66.|Ini Hanya Mimpi 'Kan?

4.5K 281 12
                                    

      Kyven menarik tangan Yonna masuk ke kamarnya. Yonna hendak protes ketika Kyven mendorong tubuh Yonna hingga terbaring ditempat tidur itu. Saat Yonna bangun, dengan cepat Kyven menahan bahu Yonna dan menatapnya dengan tatapan seolah ingin menerkam dan menelan Yonna. Sungguh, Yonna takut. Kakaknya itu sangat menyeramkan.


      Yonna berpikir keras, bagaimana bisa Kyven bisa semurka itu ketika mendapatinya sedang makan es krim berdua dengan Asher?

       Kenapa Kyven harus marah? Sementara Papa Alan dan Mami Kyla bahkan percaya pada Asher, tapi kenapa Kyven begitu over posesif? Yonna jengah juga, kali ini Yonna juga ingin protes pada Kyven.

        "Kakak! Yonna pernah bilang... Kakak jangan posesif seperti ini!" suara Yonna agak meninggi, wajah Kyven memerah. Ini pertama kalinya Yonna berlaku kurang sopan padanya.

       Kyven mencengkram kedua bahu Yonna. "Bukankah sudah kukatakan padamu Yonna? Yonna adalah milik kakak. Kakak tidak suka melihatmu dengan-"


        "Yonna memang adiknya Kakak... Tapi Yonna juga berhak untuk menghabiskan waktu dengan teman Yonna, Kak! Yonna..." - Yonna mengeluarkan air matanya. Ia kesal, ia tidak suka dibentak oleh Kyven. Yonna merasa Kyven sudah keterlaluan...

        "Apakah kamu tidak pernah sadar Yonna? Bahkan Kakak sangat menyayangimu lebih dari yang kamu pikirkan!" kata Kyven lalu melepaskan cengkramannya dengan kasar.

        Napas Kyven tak teratur, bahunya naik turun. Jelas sekali Kyven benar-benar sedang berusaha menahan emosinya.

        Yonna berdiri dan menatap Kyven, "Yonna tahu. Kakak sangat sayang pada Yonna. Tapi pernah kah Kakak berpikir kalau sikap posesif Kakak malah membuat Yonna merasa sedih?" ujar Yonna lalu menyeka air matanya.
       "Apa Kakak pernah berusaha memahami Yonna? Yonna juga menyayangi Kakak tapi sikap Kakak seperti ini tidak adil bagi Yonna, Kak!"

        Kyven menatap Yonna lalu menangkup wajahnya. Kyven menatap mata Yonna dalam-dalam. Yonna masih mengeluarkan air matanya. Kyven mengusap air Yonna.
        "Apa Yonna tidak bisa mengerti kalau aku mencintaimu?" - pertanyaan Kyven seketika membuat Yonna merasa waktu mendadak berhenti bergerak.

         Yonna tidak tahu, Yonna bahkan merasa tubuhnya menjadi lemas dan seluruh pandangannya gelap.

***

         Kyven terlihat menggenggam jemari Yonna dan matanya tak beralih tetap ke arah Yonna. Kyven diam saja, sementara Astro berdiri didekat pintu kamar ruangan VVIP itu. Yah, mereka di rumah sakit lagi sekarang.

        Saat Yonna jatuh pingsan di kamar Kyven, dengan segera Kyven memanggil Astro dan membawa Yonna ke rumah sakit. Jelas sekali di raut wajah Kyven kalau dia sangat cemas seolah Yonna sedang dalam kondisi sangat buruk. Padahal kata Dokter, Yonna hanya perlu istirahat cukup.

         Soal kondisi Yonna, bahkan Kyven belum sempat memberitahu kedua orang tuanya. Tapi, Astro telah melaporkannya dan mengatakan kalau kondisi Yonna tidaklah sangat buruk. Alan dan Kyla lega, keduanya yang sedang berada di Roma-meminta Astro menjaga Yonna dan Kyven.

         Kyven bernapas lega ketika jemari Yonna bergerak-gerak. Kyven berdiri dan menoleh pada Astro, "panggil dokter!"-Astro mengangguk dan segera memanggil Dokter lewat intercom didalam ruangan itu. Tak lama, Dokter dan seorang suster datang untuk memeriksa Yonna.

        "Kakak..." gumam Yonna setelah diperiksa dan Dokter juga susternya telah pergi lagi. Astro pun telah keluar dari ruangan. Tinggal Kyven dan Yonna saja.

        Kyven membelai wajah Yonna, sementara Yonna memilih memejamkan matanya. Yonna sedang berusaha menahan debaran di dalam dadanya, apalagi ketika ingatannya kembali pada saat Kyven mengatakan kalau mencintainya.

        Harusnya Yonna biasa saja 'kan? Wajar kakak mencintai adiknya... Tapi, perasaan Yonna, cinta yang Kyven ungkapkan itu berbeda. Mata Kyven berbeda.

        "Kakak mencintai Yonna?", akhirnya pertanyaan itu meluncur dari bibir Yonna.

      Kyven menatapnya dengan hangat lalu tersenyum, "sangat mencintaimu."

       Yonna menggigit bibirnya, memangnya Yonna harus merespon bagaimana? Ini terasa aneh, sungguh. Ketika seorang kakak...

        "Terima kasih telah mencintai Yonna, Kak. Yonna juga mencintai Kakak!" gumam Yonna lalu tersenyum.

       Kyven menggeleng, "cintaku tak seperti perasaanmu Yonna..." ujar Kyven. Dahi Yonna tampak sedikit bergelombang sekarang.

        "Aku mencintaimu bukan cinta karna kau adikku... Tapi karna kamu adalah milikku..."

        "Tuhan, ini hanya mimpi 'kan?" batin Yonna.

***

Kakak! Jangan Posesif✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang