Aku adalah seorang perfeksionis. Aku benci mendengar kritikan. Namun tahukah kalian? Aku suka memanipulasi emosi orang lain.
Jika ada yang mengkritik ku, aku akan mendengarkannya dengan tersenyum ( tanda bagi manusia normal untuk menerima sebuah kritikan) , tapi ingat aku bukan manusia normal, Aku manusia Perfeksionis. Aku harus tetap terlihat sempurna.
*Dan hey, apa kau masih ingat hal yang kubenci diatas? Itu mungkin dapat menyelamatkanmu *
Tapi entahlah, karena aku adalah orang yang sangat pelupa.
Aku mendatangi sebuah toko baju elite di kotaku.
"Hey , Bajumu tidak pantas di pakai disini, pergilah mengganti bajumu" Dia berkata padaku.
"Oh maafkan aku nyonya, aku baru saja menyembelih hewan . Secara tidak sengaja darah nya terciprat ke bajuku" aku tersenyum.
" Oh menjijikkan, dasar kau pria kotor. Pergilah dan mandi sana,.!!" Dia memberi saran padaku.
"Baiklah nyonya, kau baik sekali mau memberi saran kepada pria sederhana sepertiku" Aku memuji keramahannya.
"Hahaha, aku memang baik hati" Dia terlihat senang dengan pujianku.
Beberapa hari kemudian aku melihat nya menangis di dekat rumahnya. Aku pun lalu mendekatinya.
"Ada apa nyonya? Kenapa kau menangis?" Aku mencoba menenangkannya sambil mengusap air matanya.
"Kemarin malam , ada yang datang dan merampok rumahku. Semua hartaku habis di rampok" Dia menangis semakin keras.
"Sudahlah nyonya, bersyukurlah karena kau masih selamat. Bayangkan bagaimana jika perampok menyerang anda? Mungkin saat ini aku tidak akan melihat nyonya disini" Aku tersenyum kecil.
"Kamu baik sekali, tuan. Mampirlah ke rumahku nanti malam" Dia mengundangku.
"Baiklah nyonya yang cantik" Aku menjawab dengan mengedipkan satu mataku.
Malamnya aku pun datang kerumahnya untuk makan malam.
"Selamat datang tuan, Silahkan masuk.hihi" Dia menyambutku dengan senyuman.
"Baiklah nyonya ku" Aku menggodanya.
Kami pun langsung menuju ruang makan untuk makan malam.."Hmm, Enak sekali nyonya. Mau kah anda menuliskan resepnya untukku?"
"Tentu tuan"
Lalu dia menuliskan resep makanannya dia di secarik kertas kosong.
"Terima kasih Nyonya, cara mu mengolah daging ini sungguh menakjubkan. Ini lezat sekali..!! Kau sungguh seorang wanita idaman semua pria. Mampirlah kerumahku besok sabtu malam nyonya." Aku mengundangnya dengan senyuman.
"Tentu saja tuanku yang tampan,hihihi" Dia menerima undangan ku dengan wajah penuh cinta.
Sesaat setelah itu pun aku pulang.
Lalu keesokan harinya aku ingin mencoba memasak seperti resep yang dia berikan.
Aku pun segera menyembelih seekor hewan dan mengolahnya mengikuti resep yang dia berikan.Oh ya, Aromanya sedap sekali.
Sepertinya aku berhasil.
"Sekarang tinggal menunggu dia datang" Aku bergumam.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Seharusnya dia sudah datang. Tapi dia tak kunjung datang. Padahal aku sudah menyiapkan makanan yang istimewa untuknya.
Aku pun tetap menunggu hingga aku pun tertidur pulas. Ternyata sampai pagi pun dia tak juga datang. Aku pun bersedih. Lalu aku mencoba menghilangkan kesedihanku dengan berjalan-jalan ke jalan utama kota ini.
"Hei tuan, kau bau sekali. Seperti hewan kotor" Seorang pria membentakku.
"Maafkan aku tuan, aku lupa mandi hari ini" aku meminta maaf dengan tersenyum.
"Dasar hewan..!!!" Dia membentakku sekali lagi sambil berlalu.
Aku pun hanya tersenyum dan pergi.
Oh ya aku lupa memberi tahu kalian..
Aku menganggap semua orang yang mengkritikku adalah hewan.Aku benci mereka..
Namun tetap..
Aku masih merindukan wanita itu. Aku pun kembali bersedih dan berjalan pulang.---------END--------
Archangel.
TN : Btw ini termasuk dlm Riddle jika kalian mengerti maksud tersembunyi nya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt !!! I'll Tell You More...
Misteri / ThrillerSsstttttt !!! Jangan berisik, karena mereka juga bisa mendengar mu. Kita harus membagikan kisah ini.., biarkan yang lain tau. Karna ini bukan hanya sekedar kisah belaka. Kisah yang entah harus dikatakan pada siapa... Dongeng?? Aah, yang benar saja...