Sunwoo

2.9K 633 65
                                    

Yang sudah menunggu updaten ini dari lama jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca hehehhe aku menunggu comment kalian ...

Happy reading .....

Aku menggigit bibirku panik dan buru-buru menelfon jaemin, sunwoo terlihat kalut dan bolak-balik berjalan ke arah jendela dan pintu untuk memastikan siapa yang memiliki niat jahat seperti yang didengarnya.

" Halo .. jaemin kau dimana? " Tanya Taerin dengan gusar saat jaemin akhirnya mengangkat panggilan darinya

" Maaf bisakah kau kembali ke rumah sakit? Sunwoo dan aku sekarang ada disini lagi, mumpung katamu kau belum sampai rumah "

" Baiklah kau hati-hati saa ....

Brakkk

" Na Jaemin!! " pekikkan Taerin membuat sunwoo yang tadinya melihat ke arah jendela teralihkan ke dirinya. Perasaan laki-laki itu jadi tidak enak

" Hallo jaemin kau bisa dengar aku, jaemin, Na Jaemin "

" Hyunjin uhukk uhukk lisa ssaem " Taerin hampir saja menjatuhkan ponselnya kalau saja suara jaemin tidak terdengar lagi.

" bawa Hyunjin sejauh mungkin uhukk kumohon Taerin " setelahnya panggilan terputus, Taerin menatap sunwoo dengan air mata yang sudah turun

" bisakah kau lacak jaemin? Kurasa dia mengalami kecelakaan " bohong kalau sunwoo mengatakan dirinya tidak bergetar hebat mendengar berita itu, bahkan beberapa kali laki-laki itu mengumpat karena salah menjalankan jarinya diponsel

" sialan, Taerin bisakah kau keluar dan memberikan alamat ini pada petugas ambulance? Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan Hyunjin. Sesuatu yang berbahaya akan terjadi kalau kita meninggalkannya " Taerin mengangguk dan buru-buru merampas ponsel sunwoo dan pergi mencari bantuan. Tidak jaemin tidak boleh kenapa-napa jaemin harus sembuh dan menyelamatkan kawannya.

**
Bukan tanpa alasan Sunwoo menyuruh Taerin keluar meninggalkannya bersama Hyunjin disini,  sesuatu benar-benar darurat dan sunwoo tidak bisa menahannya lagi. Laki-laki itu berdiri disamping ranjang Hyunjin dan memejamkan matanya, Sunwoo akan membuka indra ke enamnya.

Dirinya dibuat terkejut dan terjatuh saat pertama kali membuka mata yang dilihat dipojok kamar Hyunjin adalah hantu berbadan besar dan tinggi. Demi tuhan bagaimana bisa jung Taerin tidak takut saat hanya ber 2 saja tadi dengan Hyunjin.

Laki-laki itu berdehem dan bangkit menuju jendela,demi tuhan suara-suara tadi masih terdengar jelas walaupun sudah sedikit menjauh,sunwoo tidak bisa meninggalkan Hyunjin sendiri atau Taerin dengan Hyunjin ini benar-benar akan disebut bunuh diri jika dirinya melakukan kedua opsi diatas

" just stop it !!!! " secepat itu tubuh sunwoo terlempar ke sofa didalam ruangan, mata laki-laki itu membulat saat melihat Hyunjin berdiri dan menatap nya tajam dari tempatnya berdiri tadi.

Sunwoo merasa hebat saat ternyata dugaannya benar Hyunjin tadi hanya pura-pura tidur, demi tuhan untung saja dia memiliki kepekaan yang berbeda dari yang lain,bayangkan bagaimana kalau tadi Taerin yang dia suruh tunggu sini.

" mau berapa banyak lagi? " tantang sunwoo

" Kutanya kau mau mengambil tumbal berapa banyak lagi sialann!!!!! " Sunwoo benar-benar marah garis urat di leher nya timbul karena lelaki itu berteriak dengan sangat kencangnya.

" Apakah itu masalah buatmu? " Jawab Hyunjin, tidak itu bukan Hyunjin sunwoo sangat sangat yakin, bola mata lelaki itu coklat bukan merah seperti sekarang. Sunwoo melirik hantu besar dipojok yang ternyata masih ada,jika bukan dia yang merasukinya lalu siapa

" lebih baik kalian berhenti,kalian bukan tandinganku. Ku ingatkan dengan baik sebelum lebih banyak lagi nyawa yang melayang,hentikanlah "

" Kau yang menghilangkannya brengsek, bahkan sebelum aku dan temanku ikut campur kau sudah menghilangkan mereka semua. apa bedanya kalau aku ikut campur dengan tidak " Hyunjin berdesis

" Aku hanya meminjam sebentar, kalau sudah bosan pasti ku kembalikan teman-teman kalian yang tidak berguna itu " sunwoo terkekeh remeh mendengarnya

" kau pikir aku akan percaya? Kalian itu haus akan tubuh manusia, kalian tidak akan mengembalikannya kalau tidak kami yang ambil secara paksa " ucap sunwoo, Hyunjin mengepalkan tangannya dan berjalan pelan menghampiri sunwoo

" Oh jadi kau lebih memilih mati daripada berhenti ikut campur, astaga baiklah kalau seperti itu " Sunwoo melipat tangannya didada dan tersenyum miring

" Demi tuhan aku tidak sabar bagaimana melihatmu mati dan kembali ke asalmu. Ku harap kau mau menunggu sedikit lagi untuk aku dan temanku lempar kau kembali ke neraka " Ucap sunwoo memancing, tatapan Hyunjin semakin tajam dan dengan gerakan cepat Hyunjin sudah berada diatas sunwoo dan mencengkram leher laki-laki itu dengan kedua tangannya

" sebelum kau lempar aku, aku yang akan lebih dulu melemparmu. Selamat tinggal dan selamat beristirahat Kim Sunwoo " lalu begitu saja Hyunjin mengencangkan cengkramannya dileher sunwoo

" t ..t..ti ..dak s ... sem .. mud ... ah itu ... " ucap sunwoo, perlahan laki-laki itu menarik lengan jaketnya dan terlihatlah gelang dengan bandulan salib disana,dengan tenaga yang tersisa sunwoo mendorong tubuhnya Hyunjin hingga keduanya jatuh dilantai. Laki-laki itu dengan cepat mengunci pergerakan Hyunjin dan menempelkan bandul gelangnya di kening Hyunjin.

" Akkkhhhh brengsekk berani berani nya kau menempelkan benda itu, Sialan jauhkan itu " Teriak Hyunjin, sungguh sunwoo beruntung kala setiap dia ibadah pastor nya menyirami sedikit gelangnya dengan air suci dan dibekali beberapa bacaannya.

" Selamat tinggal sampaikan salamku pada temanmu dineraka "

" sialan tunggu saja kau akan mendapatkan balasanya akhhhhh "

" Ya baiklah aku menunggumu " begitu saja setelah teriakan panjang Hyunjin jadi tidak sadarkan diri, suasana ruangnya menjadi sejuk tidak panas seperti tadi. Makhluk yang bersarang dipojokkan sudah menghilang. Sunwoo menghela nafas dan bangkit dari tubuh Hyunjin

" Sunwoo apa yang terjadi? " Tanya Taerin saat melihat sunwoo yang hampir terjatuh dan Hyunjin yang sedang tergeletak di ubin

" Aku baru saja melakukan pengusiran hantu, bukankah aku hebat ? "

" astaga ayo kemari duduk kau terlihat seperti pria mabuk. Oppa ku sudah menuju lokasi jaemin bersama para medis,kurahap dia baik-baik saja " Ucap Taerin sambil membantu sunwoo kembali duduk di sofa. Mereka bahkan melupakan Hyunjin yang tergeletak di hadapan mereka

" Kupikir sebaiknya kita harus bergerak cepat pergi menemui pastorku, mereka benar-benar semakin kuat. Aku tidak mau ada korban korban lagi " ucap sunwoo sambil memejamkan matanya

" Baiklah besok kita pergi dengan membawa Hyunjin. Tapi kemungkinan jaemin tidak bisa ikut kita "

" tidak papa setidaknya Hyunjin bisa, hanya dia pegangan kita "

" Baiklah besok pagi, kau istirahatlah dulu dan biarkan saja Hyunjin tergeletak dibawah " Sunwoo terkekeh dan kembali memejamkan matanya.

Benar mereka harus cukup tidur. Karena Sesuatu yang besar tengah menanti mereka esok hari.

Haii hello hahahha aku menulis ini hanya 1 jam malah kayak nya kurang ... maaf ya kalo gak nge feel :)

Whistle | 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang