Daniel, tolong aku..

755 106 24
                                    

Sejeong POV

Hari event yang ditunggu - tunggu pun tiba. Sudah banyak penonton yang datang ke venue. Kampusku memang membuka acara ini untuk umum, dan tiketnya langsung terjual habis. Pasti kalian tahu kan siapa yang membuat tiket itu laku?

Aku dan Sehun sedang bersiap sebelum berjalan menuju ke atas panggung.

"Kau sudah siap?" tanya sehun padaku

"Eoh, aku sudah siap"

Kami berdua langsung naik ke atas panggung lalu membuka acara tersebut. Aku sangat terpukau melihat keadaan venue yang sangat ramai.

"Daebak! Ini sudah seperti konser saja rasanya" ucapku seperti berbisik

Bagaimana tidak, banyak sekali penonton yang datang dan banyak pula yang membawa handbanner Wanna One. Sungguh efek Wanna One sangat luar biasa.

"Niel, kau dan anggota lainnya sangat hebat!" batinku

Saat sedang melihat sekeliling venue, mataku tiba - tiba tertuju pada seseorang yang terus memperhatikan ke arahku dan sehun.

Daniel.

Daniel terus memperhatikan kearahku dengan wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel terus memperhatikan kearahku dengan wajah datarnya.

"Niel, kamu kenapa?" batinku

Akupun kembali fokus dengan acara, aku dan sehun memanggil pembuka acara.

"Pembuka acara kita adalah... ITZY!" Ucapku bersamaan dengan sehun

Para member ITZY pun segera bangkit dari seatnya dan naik ke atas panggung. ITZY pun segera menampilkan performance mereka dengan lagu Dalla Dalla.

Para pria pun banyak yang melongo melihat penampilan mereka dan tak sedikit pula yang berteriak seperti fanboy girl group.

"Ada apa dengan para lelaki itu?" gumamku sedikit merasa aneh karena para pria berteriak

"Wae?" tanya sehun

"Ah, aniya"

Penampilan ITZY pun selesai, aku dan sehun kembali naik ke atas panggung. Begitu banyak yang mengisi event kampus ini. Dan sekarang adalah penampilan yang sangat ditunggu - tunggu oleh para penonton, Wanna One!

Beberapa anggota naik ke atas panggung setelah sehun memanggil nama grup mereka. Aku dan sehun segera menepi ke pinggiran panggung.

Saat sedang berjalan, aku sempat melirik ke arah daniel dan daniel pun sedang melirik ke arahku. Pandangan kami bertemu, lalu kami segera membuang muka satu sama lain.

Beautiful Destiny [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang