52.|Mereka Jadian

3.7K 243 10
                                    

      Yonna menatap heran ke arah sang kakak kelas yang muncul pagi-pagi di mansion-nya. Ia melangkah mendekati sosok yang berdiri seraya bersandar pada salah satu pilar di teras mansion.
     "Kak Asher? Ngapain di sini?" tanya Yonna.

      Asher memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu tersenyum pada Yonna.
    "Jemput lo." jawabnya santai.

      Yonna cukup kaget kemudian berdeham sebelum mengatakan sesuatu pada rencana Asher ini.
    "Ke-napa jemput Yonna? Kan Yonna selalu di anterin sama Kak Astro."

     Asher menggembungkan sebelah pipinya, lalu kembali tersenyum. Asher banyak tersenyum pagi ini, sepertinya dia sedang dalam mood yang bagus.
     "Emangnya gak boleh? Gue kalah ganteng apa sama dia?" Asher menggerakkan dagunya menunjuk ke arah Astro yang muncul dari balik pintu mansion, Astro membungkuk hormat pada Yonna dan Asher lalu berdiri di belakang Yonna.

     "Bukan gitu, Kak. Tapi, kalau Kak Asher jemput Yonna itu kan merepotkan, Kak." ujarnya.

     "Maaf Nona, tapi hari ini Tuan Asher sudah mendapat izin dari Tuan Besar dan Nyonya untuk menjemput Anda. Dan saya tetap bertugas untuk menjaga Anda." ujar Astro. 

     Yonna menghela napasnya, "Kalau gitu ayo berangkat sekarang..." gumam Yonna seraya menuruni tangga, namun Asher masih berdiri di tempatnya tak bergerak sedikit pun. Sama halnya Astro — Yonna berbalik menatap heran kedua laki-laki itu.

     "Kok kalian bengong di sana?" tanya Yonna. Asher mendengus, Astro menahan senyum — Westie muncul kemudian dengan membawa tas sekolah sang majikan.

    "Maaf Nona... Ini tas Anda." kata Westie.

    Wajah Yonna memerah merutuki dirinya yang melupakan tasnya.
    "Ma...kasih Bibi!" ucap Yonna, Westie mengangguk dan tersenyum.

   "Nah, sekarang kita udah bisa jalan. Tas lo udah ada." gumam Asher.

***

     Mata Rose menyipit bak mata elang saat melihat Yonna turun dari motor Asher. Rose yang hendak menuju ke kantin bersama Naja dan Reiki jadi berhenti sejenak.

    Brugh....!

     "Aduh Rose! Kalau berhenti lo bilang-bilang kek. Untung gue bisa kontrol jadi kita gak harus jatoh mepetan kayak hotdog..." desis Naja. Rose tak peduli dengan ucapan Naja, yang ia pedulikan adalah Yonna dan Asher yang kini tengah berjalan bersisian melintasi walking track.


    "Eh anjir! Si Asher ke sekolah barengan Yonna!" seru Reiki heboh yang rupanya telah melihat ke arah pandangan Rose. Seruan Asher membuat beberapa siswa di sekitar mereka ikut memperhatikan Asher dan Yonna.

    "Mereka jadian?",

    "Yaaah... Gue patah hati karna si kapten basket sama Yonna tapi mereka cocok",

    "Kak, cek ig aku ya...Jual kacamata anti pelakor!".

    "Asher ngapain deh sama Yonna! Tuh anak kelas sepuluh pansos bener."

    "Gimana caranya jadi Yonna sih?".

     Mengabaikan ucapan di sekitar mereka—Rose, Naja dan Reiki lebih memilih menghampiri dua sejoli yang hubungannya masih saja jadi misteri.

     "Nah lo! Kok berdua?" seru Reiki. Wajah Yonna tampak memerah seperti telah terciduk satpol PP. Lain halnya dengan Asher yang santai-santai saja.

      "Emang kenapa sih? Heboh banget, baru juga ke sekolah barengan belom naik pelaminan pada stroke ringan kayaknya."

      Naja bertepuk tangan, "semenjak ada Yonna, mas Asher gak irit ngomong lagi ya tapi makin nyakitin di denger omongan lo!",

    "Na! Kak Asher! Kalian mending klarifikasi deh!" ujar Rose.

     Yonna melirik Asher, "Kami belum jadian..." cicit Yonna—Reiki, Naja dan Rose saling melempar pandangan.

    "Oh belom... Berarti dalam waktu dekat kalian bakal jadian dong," timpal Reiki dengan alis kirinya yang di naik-turunkan.

     Asher mendecak, "Dari pada kalian kepoin gue sama Yonna, mending kalian cari gebetan gih! Biar ada kesibukan." ujar Asher kemudian menarik tangan Yonna dengan lembut,

    "Yok, Na... Temenin gue sarapan di kantin!".

    Naja, Rose dan Reiki juga netizen Orlando—ditinggal begitu saja dengan rasa penasaran yang masih belum terjawab.

   "Rose... Kata Asher bener, kita harus cari kesibukan biar gak kepo mulu sama mereka..." gumam Naja.

    Rose menoleh, "trus apa dong, Kak?", Naja menyeringai lalu merangkul bahu Rose, gadus itu menatap Naja dengan bingung.

   "Lo jadi gebetan gue ya, Rose..." ujarnya lalu mengedipkan mata, wajah Rose merona.

     "Kak Naja apaan deh. Ngaco!" sahut Rose lalu menoleh ke arah lain tak mau memperlihatkan rona merah di wajahnya pada Naja.

   Reiki mendengus, "Mohon maap nih ya... Pak Buk! kalau mau romantis-romantisan lihat-lihat situasi! Jangan bikin gue seolah berdiri disini sebagai orang ketiga!" ujar Reiki.

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang