04.|Pacar Kak Kyven

16K 876 5
                                    

     Yonna keluar dari kamarnya, dia tampak menuruni tangga. Dahinya bergelombang samar saat melihat ke arah ruang tengah terlihat ada wajah baru. "Ada tamu Mami?" gumamnya. Yonna berniat bergabung tapi ia akan lebih dulu menuju ke dapur. Ia ingin makan es krim.

    "Nona Yonna.. Ada yang bisa kubantu?" tanya Westie yang sedang mengawasi kegiatan koki di dapur.

    Yonna tersenyum dan menggeleng. "Yonna mau mengambil es krim, Bibi Wes." ujar Yonna. Anggota keluarga itu hanya Yonna lah yang memanggil Westie dengan embel-embel 'bibi'.

    "Saya ambilkan ya, Nona..",

    "Ehm.. Tidak perlu, Bibi. Biar Yonna saja." selanya. Westie pun mengangguk mengerti.

    "Kyaa... Dingin.. Manis.." gumamnya saat memasukkan es krim ke dalam mulutnya. Yonna lalu duduk pada kursi pantry.

    "Bibi, itu yang di ruang tengah tamu Mami, ya?" tanya Yonna.

    Westi mengangguk, "Iya Nona. Dan keluarga Revano akan makan malam disini." jawab Westie. Yonna manggut-manggut.

    Keluarga Revano? Hm.. Yonna tidak tahu itu. Nama-nama keluarga yang datang saat acara di hotel Papa Alan pun Yonna sudah tidak ingat. Ia kembali menikmati es krim-nya. Hingga ia melirik saat Westi membungkuk, Yonna menoleh ke arah tatapan Westie.

   Itu kakaknya!

   "Kepalamu..", Yonna tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Kyven. Kepala? Kepala apa?

   Kyven menghela napasnya lalu menyentuh kepala sebelah kanan Yonna. Oh, sekarang Yonna mengerti.

   "Ehm.. Kepala Yonna sudah tidak apa-apa, Kak." cicitnya. Kyven mengangguk lalu mengambil es krim Yonna dan memakan es krim cokelat itu.

   "Kakak! Itu punya Yonna.", Yonna mengerucutkan bibirnya. Kyven mengangkat es krim itu lalu menaikkan alisnya.

   "Kamu ambil lagi yang baru." ucap Kyven lalu melengos pergi dari sana. Yonna ternganga. Ia lalu melirik Westi dengan tatapan murungnya, Westi terkekeh.

   "Saya ambilkan lagi ya, Nona.", Yonna menggeleng.

   "Tidak usah, Bibi. Makasih." ucap Yonna lalu turun dari kursi tinggi itu dan menuju ke ruang tengah.

***

     "Yonna cantik sekali. Sangat mirip dengan mendiang Hana." ucap seorang wanita dewasa seumuran Mami Kyla.

    Yonna hanya tersenyum saat wanita itu menyebut nama mendiang Mamanya. Yonna sebelumnya memang tidak mengingat nama Mamanya, karna syok yang dialaminya akibat kecelakaan dulu yang menewaskan kedua orangtuanya.

     Tapi, karna Kyla dan Alan menceritakannya dengan pelan-pelan pada Yonna dan dibantu oleh psikiater saat sebelum Yonna dibawa ke kediaman keluarga Alan Thaw. Yonna pun mulai bisa sedikit sembuh dari traumanya.

     "Tante kenal Mama dan Papa Yonna juga?" tanya Yonna.

     "Ya, sayang. Mama kamu adalah sahabat tante dan mami Yonna." ucap Silvia Revano. Yonna ber-oh ria. Kemudian matanya saling bertemu dengan mata gadis yang tentu saja lebih kakak dari Yonna.

      "Kamu Yonna 'kan. Apa kamu masih mengingatku? Dulu saat masih kecil kita sering bermain bersama." ucap gadis itu dengan semangat. Sayangnya Yonna tidak ingat.

     "Maaf. Yonna tidak ingat." sahutnya tampak sedih. Kyla mengelus rambut Yonna dengan sayang.

     "Dia itu Kak Nahla, sayang. Dan dia juga sekolah di Orlando. Kalian akan sering bertemu." ujar Kyla.

     Yonna menatap Kyla, "Kakak Nahla sekolah di Orlando juga?",

     "Iya, Yonna. Aku sekarang kelas 11.", Nahla bersuara. Yonna manggut-manggut. Yonna kemudian mengajak Nahla ke kamarnya meninggalkan kedua wanita dewasa itu diruang tengah.

***

     "Jadi, tadi kamu ke sekolah bareng Kak Kyven?", Yonna mengangguk.

     "Tapi, pas mau pulang Yonna malah kena kecelakaan kecil." ujar Yonna. Nahla menautkan alisnya.

     "Kecelakaan kecil?", Yonna mengangguk dan menunjuk kepala bagian kanannya.

     "Kena bola basket yang kesasar!" sahut Yonna. Nahla tampak berpikir, bola basket ? Seingatnya yang main basket di lapangan hari ini adalah anggota klub basketnya Orlando.

     Meski ini masih dalam waktu libur dan kegiatan sekolah belum aktif tapi para siswa-siswi sudah mulai muncul di sekolah untuk mengurus administrasi tahun ajaran baru selain itu beberapa klub sekolah mulai sibuk mempersiapkan diri menyambut murid tahun ajaran baru.

    "Tapi, sekarang kepala kamu udah gak apa-apa 'kan?" tanya Nahla.

    "Iya, kak.", Yonna tersenyum.

    "Yonna! Ikut aku.", Yonna menoleh ke arah pintu dan melihat Kyven yang berdiri dengan tatapan dinginnya. Sementara itu Nahla tersenyum ke arah Kyven.

    "Hai, sayang." ucapnya, Yonna langsung menatap Nahla.

    "Sa..sayang? Kak Nahla pacar Kak Kyven?".

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang