Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, kini mereka tengah menikmati kebersamaan yang sudah tidak ada larangannya lagi jikalau mereka ingin berbuat sesuatu.
Sesuatu? Apa tuh(?)
Malam ini mereka tengah menikmati pemandangan sekitar di balkon rumah mereka berdua.
Memandangi bulan yang terlihat begitu terang benderang dan menkmati keindahan bintang - bintang yang menghiasi langit.
"Yang, kalo aku jadi bulan kamu mau jadi apa?" tanya Daniel tiba tiba
"Aku tetep mau jadi sejeong aja"
"Kenapa? Emang kamu gak mau jadi bintangnya gitu?"
"Ih enggak mau! Bintang kan banyak, berarti nanti istri kamu juga banyak dong?"
Daniel terkekeh mendengar ucapan sejeong lalu diusapnya lembut pipi istrinya itu.
"Kenapa tetep mau jadi sejeong aja? Bulan dan bintang kan indah"
"Karena Sejeong udah punya Daniel, makhluk indah ciptaan Tuhan yang dikirim khusus buat Sejeong. Itu udah hal yang paling indah ketimbang kita harus jadi bulan dan bintang" ucap sejeong
Daniel menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lalu menarik sejeong kedalam dekapannya.
"Aku bahagia"
"Aku juga bahagia bisa terus jagain kamu, je"
Sejeong melepaskan pelukannya dengan tangan yang masih melingkar di tubuh daniel. Ia menatap wajah daniel sambil tersenyum manis.
"Kenapa sih aku gak bisa lupain kamu sedikitpun? Kamu melet aku ya?" tanya daniel
Sejeong sontak melotot dan memukul lengan daniel.
"Aduh! Sakit dong yang"
"Ya kamu sih! Enak aja bilang aku melet kamu, kamunya aja tuh yang terlalu bucin sama aku"
"Kayak kamu enggak aja"
"Emang enggak huu"
"Masa?"
"Iya lah!"
"Sedih banget istri aku gak sayang sama aku"
"Ya sayang dong, kalo gak sayang ngapain aku nikah sama kamu"
"Kalo sayang buktinya apa?" tanya daniel
"Ih kita kan udah nikah, emang itu bukan bukti?"
"Banyak tuh yang nikah tapi gak ada rasa"
Sejeong menghembuskan nafasnya lalu menangkup wajah daniel.
"Aku sayang sama kamu danyel, sayang banget pokoknya. Awas aja kalo sampe kamu macem - macem sama cewek lain, nanti aku ngambek!"
Setelah mengucapkan itu sejeong jinjit lalu mengecup bibir daniel sekilas.
Daniel sempat terdiam seperkian detik lalu tersenyum dan balas mencium istrinya itu. Tak hanya mencium biasa, daniel pun mulai memberikan lumatan lembut juga gigitan kecil pada bibir sejeong.
"Ahh, sakit nyel!"
Sejeong yang terkejut bibirnya digigit pun segera menjauhkan wajahnya dari wajah daniel dan memukul dada daniel pelan.
"Sakit ya? Mau gak sakit lagi?" tanya daniel sambil terkekeh
"Gak! Aku tau ya maksud kamu tuh apa, dasar mesum!"
"Ya gpp dong mesum sama istri sendiri, kan udah sah"
"Nyel.."
"Apa sayang?"
"Aku mau..."
"Mau apa?"
Sejeong mendekatkan bibirnya pada telinga daniel lalu membisikkan sesuatu.
"Yuk kita ke kamar" ajak daniel langsung
Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam kamar.
"Bentar ya, aku ke kamar mandi dulu" ucap Daniel lalu mengacak rambut sejeong sebelum pergi ke kamar mandi
Sejeong menunggu daniel di atas ranjang mereka sambil memainkan ponselnya dan mencari sesuatu di google.
"Nyell cepetan ih" teriak sejeong karena daniel tak kunjung keluar
"Bentar yang, susah ini" balas daniel dari dalam kamar mandi
"Ayo ih aku udah gak sabar"
"Bentar lagi selesai"
Akhirnya, tak lama daniel pun keluar dari kamar mandi sambil tersenyum mendekat pada sejeong.
"Gak sabaran banget sih"
"Ayo ih cepetan jangan godain aku terus"
"Yaudah sini" titah daniel
Sejeong pun mendekat pada daniel.
"Pelan pelan ya?" ucap sejeong
Daniel hanya tersenyum mengangguki pertanyaan sejeong.
"Ahh sakit nyel, pelan pelan aku bilang" ringis sejeong sambil memukul lengan daniel
"Susah yang, sempit. Tahan ya?"
Sejeong pun menarik nafasnya dalam dalam lalu memejamkan matanya.
"Daniel sakitt"
"Pegang tangan aku, mau kamu cakar juga boleh"
Sejeong pun menggenggam erat lengan daniel. Ia menyalurkan rasa sakitnya dengan cara menggenggam erat lengan atas daniel, air matanya pun mulai menetes.
"Sempit banget yang" ucap daniel yang kini sudah mulai berkeringat
"Cepet niell"
"Iya iya"
"Ahhhh"
"Ahhhh"
Desah mereka bersamaan karena merasa lega.
"Akhirnya cincin kamu yang udah lama gak bisa dilepas ini bisa lepas juga yaa, lega aku" ucap daniel saat berhasil melepaskan cincin sejeong
"Sakit tau!" ucap sejeong sambil merengut
"Jangan nangis dong, sini jarinya aku tiup biar gak sakit lagi"
Daniel menyeka air mata sejeong lalu menarik jari telunjuk sejeong yang sakit karena melepaskan cincin tadi. Daniel meniup - niup jari telunjuk sejeong cukup lama lalu mengecupnya.
"Makasih ya" ucap sejeong sambil tersenyum, dan daniel pun membalas senyuman istrinya itu.
Sejeong memiliki sebuah cincin yang sudah ia pakai di jari telunjuk tangan kirinya sejak kelas 1 SMA. Dan saat ingin menikah kemarin, cincin itu tidak bisa dilepas.
Untungnya sekarang cincin itu sudah bisa terlepas dari jari sejeong berkat bantuan suaminya itu, walaupun rasanya sakit.
Tadi sejeong sempat mencari di aplikasi google ponselnya bagaimana cara melepaskan cincin yang sangat sulit dilepas, namun sejeong tidak mengerti. Alhasil, ia tetap meminta tolong pada daniel.
Siapa yang mikirnya kemana mana hayoo? 😂😂😂😂
Kalian mikir apa nih?😂
Ini bonus chapter pertama dari aku yaa hehe, semoga suka❤️ jangan lupa vote dan comment nya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny [2]
Fanfiction[COMPLETE] Sequel of Beautiful Destiny | KDN × KSJ