Blind Painter

365 35 0
                                    


   Kotaku menjadi terkenal berkat seorang pelukis bernama Henri Fuzali, yang mampu menciptakan karya-karya luar biasa lewat lukisannya. Lukisannya sangat indah dan begitu hidup. Detail-detail yang dituangkan dalam lukisannya pun menambah kekaguman orang yang melihatnya, seperti wajah, kerutan, dan lekukan tubuh. Tapi ada satu hal yang cukup unik.

   Asal kau tahu, Henri adalah pelukis yang sudah buta sejak lahir. Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana caranya dia melukis seindah itu tanpa melihat. Entah bagaimana, seolah dia mempunyai 'sesuatu' untuk melihat apa yang ada di hadapannya.

   Benar-benar pelukis yang menarik.Suatu hari, aku mendatangi rumahnya yang terletak di pinggir kota. Rumahnya sangat tua, namun masih terlihat bagus. Kuketuk pintunya, dan ada suara balasan yang mengisyaratkan diriku untuk masuk.

"Siapa kau?" tanya Pak Henri. Saat ini umurnya sudah tua, mungkin sekitar 60 tahun.

"Namaku Kowalski, aku kesini ingin..."
"Dilukis, kan?" tiba-tiba Henri memotong ucapanku.
"Ya benar. Bolehkan, pak?" tanyaku agak gugup, kawatir kalau dia menolakku, secara dia adalah pelukis terkenal.
"Tak apa, asalkan kau membayarku."

Dan begitulah dialog singkatku dengan Henri. Aku membayarnya 2 juta rupiah untuk melukis diriku. Inilah saatnya, aku bisa melihat kemampuan Henri Fuzali dari dekat, bagaimana ia akan melukis diriku, tanpa bisa melihat ataupun menyentuhku.

"Kau tahu nak," ucap Henri tiba-tiba, masih dalam keadaan melukis,
"terkadang, aku bisa melihat segala sesuatu lebih jauh dari orang-orang normal, dan menuangkannya ke dalam lukisanku"
"Ha? Apa maksudnya itu? Mungkinkah dia bisa melukis kota yang berada sangat jauh darinya? Atau pemandangan di balik tembok? Wah, kalau benar, berarti dia bukanlah orang biasa"

   Akhirnya setelah menunggu lama, dia memberitahuku kalau lukisannya sudah jadi. Kini saatnya aku melihat diriku yang dalam bentuk lukisan. Aku mulai memandangi lukisan yang dia buat. Mulai dari ujung rambut sampai bagian perut. Tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan pada Henri.

"Pak Henri, apa itu yang ada di balik punggungku?"
"Itu adalah truk."
"Truk? Kenapa kau menggambar truk di belakangku?"
"Sudah kukatakan padamu nak, aku bisa melihat segala sesuatu lebih jauh dari orang-orang normal."
.......

Ssstt !!! I'll Tell You More...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang