I Wanna Write A Story

241 29 0
                                    


Aku ingin menulis cerita tentang seorang pria yang tidak memiliki usia dan bisa hidup selamanya. Setelah dia tahu tentang kondisinya, dia gembira dan menikmatinya. Dia telah mendapatkan satu hal yang manusia telah berusaha untuk menggapainya selama ribuan tahun. Yah ironisnya, dia akan membuang-buang sebagian besar waktunya.

Aku akan membuat dia jatuh cinta dan menikah dengan seorang wanita yang sangat cantik. Dia akan berkeliling dunia dengan wanita itu dan memperlakukannya seperti seorang ratu.

Tapi, seiring berjalannya waktu, rambut istrinya mulai memutih, wajahnya keriput, punggungnya melengkung. Penampilannya tidak berubah, sementara istrinya menjadi tua dan lemah. Dia tetap di sisinya sepanjang waktu, sampai pada akhirnya istrinya meninggal.

Dia berputus asa selama bertahun-tahun. Akhirnya, ia memutuskan untuk memulai kembali hidupnya dan merelakannya pergi. Dia menemukan wanita lain yang sangat indah dan jatuh cinta lagi.

Dengan wanita itu, dia menghabiskan waktunya dan memiliki anak. Ia merasakan sukacita dalam melihat anak-anaknya tumbuh. Dari lahir sampai mengirim mereka ke perguruan tinggi, ia kagum pada fenomena pertumbuhan walaupun ia belum berpengalaman begitu lama. Ia melihat anak-anaknya tumbuh besar dan mempunyai anak, membuatnya terlihat seperti seorang kakek.

Tapi, seiring berjalannya waktu, mereka seperti orang lain, dan dia dipaksa untuk menyaksikan mereka mati karena usia, satu per satu.

Dia memilih untuk tidak pernah membiarkan dirinya jatuh cinta atau memiliki anak lagi, karena dia tahu rasa sakit akan kehilangan seseorang adalah sesuatu tidak akan mungkin untuk pernah terbiasa. Dia melacak silsilahnya, semua anak-anaknya, keturunannya, sampai angka-angka itu menjadi terlalu besar untuk dilihat.

Dia hidup dari perang ke perang, menyaksikan hal-hal kecil yang direbutkan, orang-orang fana berebut hal-hal kecil. Semakin lama dia tinggal, semakin muak ia dengan umat manusia, dan semakin tertekan pula ia karena hidup yang dimilikinya.

Dia menyadari, kalau hidup adalah sebuah beban. Perdamaian hanya dicapai melalui perang. Cinta hanya menyebabkan rasa sakit. Hidup hanya diberikan agar kita bisa mati.
Suatu hari ia akan memutuskan kalau dia sudah selesai dengan semua keabadian itu.

Dia akan menggenggam sebuah pistol dan mengarahkannya ke kepalanya. Tepat sebelum ia menembak, dia akan tersenyum. Dia akan senang bahwa ia menemukan satu kepuasan akhir. Satu hal terakhir yang membuatnya merasa lebih baik.

Tepat sebelum meninggal, ia senang mengetahui bahwa itu semua akhirnya berakhir. Tidak ada lagi rasa sakit, tidak ada lagi kehilangan, sangat cepat, akhir yang bahagia. Itu akan menjadi cerita yang bagus. Semua orang suka happy ending.

Tapi dunia nyata tidak berakhir seperti itu. Beberapa orang berakhir dengan peluru pipih dan rasa mesiu di dalam mulut mereka. Dan bagi beberapa orang, hidup harus terus berjalan, dengan mengerahkan upaya terbaik mereka.

Bagiku, dunia tidak pernah berakhir.


By ProfessourX

Ssstt !!! I'll Tell You More...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang