Teman Baru

152 17 0
                                    

Aku baru saja pulang dari acara penghiburan dirumah teman kuliahku yang kini belum tahu dimana keberadaannya. Orang tuanya sangat sedih dan terpukul dengan kejadian itu. Sudah beberapa personil kepolisian dikerahkan untuk mencarinya namun semuanya sia sia. Mau tidak mau polisi harus membuat statusnya menjadi DPO.

Kulihat jam tanganku sudah pukul 7 malam,tapi bus yang ingin kutumpangi tidak muncul muncul juga. Sementara ibu sudah beberapa kali menghubungiku untuk segera pulang. Selang beberapa menit, kulihat seorang lelaki sebayaku berhenti tepat didepanku. Ia menawarkan tumpangan kepadaku namun aku heran ternyata masih ada orang jaman sekarang yang mau menolong orang lain.

Tanpa basa basi aku langsung saja naik keatas motornya. Katanya ia mengenalku, tapi kapan? Aku bingung dan merasa tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tapi biarlah, aku hanya meng-iya kan semua omongannya,yang penting aku sudah dapat tumpangan dan ingin bertemu dengan ibuku secepatnya.

Disepanjang jalan aku mencium aroma tidak sedap yang berasal dari badannya, namun ia terus berbicara panjang lebar mengenai sisi kehidupannya yang serba suram. Aku sangat terbawa kedalam ceritanya yang terlalu hiper meskipun suaranya terdengar serak serak basah. Tanpa kusadari kami berhenti disebuah rumah yang sangat besar dan mewah.

''lohh.. kita dimana ini?'' tanyaku heran.

''tenang aja, gak usah takut. ini rumahku, singgah sebentar bisakan?'' jawabnya.

''tapi gak lama kan? soalnya ibuku udah nunggu'' sahutku cemas sambil melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.

''iya'' jawabnya sambil membukakan pintu dan kami pun masuk kedalam.

Ia lantas menyalakan semua lampu dan kulihat rumah itu kosong melompong seperti tidak berpenghuni tapi terlihat bersih. Ada banyak kamar kamar di sekeliling lorong yang terbentang lurus menuju dapur. Kulihat juga ada banyak foto foto wajah orang yang menghiasi dinding rumah yang berwarna putih itu.

Setelah kutanya, ia tinggal sendiri dan kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Namun mengapa begitu banyak foto yang terpampang didinding itu? Mengenai hal itu aku segan menanyakannya.

''tunggu disini sebentar ya, jangan kemana mana, aku mau kedapur dulu'' katanya sambil menepuk bahuku.

Lalu, aku pun duduk dilantai dan menyandarkan tubuhku didinding. Perhatianku tidak pernah lepas dari foto foto itu. Sambil menunggu temanku tadi, aku pun bangkit berdiri dan mendekati wajahku kearah foto foto itu. Ku perhatikan satu persatu wajah wajah itu dengan serius. Aku sama sekali tidak mengenal mereka. Mungkin mereka semua adalah keluarga teman baruku tadi.

Sambil terus memandangi, tiba tiba bulu kudukku berdiri sendiri. Aku menyadari ternyata dari tadi aku merasakan ada sebuah foto yang seakan selalu memperhatikan gerak gerakku. Tidak salah lagi, sebuah foto yang ada dipaling ujung dari deretan foto foto itu terlihat kedua bola matanya melotot tajam melihatku. Tampak sangat menyeramkan dan aku pun ketakutan dan berhenti memandang lalu memutar balik tubuhku dan kembali duduk dilantai sambil menundukkan kepalaku.

''apa itu? atau hanya halusinasiku saja?'' pikirku dalam hati. Lama sekali temanku itu dari dapur, kataku merengut.

Akhirnya dengan sedikit keberanian, ku buka sebelah mataku melalui celah celah jari tanganku. Kuintip foto tadi, ternyata ia masih melototiku sangat tajam. Lebih lama lagi kulihat, tiba tiba wajahnya terlihat menangis dan kedua matanya mengeluarkan darah. Aku spontan kaget, jantungku berdegup kuat. Aku menyadari bahwa itu seperti wajah temanku yang hilang beberapa waktu yang lalu.

''ada apa ini? kenapa fotonya ada disini?'' tanyaku sangat heran. Ku intip lagi foto itu, matanya bergerak gerak seakan ada sesuatu yang ingin disampaikannya kepadaku. Dan foto foto yang lain pun ikut memperlihatkan wajahnya yang menangis dan sangat menyeramkan.

Ssstt !!! I'll Tell You More...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang