a day

2.3K 494 29
                                    

Terimakasih untuk kalian yang sampai sekarang masih mengapresiasi ini. Aku sayang kalian banget 💚💚💚

dan Selamat bulan juni,semoga kalian selalu bahagia ya dibulan ini 💚💚💚

Hari ini aku kembali menjenguk Jaemin tapi hari ini mengajak Hyunjin sebab Sunwoo sudah pergi selama 2 hari .dengan Heejin dan belum kembali. Jaemin tersenyum senang saat melihat Hyunjin sudah kembali seperti sedia kala bahkan dia beberapa kali mengucapkan terimakasih kepadaku yang tiada hentinya. Dia ingin mengatakannya pada Sunwoo juga tapi aku sudah memberitahunya kalo sunwoo sedang pergi menjalankan misi.

" Gue beli makan dulu ya kebawah, Taerin mau apa biar sekalian " Aku masih suka tertawa saat melihat Hyunjin karena masih ingat perkataan Sunwoo yang mengatakan dia setiap malam masih curhat tentang ku. Well ingatannya hilang dibagian saat dia sakit kemarin itu jadi wajar dia lupa kita pernah berciuman saat aku mencari clue

" samain aja, sebentar aku ambil uangnya "

" Eh gak usah bareng aja, bentar ya Na gue kebawah dulu " Jaemin yang tengah memakan buah itu mengangguk hingga kepergian Hyunjin menyisakan kami berdua.

" Sunwoo kapan pulang sih? Dia gak bakal ikut hilang kan? " Aku terkekeh dan menggeleng sambil kembali memberikan dirinya sepotong apel yang sudah ku bersihkan kulitnya.

Sunwoo sudah pergi selama 2 hari,Jaemin belum sempat melihat Sunwoo karena saat pertama kali dia siuman dokter kembali membuatnya tertidur dan esok paginya Sunwoo sudah pergi dengan Heejin.

" Gak mungkin hilang. Dia pergi sama orang hebat,kau tau kan Heejin yang dia ceritakan? Sunwoo pergi dengan dia " Jaemin membulatkan matanya

" Hah? Pergi sama anak kecil? Gak salah? " Ah benar aku lupa memberitahu banyak hal,sebab saat Jaemin bangun aku sibuk menangis dan mengurus dirinya. Aku benar-benar sangat takut kalau Jaemin tidak bisa membuka matanya lagi.

" Banyak yang kau lewatkan selama kau sakit. Nanti saja kita berunding saat Sunwoo kembali,aku takut salah bicara " Jaemin tersenyum dan mengangguk. Aku sedikit terkejut saat tiba-tiba tangan besarnya menggenggam milikku yang sudah tidak memegang buah itu.

" Terimakasih sudah menyelamatkan Hyunjin, dan kuharap setelahnya kita bisa menyelamatkan yang lainnya juga " Aku tersenyum dan mengangguk ya kuharap kita bisa menyelamatkan yang lainnya juga.

**
Jaemin tidak mau aku dan Hyunjin menginap jadi setelah jam besuk sore habis aku kembali pulang bersama Hyunjin. Ah Hyunjin menginap dirumahku dia tidur bersama oppa ku saat Sunwoo menitipkannya.

" Aku akan mengambil baju dulu tidak masalah kan kau ikut sebentar " Ucap Hyunjin saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Hyunjin seperti Jaemin sangat suka menaiki motor walaupun mereka mempunyai mobil.

" Tidak masalah " sejak pertama kali Hyunjin dititipkan seperti sekarang lelaki itu tak banyak protes dia bahkan menurut dengan sangat patuh. Sunwoo bilang kakek Heejin sudah membicarakan padanya beberapa hal jadi kami tidak usah memberitahunya atau dia bertanya pada kami.

hanya tinggal sendiri dirumah adalah Alasan kami juga bergantian menjaga Hyunjin, kata Jaemin Hyunjin adalah anak semata wayang seperti dirinya yang selalu ditinggal orang tua bekerja jadi kupikir Sunwoo juga mengetahui hal itu sebelum memutuskan mengintili Hyunjin.

" Tunggu sebentar yaa, aku sudah menyuruh bibi menyiapkannya jadi tidak akan lama " Aku tersenyum dan mengangguk dan memutuskan tetap menunggunya diluar. Komplek rumahnya lumayan tenang juga, bahkan aku tidak merasakan energi negatif disini.

" Hyunjin oppa " Aku ikut menolehkan kepalaku saat mendengar suara anak kecil yang berada di balkon. Rumahnya tepat berada di baris ketiga dari rumah Hyunjin. Aku lihat Hyunjin melambaikan tanganya sambil menyampirkan ransel dipunggungnya.

" Siapa? " Tanyaku sambil mengambil alih ranselnya dan kugendong dipunggungku.

" Jennie, dia tetangga baruku. Baru pindah beberapa hari lalu " Aku mengangguk dan kembali melihat anak itu yang masih berada di balkon.

" Mau tidak makan kudapan atau tteokbokki sebelum pulang? Aku tiba-tiba sangat menginginkannya "Aku yang sedang mengaitkan tali helm mengangguk membuat Hyunjin tersenyum senang hingga matanya menyipit seperti Lee Jeno,aku jadi rindu Jeno.

" Jennie oppa pergi dulu,sampai jumpa " Teriak Hyunjin yang diangguki gadis itu membuatku ikut melambaikan tangan pada gadis kecil itu.

" Jennie itu sama sepertiku yang tinggal hanya dengan asisten rumah tangga " Kata Hyunjin sambil memasukkan sepotong kue tteok kedalam mulutnya itu.

" Orang tuanya bekerja? "

" Dia sudah tidak memiliki orang tua. Dia mempunyai kakak perempuan yang katanya sedang keluar menjalankan misi penting? "

" semacam agen kepolisian kakaknya itu? "

" Entahlah aku juga tidak tau. Aku sering mengunjunginya beberapa kali kalau Sunwoo sedang tidak menemaniku. Aku kasihan karena dia tidak memiliki teman " Aku mengangguk,benar pasti bosan sekali. Untung saja saat aku kecil aku memiliki oppaku yang mau menemaniku,tidak bisa bayangkan betapa bosannya aku kalau aku anak tunggal.

" Omong-omong kau dan Jaemin berkencan? " Tanya Hyunjin, untung saja aku tidak sedang mengunyah bisa tersedak aku dengan pertanyaannya itu.

" Kenapa memangnya bertanya seperti itu? " Dia mengangkat bahunya dan menatapku

" Hanya bertanya,sebab aku tidak sengaja melihat fotoku dan dirimu saat kemarin aku mengunjungi kamarmu untuk bermain " Ahh sepertinya foto saat di taman bermain itu. Aku memang meletakkannya di meja belajar didalam bingkai fotoku dan oppaku.

" Aku tidak ingat kapan tepatnya kita mengambil foto itu " Aku terkekeh dan melipat kedua tanganku diatas meja.

" Sudah lama dan mungkin juga ikut terhapus kenangannya. Kalau kau mau memilikinya kita bisa melakukannya lagi bagaimana? " Dia membulatkan matanya

" Tidak masalah? "

" Tidak papa, mungkin kau bosan dirumah terus. aku bisa menemani kalau kau ingin main, tapi setelah menjaga Jaemin bagaimana? "

" Aku tidak masalah kalau kau juga tidak masalah. Aku tidak mengajakmu ya kau yang menawarkan dirimu " Aku terkekeh dan mengangguk. Melirik jam di pergelangan tanganku yang sepertinya sudah memasuki waktu kembalinya Jaehyun Oppa kurasa kami harus segera kembali

" Kurasa kita harus segera pulang, ini sudah jam pulang Jaehyun oppa " Hyunjin ikut melihat jam di pergelangannya dan mengangguk

" Benar,bentar aku minta dibungkus untuk Jaehyun Hyung " Aku tersenyum dan mengangguk sambil menunggu Hyunjin yang kembali.










Jujur yaa,sampai sekarang aku masih bimbang buat bikin endingnya. Aku takut gak sesuai gitu loh sama ekspetasi,makanya jadi maaf yaaaa kalo part nya masih panjang dan bertele-tele.

terimakasih yaa buat kalian yang masih menunggu dan mengapresiasi ceritaku ini bagaimanapun tanpa dukungan kalian cerita ini gak bakal ada apa apanya. Terimakasih dari aku yang sebesar-besarnya untuk kalian. Semoga kalian sehat selalu dan selalu bahagia yaa 💜💚

Whistle | 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang