Kakak! Jangan Posesif✔️

47.|Jangan Menyerah Yonna

Kyven sudah di perbolehkan kembali ke rumah. Semua orang senang, tak terkecuali Yonna. Hanya saja Kyven yang sekarang tak lagi sama dengan sosoknya yang dulu-yang selalu menyayangi Yonna.

Hati Yonna miris setiap kali menonton TV atau melihat berita online yang mengabarkan tentang kondisi kakaknya itu.
"Kenapa Kakak masih belum mengingat Yonna?" tanyanya entah pada siapa.

Yonna mematikan TV yang ada di ruang tengah itu dan beranjak dari sofa. Jalan-jalan di halaman belakang mansion sepertinya adalah pilihan yang tidak buruk. Langkahnya menuju ke halaman, sapaan dari para maid kepadanya hanya di balas anggukkan. Para maid tak terkecuali Westie, Astro dan lainnya-mereka kasihan melihat gadis itu, meski berusaha seolah ia baik-baik saja namun mereka tahu kalau majikan muda itu begitu sedih.

Yonna menghela napasnya, bahkan melihat bunga-bunga pun tak membuatnya merasa lebih baik. Saat mata Yonna sedang menyapu pemandangan halaman yang luas itu, tiba-tiba ia melihat Kyven yang sedang berdiri menatap danau buatan yang tak jauh dari tempat Yonna sekarang.
"Apa Kakak akan mengusirku lagi kalau Yonna menghampirinya?" gumamnya, namun kemudian Yonna memutuskan untuk mendekati lelaki itu. Di usir atau di bentak seperti yang sudah-sudah, Yonna takkan menyerah.

Dengan menghembuskan napas panjangnya terlebih dahulu, Yonna pun hendak memanggil Kyven,
"Ka-,"

"Mau apa kamu?", Kyven berbalik dan menatapnya tak suka.

Yonna tersenyum, "Yonna mau menemani Kakak! Tidak baik sendirian-",

"PERGI!"-lagi-lagi Yonna mendapat pengusiran.

"Kakak, jangan seper-",

"Kau!" Kyven menatapnya tajam, menghela napas kasar lalu meninggalkan Yonna begitu saja.

Yonna menatap punggung Kyven yang menjauhi itu, segera ia hapus air matanya.
"Gak, Yonna. Harus kuat. Jangan menyerah Yonna!" ucap Yonna.

***

Yonna melihat Kyven yang tengah duduk sambil membaca buku, Yonna melangkah perlahan.

"Kakak... Kau sedang baca ap-",

"Jangan bersikap seolah kamu dekat denganku! Pergi..",

Yonna kali ini tidak tahan dengan sikap kakaknya itu. "Kenapa Kakak selalu menganggap aku orang yang Kakak benci?! Kenapa?!" seru Yonna.

Kyven berdiri lalu membanting buku di tangannya itu ke lantai, Yonna terkejut. Tak hanya Yonna, beberapa maid yang sempat lewat di dekat ruang perpustakaan mansion itu juga terkejut, namun mereka segera menjauh dari sana. Langkah Yonna mundur perlahan saat Kyven mendekat dengan pandangan dingin dan penuh ketidaksukaan pada Yonna.

Yonna tak bisa ke mana-mana lagi sekarang, tubuhnya sudah bersandar pada lemari buku yang menjulang tinggi. Kyven sekarang mengurungnya, Yonna menelan salivanya berkali-kali. Yonna takut sekarang,

"Aku tidak mengenalmu!" ucap Kyven terdengar menyakitkan. "Jangan pernah menggangguku. Kau asing!" Kyven lalu mengambil satu buku tebal di belakang Yonna lalu mendekatkannya di wajah Yonna.

Brug!!!!

Yonna berjengkit kaget. Kyven kemudian meninggalkannya setelah membanting buku tebal itu ke lantai. Dan seperti yang sudah-sudah, Yonna kembali menangis. Ruang perpustakaan itu di penuhi suara isakan tangis Yonna.

"Nona Yonna!" Astro menghampirinya.

Yonna menatap Astro dan langsung memeluk pria yang selama ini selalu berada di sisinya untuk menjaganya itu. Astro menghela napasnya dan mengusap rambut Yonna.

"Kak Astro! Ke-napa? Kenapa Kakak membenciku? Yonna salah apa?!",

"Tidak, Nona. Anda tidak salah. Tuan Kyven hanya butuh waktu-",

"Tapi sampai kapan?! Kenapa para dokter itu tidak bisa membuat Kakak segera sembuh?!" tangis Yonna makin jadi.

Astro mengurai pelukannya dan memegang kedua sisi lengan Yonna, "Nona, Saya yakin. Tuan akan segera sembuh. Kita harus berdoa untuknya.",

"Tapi, Kak... Ini sangat sulit!" timpal Yonna.

"Tidak ada yang sulit kalau kita tidak menyerah, Nona. Saya yakin, ini hanya butuh sedikit lagi waktu." ujar Astro.

Tanpa keduanya ketahui, dari balik pintu ruangan itu seseorang berdiri dengan menatap keduanya.

"Siapa aku sebenarnya? Kenapa orang-orang disini seolah mengenalku?" gumamnya lalu pergi dari sana.

***