I wanna be yours

692 97 16
                                    

Sejeong POV

Aku baru bangun pukul 7 Pagi, badanku rasanya sakit semua. Aku menoleh ke arah samping, seketika senyumku merekah karena melihat pemandangan yang membuat hatiku senang.

 Aku menoleh ke arah samping, seketika senyumku merekah karena melihat pemandangan yang membuat hatiku senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Daniel tidak pulang, dia terus menjagaku sepanjang malam. Aku sangat suka menatap wajah teduhnya itu, hatiku merasa tenang ketika melihatnya. Tanganku bergerak mengusap pipinya dengan lembut.

"Terimakasih, kau selalu menjagaku. Saranghae" ucapku pelan

Aku terkejut, karena tiba - tiba daniel menahan tanganku yang sedang mengusap pipinya.

"Kau sudah bangun?" tanya daniel setelah membuka matanya

"A..ah.. Iya, aku sudah bangun"

Daniel menyenderkan tubuhnya pada dinding kasur lalu menoleh ke arahku.

"Bagaimana keadaanmu? Kau masih takut?"

"Sudah tidak, hanya saja badanku sakit" ucapku seraya ikut menyender di sampingnya.

"Syukurlah jika kau tidak takut lagi. Kalau begitu aku pulang ya?"

"Wae?" ucapku spontan yang membuat daniel terkekeh

"Ini bukan rumahku, sejeong"

"Baiklah jika kau ingin pulang" pasrahku sambil merengut

Daniel segera bangkit dari kasur lalu memakai hoodienya.

"Kau tidak boleh kemana - mana, tetap di sini saja" ucap daniel dengan wajah galaknya

"Ne, aku tidak akan kemana mana"

"Bagus"

Daniel keluar dari kamarku menuju pintu utama. Aku teringat sesuatu, lalu aku segera mengejarnya sebelum ia pergi.

"Daniel!" panggilku

Daniel segera berhenti dan menoleh ke arahku.

"Ada apa?"

"Itu..."

"Apa?"

"Soal yang ingin kau bicarakan di danau" ucapku ragu

"Nanti saja ya" ucapnya sambil mengusap rambutku lembut

"Baiklah"

"Jangan sedih, aku akan segera kembali ke sini"

Beautiful Destiny [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang