.

"Kau akan beruntung meski hanya menjadi mainan baginya, putriku sayang," ujar pria itu lalu mengusak ringan rambut pirang Rose.

Beribu sumpah serapah Rose ucapkan dalam hatinya, dan mengutarakannya melalui matanya.

"Jangan kasar padanya," ujar seorang pria bergerak dari sisi kanan arena sepi itu "dia milik ku sekarang," lanjutnya tersenyum sinis

Tuan Kim menatap pria itu dengan mata berbinar, dengan susah dia menelan ludahnya. Akhirnya dia benar benar akan terpuaskan oleh barang barang haram itu.

Pria itu lalu berjalan menuju kearah Rose, begitu juga wajahnya mulai mendekati wajah Rose lalu di lepaskannya lakban yang menutup mulut Rose.

"Ingat namaku baik-baik cantik, namaku Park Chanyeol, mari kita bermain malam ini." Ujar Chanyeol dengan smirk yang meremehkan.

Rose meludah ke wajah Chanyeol, "persetan denganmu bangsat"

Chanyeol mengelap wajahnya kesal, menatap Rose tajam lalu menampilkan smirknya yang membuat bulu kudu Rose meremang, "tenang saja, aku akan membalas mu di kasur nanti," lanjutnya sangat sensual

Chanyeol lalu melekatkan kembali lakban hitam yang sebelumnya ke mulut Rose, lalu tanpa basa basi ia segera mengangkat tubuh Rose kedalam dekapannya. Rose terkejut dengan gestur tubuh yang tetap melawan sekuat tenaga, walau ia sudah sangat lelah sekarang.

"Aku akan membawanya," ujar Chanyeol yang kemudian pergi memasuki sebuah mobil Vans hitam mewah, bertepatan dengan seseorang berdasi yang memberikan sebuah koper berwarna hitam kepada tuan Kim.

Satu persatu penjaga pergi, meninggalkan tuan Kim dengan beberapa anak buahnya yang masih tetap patuh menunggu perintahnya. Tuan Kim beranjak ke arah mobil dengan tangan yang menggenggam bangga koper itu, dan senyum yang sangat merekah. Tuan Kim lalu berjalan menuju mobilnya yang masih terparkir di dalam arena.

Namun beberapa langkah lagi, dari pandangannya terlihat sebuah mobil melantak kuat mobil Celica itu, mengakibatkannya tergeser jauh beberapa meter.

My Darkness: Death always found you(BpXnct) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang