63.|Buka Hati

4K 269 45
                                    

       Yonna telah dibolehkan pulang dan melakukan perawatan pemulihannya di rumah saja. Yonna tentu sangat senang. Dan kini ia berada di kamarnya ditemani Rose.

       "Lo harus makan, Na." ucap Rose lalu kembali memasukkan sesendok pasta ke dalam mulutnya.

       Yonna tertawa, "Harusnya kamu tuh suapin aku, Rose. Bukan malah habisin pasta buat aku." sahut Yonna.

       Rose menyengir lebar, "Hehehe... Gue laper sih! Lagi PMS, butuh banyak asupan energi!" kata Rose.

       Yonna terkekeh lalu menekan sebuah bel yang menempel di dekat nakasnya. Tak lama seorang maid masuk ke kamarnya.

     "Ya, Nona... Ada yang bisa kubantu?"

    "Uhm... Yonna pengen makan sereal." ujarnya.

    "Tapi, Nona... Anda harus—",

    "Udah gak pa-pa. Lagian Kakak kan lagi gak dirumah. Gak ada yang tahu kalau Yonna gak mau makan berat maunya sereal aja!",

     Maid itu pun mengangguk, "tenang aja. Kalau ada yang marahin bilang ke aku." kata Yonna lagi.

     "Ini bukan jam makan sereal." suara yang terdengar tiba-tiba itu membuat wajah sang maid mendadak pucat. Ia langsung membungkuk hormat, sementara Yonna hanya mampu memberikan cengirannya.

     "Mampus kakak lo datang..." gumam Rose dan tetap melanjutkan makannya tanpa canggung pada Kyven.

     "Ehm... Um... Kakak... Kok pulangnya cepat banget?" tanya Yonna basa-basi dengan niat mengalihkan pembicaraan Kyven.

     "Bawakan Yonna makan siang!" ucap Kyven pada sang maid. Maid itu langsung melaksanakan perintah Kyven.

      "Kepala kamu tidak sakit?" tanya Kyven yang berdiri di sisi ranjang Yonna seraya mengelus bagian kepala Yonna yang masih di perban itu.

      "Yaa... Aku belum merasa sakit, Kak." jawab Yonna.

       Kyven memandangi Yonna sebelum beralih pada ponsel Yonna yang berdering. Yonna melirik ponselnya yang layarnya  menampilkan sebuah panggilan masuk dari Asher. Segera ia meraih ponselnya yang terletak di nakas namun gerakannya kalah cepat dari Kyven.

       "Halo." Kyven bersuara sebelum si penelepon memulai obrolan.

      "Yonna sedang istirahat." ujar  Kyven lagi.

       Sementara Yonna dan Rose saling melirik, mereka sama-sama penasaran.

   Tut!

     Sambungan telepon itu diputus oleh Kyven. Yonna mendengus jengkel, kenapa Kyven tidak memberikan ponsel itu padanya. Pasti Asher mau mengatakan sesuatu,

     "Ehm... Gue mau ke bawah dulu." ujar Rose yang langsung ngacir keluar dari kamar Yonna. Dia merasa Kyven akan bicara sesuatu pada Yonna dan tak ingin ikut campur.

***

      "Eh muka lo kok kayak ayakan tepung gitu?" ujar Naja saat Asher kembali masuk ke dalam kamarnya dengan air wajah yang seolah menahan kekesalan. Reiki ikut menoleh sebelum kembali fokus memainkan game di smartphone-nya.

     "Kakaknya si Yonna rese banget!" gumam Asher.

     "Eh? Kenapa sama Kyven? Pasti dia yang nerima telepon lo ya?" Naja lalu tertawa renyah sementara Asher hanya mendengus kasar.

      "Lo harus berjuang lebih keras, bro!" sambung Reiki.

       Naja mengangguk setuju, "Untuk kemenangan tim basket kita aja lo bisa berjuang masa buat calon ibu dari anak-anak lo nanti malah nyerah gitu aja..." timpal Naja dengan nada jenakanya.


      Asher melempari Naja dengan bantal guling namun itu meleset karna Naja menghindar.

     "Wuih... Selow ae bro!" seru Naja lalu tertawa meledek Asher.

      Asher menghela napasnya dan mengusap layar ponselnya yang menampilkan fotonya bersama Yonna sebagai home screen-nya.
 

     "Semoga nanti lo bisa buka hati buat gue, Na." ujar Asher dalam hati.


***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang