29.|Long Time No See

6.7K 373 2
                                    

      Langkah yang teratur itu menghadirkan bunyi yang menggema pelan disepanjang koridor lantai dua. Yonna juga bersenandung kecil dengan wajah yang tampak ceria. Sampai kemudian senandung dan langkahnya terhenti saat melihat Asher berdiri di depan kelasnya.

 Sampai kemudian senandung dan langkahnya terhenti saat melihat Asher berdiri di depan kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Kak Asher? Sedang apa disini?" tanya Yonna.

      Asher menoleh dan sedikit kaget karna kemunculan Yonna yang tidak ia sadari. Namun, Asher langsung mengganti raut terkejutnya dengan senyuman. "Gue nungguin lo." jawabnya,

       Yonna jadi bingung. "Menunggu Yonna? Memangnya kenapa, Kak?"

    Asher menggeleng, "gue tunggu lo di kantin jam istirahat kedua." kata Asher, "gue harap lo datang." lanjutnya lalu pergi. 

    Yonna menggaruk pelipisnya, ada apa sampai Asher mengajaknya bertemu? Yonna menghela napasnya lalu menatap sekitarnya, siswa yang sedang lalu lalang tampak senyum-senyum ke arahnya. Wajah Yonna memerah dan segera melangkah masuk ke dalam kelasnya.

***

   "Jadi, Kak Asher ngajak lo ketemuan pas jam istirahat ke dua?", Yonna mengangguk.

    "Kamu mau kan menemaniku?" Yonna menampilkan puppy eye-nya.

      Rose menggeleng tegas, "No! Gak. Gue gak mau jadi aroma terapi, Na." tolaknya.

     "Ayolah, Rose. Please. Kamu tau 'kan kalau aku selalu diawasi oleh Kak Astro? Kalau aku bertemu berdua saja sama Kak Asher bakal seperti kemaren lagi ada gos–",

      "Okay! Gue temenin. Tapi, gak gratis loh ya." ujar Rose lalu menyedot susu kotaknya.

       Yonna tersenyum lebar dan mengangguk. "Ya.. Apapun yang kamu minta, aku kasih." kata Yonna.

       Rose terkekeh lalu menepuk-nepuk puncak kepala Yonna, "bener ya. Susah nih!" ujar Rose.


   "Aku usahakan asal kamu menemanku." ucap Yonna. Keduanya lalu melanjutkan menyantap sandwich masing-masing.

   "Yonna..", Yonna menoleh dan matanya seketika membulat. Jantungnya berdenyut lebih cepat, tangannya mengepal.

   "Long time no see, Kayonna Rhette." seringai misterius yang sukses membuat tubuh Yonna menegang.

***

    "Yonna? Lo gak pa-pa?" Rose tampak sangat khawatir, Yonna menggelengkan kepalanya. Ia berusaha terlihat baik-baik saja dan menyembunyikan keresahannya dari Rose. Yonna tidak ingin Rose terlalu mengkhawatirkannya.

   Namun, tetap saja. Naluri seorang teman benar-benar menyatu dalam diri Rose kepada Yonna. Rose tahu, jika saat ini Yonna merasa tidak nyaman. Seorang lelaki yang tiba-tiba muncul menyapanya seketika membuat Yonna bertingkah ingin menghindar.

    "Yonna... Gue gak tahu orang tadi itu siapa, tapi apa memang lo sama dia itu saling kenal?" tanya Rose.

      Yonna mengangguk, "Dia adalah orang yang dulu pernah menolongku, Rose." wajah Yonna tampak ragu menceritakannya. "Dan...–"


   "Udah, Na. Lo gak perlu ceritain soal dia sekarang. Gue lebih khawatir sama keadaan lo." potong Rose.

      Yonna tersenyum, ia merasa sangat beruntung memiliki teman seperti Rose. "Rose..." panggil Yonna.

       "Kenapa, Na? Lo laper lagi? Mau gue beliin apa di kantin?" tanya Rose.

        Yonna menggeleng, "Tidak. Aku tidak lapar. Lagipula kita sudah dikelas, sebentar lagi bel bunyi, masa mau ke kantin lagi." ujar Yonna.

        Rose tertawa, "ah iya sih. Trus lo mau ngomongin apa?",


        "Aku senang punya teman kayak kamu, Rose." ucap Yonna tulus.

       Rose tersenyum lalu memeluk Yonna, "Gue juga, Na. Dan gue sayang banget sama lo. Gue harap kita bakal berteman selamanya!" Kemudian pelukan mereka merenggang.

   "Bestfriend forever?" Yonna menaikkan kelingkingnya, Rose mengangguk dan menautkan kelingkingnya pada jari Yonna. "Yap! Forever!"

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang