That Night

4.1K 824 25
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YAA HEHEHE ...

HAPPY READINGG PEEPSS ....






Aku membuka mataku yang sangat berat
dan meringis saat akan menggerakkan seluruh badan. Serius badanku sakit sekali

" Taerin, Kau dengar Oppa? " Aku mengerjapkan mataku dan mencari sumber suara, aku melihat disamping ranjangku ada Jaehyun Oppa dan Na Jaemin.

" Haus " Bisikku, Oppa ku buru-buru mengambil gelas dan memasukkan sedotan kesana untuk mempermudahkanku meminum air setelahnya Oppa membantu ku untuk bersandar dikasur.

" Apa yang terjadi? " Tanyaku sambil memandang satu-satu ke arah Jaehyun Oppa dan Jaemin, aku melirik kebelakang Jaemin yang disana ada Jeongin yang menatapku sedih

" Kau tidak sadar selama 2 hari, Kata temanmu ini kau tidak perlu dibawa kerumah sakit jadilah Oppa dan Dia menjagamu " Aku mengernyit, 2 hari tidur? Yang benar saja. Aku merasa seperti baru tidur beberapa jam

" Oppa akan buatkan bubur, kau pasti lapar. Oppa tinggal ya " Aku mengangguk dan membiarkan Jaehyun Oppa keluar meninggalkanku bersama Na Jaemin.

" Haii .. bagaimana kabarmu? " Tanya Jaemin sambil berjalan dan duduk dipinggiran kasurku

" Baik, apa yang terjadi? Aku merasa seperti hanya tidur beberapa jam saja " Ucapku, Ku lihat Jeongin buru-buru terbang dari atas lemari untuk menghampiriku

" Aku fikir kau mati taunya kau hanya pingsan. Aku rasa kau kesakitan saat iblis itu melemparmu dari lantai 2 " Ucap Jeongin yang membuatku kebingungan. Iblis apa, batinku

" Apa yang kau bicarakan? " Tanyaku

" 2 hari yang lalu kita melakukan Project Astral ke rumah Lisa Lisa itu, lalu disana kau bertemu Ujin?

" Hyunjin " potong Jaemin

" Ah iya maksudku Hyunjin dan dia keluar dari tubuhnya seperti Lee Jeno. Saat kau tanya dia bilang dia disuruh untuk latihan project Astral bersama dengan teman-temanmu yang lain dan yaa habis gitu kita ketahuan dengan iblis penjaga. Omong-omong aku baru tau yang tinggi besar kemarin disebut iblis " Aku menggaruk kepala ku yang tidak gatal karena tidak paham dengan omongan Jeongin

" Sudah tidak usah diingat, semua orang yang habis selesai melakukan Project Astral memang tidak akan ingat " Ucap Jaemin Aku hanya mengangguk pelan

" Lalu kelanjutannya gimana? " Tanyaku

" Hmmm ... gimana ya " Ucap Jaemin ragu, Jeongin disampingku berdecak kesal

" Sudah beritahu saja, ini juga karena kebodohanmu sendiri " Kata Jeongin dengan raut wajah menyebalkan. Jaemin hanya melotot

" Ada apa Jaemin? Katakan saja "

" Jeno, Dia ketahan dirumah Lisa Saem waktu menemaniku Project Astral kemarin malam " Aku meringis mendengarnya, Sepertinya Status keberadaanku dan Jaemin sekarang masuk ke status Waspada.

" Tapi Kau ketahuan tidak? " Tanyaku. Dude kalau sampai Jaemin ketahuan habislah nyawa kami

" Untungnya tidak, malam itu Aku memakai hoodie yang memiliki tudung kepala jadi saat Jeno ditarik paksa aku buru-buru lari dan kembali ketubuhku. Kata Jeongin sih seperti itu " Ucap Na Jaemin

" Oh Kau menemani Jaemin? " Tanyaku kepada Jeongin

" Iyaa sudah kukatakan padanya tidak usah bawa Jeno tapi dia malah tidak mau nurut yasudahh " Katanya sambil memasang wajah cemberut, Aku terkekeh melihatnya

" Kau harus cepat sembuh biar kita bisa menyelamatkan yang lain " Kata Jaemin sambil memijit kakiku, Aku meliriknya dan tersenyum tipis

" Yaa, Aku akan segera pulih " Ucapku yang membuatnya tersenyum sangat lebar

" Yaaa kau memang harus segera pulih, Aku capek tiap malam mend ....

" Yakkkkk kita sudah sepakat untuk tutup mulut ya Yang Jeongin " Ucap Jaemin dengan raut wajah sebal, Aku melirik Jeongin yang sedang memutar bola matanya. Percayalah dia bukannya terlihat seram malah menggemaskan dimataku.

" Kenapa? " Tanyaku heran

" Hehehhe tidak ada. Aku pulang dulu ya, nanti kalau aku sempat aku kemari. Jangan lupa makan yang banyak " Ucapnya sambil mengacak poniku. Aku hanya diam tidak tau ingin merespon apa

" Hmm yaa .. Hati-hati Na Jaemin " Dia tersenyum dan mengangguk lalu pergi meninggalkan Aku berdua dengan Jeongin.

Jeongin terbang ke space sampingku yang masih kosong, dia duduk disana sambil bertopang dagu

" Kenapa? Apa yang kau inginkan? " Tanyaku sambil menatapnya, Dia berdecak

" Aku ragu harus mengatakan ini atau tidak. Tapi aku tidak bisa menyimpan rahasia lama lama "

" Katakan saja, mengenai apa memangnya?? " Tanyaku

" Hmmm masalah temanmu yang disekap itu " Aku langsung memusatkan perhatianku padanya

" Katakan Jeongin " Ucapku menuntut, Jeongin mengacak-acak rambutnya dengab sebal

" Malam itu saat aku menemani Jeno dan Jaemin aku melihat sesuatu yang aneh. Temanmu Si Hyunjin matanya sangat merah seperti iblis saat menarik paksa Lee Jeno. Aku tidak tau pasti apa Hyunjin melihat jaemin atau tidak tapi aku mengatakan pada Jaemin kalau Hyunjin tidak melihatnya. Aku takut kalau tubuh temanmu itu sudah diisi makhluk jahat " Penuturan Jeongin membuat jantungku berdegub sangat cepat

" Aku rasa kau dan Jaemin harus buru-buru bertindak sebelum tubuh Hyunjin sepenuhnya dikuasai. Aku takut terjadi apa-apa dengan Kau dan Jaemin " Aku memijit pelipisku. Aku tidak percaya masalahnya akan sesulit sekarang. Pikiranku menyuruhku untuk mundur dan pura-pura melupakan mereka seperti yang lain, tapi hatiku dengan keras menjeritkan kata tidak

" Aku akan bicarakan ini nanti dengan jaemin " Ucapku

" Yaa beritahu dia, aku belum memberitahunya karena aku takut dia gegabah dan melakukan hal yang bodoh lagi, Astagaaa membawa lee jeno ke tubuhnya adalah salah satu Hal terbodoh yang Jaemin lakukan " Aku hanya tersenyum tipis menanggapi Jeongin, Pikiranku sudah melanglang buana tak tentu arah

" Haiii .. nah ini sudah matang buburnya, kau mau makan sendiri atau Oppa suapi? "   Tanya Jaehyun Oppa yang sedang membawa nampan berisi bubur dan Teh. Aku tersenyum

" Aku akan makan sendiri, Oppa lakukan saja pekerjaan Oppa " Jaehyun Oppa tersenyum

" Baiklah Oppa tinggal. Habiskan okay? Kalau ada apa-apa teriak saja " Katanya, aku terkekeh dan mengangguk lalu menunggunya keluar dari kamarku

" Kau harus makan yang banyak dan cepat sembuh. Seseorang sangat khawatir padamu saat kau sakit " Ucap Jeongin yang berhasil memberhentikan aksiku yang ingin memasukkan sesendok bubur kemulut

" Seseorang? " Tanyaku heran, Dia berdecak

" Ya, Na Jaemin. Ahhh Aku tidak bisa menyimpan rahasia. Kuberitahu saja laki-laki itu selalu menunggumu 2 hari ini selagi Oppamu pergi. Dia tidak pernah beranjak sedikitpun dari kasurmu kecuali saat dia ingin ke kamar mandi. Dia menyukaimu kau tau tidak sihh " Katanya dengan sebal, Aku mengerutkan alisku, Na Jaemin menyukaiku, yang benar saja. Batinku

" Aku tidak tau kalau dia menyukaiku, lagipula kita hanya teman. Aku pastikan kita akan menjadi asing setelah ini selesai " Ucapku sambil mengunyah pelan makananku

" okeoke terserah, yang penting aku sudah beritahu. " Aku terkekeh dan mengangguk. Ada ada saja Jeongin tuh.





HAIIII ... HEHEHE SORRY YA BARU UPDATE LAGI 😳😳 APAKAH ADA YANG MENUNGGU INI HEHEHEHE ... SEMOGA SUKA DENGAN UPDATEAN INI ... MAAFKAN KALO SEMAKIN TIDAK JELAS DAN MENEMUKAN TYPO HEHEHEHE ...

SEE YOUU IN NEXT CAPT

Whistle | 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang