First time

532 58 6
                                    

Playlist : BTS Jimin - Serendipity















Selamat pagi. semoga hari ini lebih semangat untuk belajar di sekolah tanpa ada hambatan. Tepat jam enam lebih lima belas menit pagi ini aku sudah memakai seragam sekolah dengan atribut yang lengkap. Kaki ku turun menapaki satu per satu anak tangga menuju ruang makan.

"Non, sarapannya sudah siap"

"Iyaa bi, makasih"

Hari ini hari senin, seperti biasa bibi sung datang di pagi hari, membuatkan sarapan, membersihkan perabot rumah, dan lain banyak lagi. Dia disini hanya pagi sampai sore setelahnya pulang ke rumah untuk mengurus anaknya, jarak rumah kami hanya tujuh rumah. Jika sabtu dan minggu bibi sung Juga di liburkan. Karena aku dan Jisung bisa mengurus rumah sendiri.

"Dek cepetan turun, udah hampir jam setengah tujuh"

"Iya kak, gue lagi jalan kesitu nih!"

"Oohh kirain masih diem dikamar"

"Situ makan duluan, gue ambil tas dulu ke atas"

"Yoai"

Jisung menarik kursinya, duduk dengan rapi lalu menyantap makanannya. Aku berjalan menuju kamar lalu mengambil tas, jariku terpaut dengan dagu.. Apa lagi ya yang kurang? Berharap tak ada yang ke tinggalan lalu kembali lagi ke ruang makan dengan tangan kiri memegang sepasang kaos kaki putih dan tangan kanan memegang ponsel.

Tin..Tin...

"Tuh kak, bang Younghoon dateng"

"Ehh iyaa tuh"

"Sarapan dulu sedikit kak biar perut lu isi"

"Gausah deh, gak enak kalo dia nunggu kelamaan"

"Terserah kakak aja"

Aku meneguk setengah gelas susu vanilla

"Gue duluan dek"

"Hati-hati kak"

"Siaaapp!"

Walaupun aku dan Jisung satu sekolah, tapi Younghoon tetap mau menjemputku dan berangkat ke sekolah bersama. Kadang aku merasa tidak enak, dan sering ku tolak tapi Younghoon tetap saja mendatangi ku kerumah setiap pagi. Aku pernah bilang kan kalo ku tolak permintaannya malah berujung dia nya ngambek, jadi merasa serba salah.

Aku memakai kaos kaki lalu memasukan satu persatu kaki ku ke dalam sepatu hitam bertali. Siapa berani saat upacara bendera memakai sepatu berwarna-warni? Berarti harus siap untu berjemur seperti ikan di bawah teriknya sinar matahari dari pagi sampai siang. Ku rapihkan seragamku bagian pinggang, baju seragam atasan sudah masuk dengan rapih, dasi sudah melekat di kerah baju.

Perlahan aku membuka pintu lalu mengeratkan tangan yang memegang tas, ku hirup udara segar, embun yang masih melekat pada dedaunan memberikan kesan segar pada semua tumbuhan yang berada di taman depan rumah.
Membuka pintu gerbang sambil tersenyum kalau ojek langganan sudah datang.

"Selamat pagi young---"

Kaget? Jekas. Kini aku membatu melihat seseorang yang memegang helm di tangan kanannya yang terulur menyerahkan kepadaku sambil tersenyum manis hingga matanya sedikit hilang.

"Selamat pagi vi, saya Juyeon bukan Younghoon"

Aku terhipnotis ketampanannya yang semakin meningkat setelah ia menyisir rambut dengan jari tangan kirinya dengan santai. Tetapi malah jantungku yang sekarang tidak bisa santai saat berdekatan dengannya. Itung-itung pagi ini aku sudah melakukan olahraga, olahraga senam jantung.

Best Part ; JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang