Beautiful Destiny [2]

Teman Lama

"Harusnya aku yang mengantarmu pulang" ucap daniel yang membuat hatiku berbunga - bunga

"Tapi sayangnya aku tidak bisa mengantarmu, maaf ya?"

Seketika aku merasa kecewa.

"Tidak apa - apa" jawabku dengan senyum terpaksa

"Aku pergi duluan, kau jangan mencari masalah lagi dengan sana"

"Hei siap- arggghh!" aku kesal karena daniel terus menuduh aku yang mencari masalah dengan sana.

Aku melangkahkan kaki keluar dari ruang kesehatan, aku berniat ingin pulang. Saat sudah hampir sampai di parkiran, aku melihat daniel bersama seorang wanita, sontak aku memberhentikan langkahku.

"Sedang apa daniel bersama maba itu?" batinku sambil terus memperhatikan mereka

Daniel sedang bersama wanita itu, maba yang juga seorang model yang membuat seisi kampus heboh atas kedatangannya.

Tiba - tiba, maba itu menoleh ke arahku lalu tersenyum ramah padaku. Akupun gelagapan menutupi wajahku lalu segera pergi dari sana sebelum daniel menoleh dan melihatku.

"Hufftt.. Hampir saja" hela nafasku lega saat berhasil menjauh dari mereka

Aku segera memakai helm ku lalu melajukan motorku pulang. Setelah sampai di kos, aku duduk di sofa untuk beristirahat. Tiba - tiba aku teringat atas kejadian tadi.

"Kenapa wanita itu tersenyum padaku? Memangnya dia mengenaliku?"

Aku sungguh bingung, kenapa tiba - tiba dia menoleh padaku dan tersenyum ramah seperti itu. Padahal, aku dan dia tidak saling kenal.

"Sudahlah, mungkin aku memang terkenal" ucapku dengan percaya diri lalu melangkah ke kamar mandi

°°

Pukul 1 siang, aku kembali ke kampus karena ingin meminjam buku di perpustakaan.

Aku memasuki perpustakaan dan mencari buku yang ku butuhkan untuk keperluan tugasku. Setelah mendapatkannya, aku melangkah keluar.

"Sejeong" panggil seseorang tiba - tiba

Akupun membalik menoleh ke arah sumber suara.

"Loh? Kak sehun?" ucapku terkejut saat mendapati seorang lelaki yang ku kenal.

Kak sehun, dia adalah kakak kelasku saat SMP. Dulu aku dengannya sangat dekat, dia sering membantuku.

"Hai, apa kabar?" tanyanya padaku

"Baik kak, kakak sendiri bagaimana? Kok kakak bisa ada di sini?"