Hari itu cerah, semua terlihat sangat normal. Hanya beberapa anak kecil yang sedang bermain di taman.
Aku memang tidak terlalu akrab dengan Anak Kecil, terlebih bila mereka terlalu penasaran dan selalu ingin tahu Tentang hal-hal yang kulakukan. Aku benci itu.
" Hai om blue, apa yang sedang kau lakukan?" Seorang anak kecil bertanya padaku.
"Oh aku sedang menanam Bunga"
"Oh oke, sampai jumpa"
Sambil dia pergi menjauh.
Yah kalian tahu, aku suka sekali bunga.
Bunga yang beraroma sangat wangi, itulah favoritku.Keesokan harinya..
"Hai Om Blue, lagi ngapain?"
Anak itu datang lagi bersama satu temannya."Oh, aku sedang menyiram tanaman. Mau mencobanya?"
"Baiklah , biar kami yang menyiram"
Akupun menyerahkan selang air itu pada mereka.Dan mereka pun kelihatan sangat senang.
Mereka menyiram ke segala arah dengan berteriak-teriak, itu sungguh mengganggu.Lalu malamnya...
Aku sedang asik menonton film di rumahku, yang kebetulan itu adalah film slasher yang kira-kira berjudul Grotesque.
*tok *tok *tok
Suara ketukan di jendela ku.
"Hai Om blue lagi nonton apa?"
Anak itu lagi mendatangi rumahku."Lagi nonton film horor"
*Braakk*
Dia pun masuk bersama temannya lewat pintu depan."Om kami ikutan nonton ya"
"Ya terserah kalian, tapi jangan ketakutan lho ya"
Aku menyeringai.
"Ah cuma film gini doang"
Sambil ia menjentikkan jari kelingkingnya.
Lalu kami pun menonton film bersama.
Awalnya sih mereka diam saja.Lalu....
"Hei, akting mereka sungguh meyakinkan"
"Iya benar, apa kau lihat saat gergaji mesin itu memotong tangannya?"
"Iya, hahaha. Lihat lah itu , berapa banyak saus yang mereka habiskan untuk film ini."
Dan bla bla bla...
Mereka sungguh berisik.
Akhirnya kusudahi menonton film itu dengan alasan aku sudah mengantuk.
Keesokan harinya..
Aku berencana memasak ayam goreng untuk makan hari ini. Jadi aku mempersiapkan tempat untuk memotong ayam.
Saat aku hendak memotong ayam..
"Haaai om blue, lagi ngapain?"
Anak itu lagi datang kemari."Ini mau memotong ayam, mau nyoba?"
Aku menawarkan."Oke om"
Dia mendekat untuk mencobanya.Beberapa saat kemudian.
"Aduuuh, kenapa kepalanya terpotong sampai putus. Dalam agamaku kan tidak boleh."
Dengan perasaan sedih aku pun tak jadi memakannya. Jadi aku menguburkannya di tempat aku memotongnya, dan menaburkan beberapa bunga di atasnya.
Keesokan harinya....
Aku baru saja membeli banyak permen, sengaja untuk anak itu bila dia datang lagi.
"Oh mana dia, tumben tidak kelihatan"
Akupun menunggu nya hingga siang.Karena dia tak kunjung datang akhirnya aku pergi masuk kedalam rumah untuk makan siang.
"Mungkin anak itu akan menjadi seorang ilmuwan di masa depan dengan rasa penasarannya itu" Aku bergumam dalam hati.
Lalu aku melanjutkan makan siang ku lalu melanjutkan aktivitasku seperti biasa.
By Archangel
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt !!! I'll Tell You More...
Mystery / ThrillerSsstttttt !!! Jangan berisik, karena mereka juga bisa mendengar mu. Kita harus membagikan kisah ini.., biarkan yang lain tau. Karna ini bukan hanya sekedar kisah belaka. Kisah yang entah harus dikatakan pada siapa... Dongeng?? Aah, yang benar saja...