Aku menderita sebuah penyakit kejiwaan yang dikenal dengan sebutan OCD, yaitu suatu gangguan mental yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.
Bila tidak dilakukan, penderita OCD akan diliputi kecemasan atau ketakutan. Hampir semua orang memiliki OCD dan tidak menyadarinya sama sekali.
Apa kau selalu memeriksa pintu dan jendela berulang-ulang kali setiap kali mau keluar rumah?
Apa kau selalu merasa cemas kalau kau mungkin telah lupa mematikan kompor saat sedang bepergian keluar kota dan tidak akan merasa tenang sampai kau pulang kembali ke rumah untuk memeriksanya?
Apa kau maniak pada kebersihan dan selalu membawa tisu anti bakteri ke mana pun kau pergi karena takut kau akan tertular penyakit mengerikan?
Mungkin kau juga menderita OCD.
Aku menjalani kehidupanku dalam sebuah pola yang berulang-ulang, teratur dan sistematis setiap harinya.
Tapi kemarin, aku menemukan sebuah cacat dalam sistemku.
Saat itu hari masih pagi dan aku baru saja terbangun di rumah tepi-danauku tepat pada pukul 06.45 pagi, seperti yang selalu kulakukan. Sebelum beranjak keluar dari kamar, aku lalu mengetuk gagang pintu sebanyak tiga kali. Aku harus melakukannya. Aku perlu melakukannya.
Saat aku berjalan turun ke lantai bawah, aku memastikan bahwa aku tidak menginjakkan kaki di anak tangga kedua dan terakhir. Aku sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di keduanya. Aku tidak bisa menjelaskan kenapa. Aku hanya tahu aku tidak boleh melakukannya.
Aku lalu mulai membuat sarapan pagiku yang biasa, roti isi telur dadar dan segelas kopi. Aku tidak pernah menyantap makanan yang lainnya di pagi hari. Selalu roti isi telur dadar dan kopi.
Sambil menyalakan iPadku, aku lalu mulai memeriksa berita utama di koran lokal kota kami seperti biasanya. Lalu entah mengapa, tiba-tiba aku merasa seakan-akan ada sesuatu yang ganjil. Seakan-akan aku telah melupakan sesuatu.
Tapi aku tidak bisa mengingat apa itu. Apa aku melupakan sesuatu? Perasaan ganjil ini terus mengikutiku saat aku berjalan ke garasi. Saat berjalan keluar dari pintu depan, aku memastikan bahwa aku telah menguncinya dengan rapat. Kemudian aku membukanya lagi, menguncinya, membukanya lalu menguncinya lagi. Begitu berulang-ulang sampai aku merasa yakin bahwa aku telah menguncinya dengan benar.
Dalam perjalanan menuju kantor, lagi-lagi aku merasa seakan-akan ada sesuatu yang ganjil. Apa yang telah ku lupakan? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Dalam hati aku berharap semoga perasaan ini hilang dengan sendirinya saat aku mulai sibuk bekerja setibanya di kantor. Tapi dugaanku salah. Aku tetap merasa gelisah bukan main selama 12 jam sampai tiba waktunya bagiku untuk pulang menjelang pukul 06.45 sore.
Dalam perjalanan, aku berhenti di lampu merah persimpangan Marbury dan jalur barat.
Dan saat lampu hilau menyala, aku kembali digeluti oleh sensasi aneh yang telah mengganggu pikiranku selama seharian ini. Lamunanku dibuyarkan oleh bunyi klakson dari mobil lain yang tepat berada di belakangku. Dia membunyikan klaksonnya berulang-ulang untuk menyuruhku jalan. Tapi bukannya kembali melanjutkan perjalanan, aku malah menurunkan kaca jendela dan memberi kode padanya untuk memutariku dan jalan terus.
Aku hanya bisa duduk di dalam mobil dengan perasaan gelisah luar biasa, masih terpaku di persimpangan tersebut. Ada yang benar-benar tidak beres. Tapi apa itu?
Apa yang telah ku lewatkan atau ku lupakan dari ritual harianku seharian ini?
Aku mulai memeriksa seluruh isi mobilku, berharap menemukan sesuatu yang dapat membantuku mengingat-ingat. Tapi tidak berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt !!! I'll Tell You More...
Mystery / ThrillerSsstttttt !!! Jangan berisik, karena mereka juga bisa mendengar mu. Kita harus membagikan kisah ini.., biarkan yang lain tau. Karna ini bukan hanya sekedar kisah belaka. Kisah yang entah harus dikatakan pada siapa... Dongeng?? Aah, yang benar saja...