Sekarang sudah pukul sembilan malam.
Mingyu dan Hyunjae sudah memberi tahu kepada Younghoon. Hanya kepada laki-laki berkulit putih dan tinggi yang memakai hoodie itu, tidak memberitahu teman yang lain. Reaksi Younghoon hanya menganggukan kepala, manik matanya tertuju kesana kemari dan terlihat diam sambil berpikir keras. Tangannya mengepal di dalam saku hoodienya.
Mereka bertiga tetap akan mencari tahu siapa yang sudah mencelakakan sahabatnya hingga masuk rumah sakit. Mereka bertiga berbincang diluar ruang rawat. Mamah, Jisung dan Bunda sudah pulang ke rumah sejak tiga puluh menit yang lalu. Aku masih menunggu Juyeon di dalam ruangan, aku duduk di sofa sedangkan Juyeon masih berbaring di atas tempat tidur dengan kedua matanya yang terpejam.
Pintu ruangan terbuka, Hyunjae masuk kedalam di ikuti Mingyu dan Younghoon. Aku menoleh melihat mereka
"Vi, gua sama Mingyu balik yah"
Ucap Hyunjae yang berdiri tidak jauh darikuAku mengangguk dan menatap mereka berdua
"Okay, makasih ya. Hati-hati dijalan"
Aku berdiri dan berjalan dibelakang mereka mendekat ke arah Juyeon"Ju, gua cabut. lo cepet sembuh yak"
Kata Mingyu yang menepuk bahu Juyeon"Bro, gua balik duluan. Besok kita kesini lagi nengok lu"
Hyunjae berbicara melihat Juyeon, ia berdiri di sebelah Mingyu"Iya, makasih banyak ya. Hati-hati dijalan"
Jawab JuyeonSedangkan Younghoon duduk di kursi menghadap Juyeon namun Younghoon melihat Hyunjae dan Mingyu
"Tiati lo berdua, jangan mampir mampir"
Younghoon terkekeh"Gua mampir kalo lagi banyak pikiran aja, iya gak?"
Mingyu menyenggol lengan Hyunjae dengan sikunya"Yoii bener banget"
Hyunjae mengiyakanSetelah berpamitan, Mingyu dan Hyunjae meninggalkan ruang rawat Juyeon. Mereka berdua berjalan santai hingga menuju parkiran rumah sakit.
Mingyu dan Hyunjae berjalan bersebelahan ditengah-tengah jalan yang membelah diantara deretan mobil yang terparkir disebelah kanan dan kiri mereka.
"Lo ngerasa gak sih selama ini Juyeon punya musuh?"
Hyunjae melangkah sambil melihat kanan dan kirinya mobil berjejer"Gak lah. Dia orang baik, mana mungkin punya musuh"
Mingyu menjawab santai"Kalo bukan karena ulah orang yang gak suka Juyeon, berarti itu murni memang kecelakaan tabrak lari"
Kata Hyunjae"Ya, gua pikir sih juga gitu"
Mingyu menanggapiHyunjae dan mingyu masuk kedalam mobil, lalu mereka meninggalkan area rumah sakit.
"Vi, ke kantin yuk makan. Gua laper"
Younghoon berdiri di depanku sambil memegangi perutnya"Gamau ah, lu aja sana"
Aku menyandarkan punggung ke sofa menatap Younghoon malas"Ayoo lah Vi, lu kan dari siang belum makan. Lu ga laper apa?"
Younghoon menarik tanganku dan menggoyang-goyangkan tangankuAku berdecak, polah tingkah Younghoon benar-benar menggemaskan saat ini. Ah bukan, maksudku menggelikan. Younghoon memasang wajah seperti baby yang tidak ingat umur sekarang. Merengek seperti bayi yang belum diberi makan oleh ibunya.
"Aishh.. kau pergi saja sendiri. Aku menunggu Juyeon disini, kau ke kantin saja. setelah kau kembali dari kantin, baru aku yang pergi ke kantin, kau disini menunggu Juyeon"
Aku menarik tanganku dari Younghoon

KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part ; JUYEON
Teen Fiction"Jujuy" "Panggil siapa?" "Ya lo lah, siapa lagi" "Panggil sayang juga boleh" "Jewer nih" Juyeon. Manusia berparas tampan yang memiliki sifat dingin namun hatinya hangat.