First?

134 14 2
                                    











Aku dan Younghoon sedang berada di kantin sekarang. keadaan kantin rumah sakit tidak begitu ramai. Aku dan Younghoon memakan nasi goreng, kita duduk berhadap hadapan. Aku menendang kaki Younghoon namun tidak kencang.

"psstt.. psstt.."
Aku melihat Younghoon sambil menaikkan kedua alisku beberapa kali

Younghoon yang sedang fokus makan teralihkan untuk melihatku
"apasih?"
Younghoon sedikit mendongakkan kepalanya

"cewe cakep tuh, boleh juga"
Aku melihat seorang perempuan dengan rambut panjang curly, kulitnya putih bersih dan wajahnya tampak cantik dengan tinggi semampai sedang berjalan melangkah akan melewati mejaku dan younghoon duduk disitu.

Saat aku keterusan menatapnya, dia tersenyum melihatku. akupun tersenyum sedikit canggung karena terus memperhatikannya

"sayang"
Dengan bar barnya Younghoon memanggilku dengan sebutan 'sayang' sambil memegang salah satu tanganku yang ada diatas meja

Dengan spontan aku membulatkan mata melihat Younghoon memanggilku seperti itu disaat perempuan itu melewati meja yang ditempati Younghoon dan aku.

Setelah perempuan itu berjalan menjauh, aku mengalihkan tangan Younghoon yang memegang tanganku. aku mengepalkan tangan dan memukul meja tidak keras

"Bego banget sih jadi orang. kapan lu punya pacar kalo caranya begitu"
Aku memutar bola mata dengan malas

Dengan santainya Younghoon melihatku sambil mengambil gelas berisi minumannya, menyeruput minuman melalui sedotan lalu meletakan gelasnya kembali keatas meja

"Gua mau tipe tipe kaya lo aja deh Vi, yang barusan itu gua skip"

satu kata buat younghoon. gila.

iya dia gila, aku cuma satu di dunia ini dan tida ada yang bisa menyamaiku.

Aku melihat Younghoon sedikit kesal
"terserah lo deh"








Selesai makan, aku dan Younghoon kembali ke kamar rawat Juyeon. Aku duduk di kursi samping Juyeon yang sedang berbaring sedangkan Younghoon duduk di sofa sambil merebahkan tubuhnya, matanya terpaku pada layar ponsel yang ada di tangannya.

Aku memperhatikan wajah Juyeon yang sedang terpejam. Tanganku berada di atas ranjang tidur Juyeon. Kedua bola mataku melihat ke sekeliling ruangan. Perlahan tangan Juyeon bergerak tanpa aku sadari, tangan Juyeon berada diatas tanganku dan menyentuh tanganku dan menautkan jari jariku dengan jari Juyeon. Juyeon menepuk dadanya pelan dengan salah satu tangannya.

Aku mengerutkan dahi melihat wajah Juyeon

"Kenapa Ju? dadanya sakit?"
Aku bertanya pada Juyeon sedikit khawatir

Di sisi lain Younghoon diam diam melihatku dan Juyeon dari sofa sana.

"Bego banget sih jadi cewe, lu suruh tidur diatas dada Juyeon"
Dengan santainya Younghoon berbicara seperti itu sambil menatap layar ponselnya

Aku mendengus kesal mendengar Younghoon, apa apaan menyandarkan kepala diatas dada, memikirkannya saja sudah membuatku salah tingkah. aku membiarkan Juyeon begitu saja namun tangan Juyeon menggenggam tanganku lebih erat. seolah olah tidak ingin ditinggalkan olehku.






Yonghoon beranjak lalu duduk. wajahnya diusap dengan gusar

"Anjirr.. gua ngantuk banget. biasanya masih tahan melek baru juga jam segini"

Aku menoleh ke arah Younghoon, tanganku masih terpaut dengan tangan Juyeon
"lu tuh kecapean hoon, udah tidur aja gapapa"


Younghon mengangguk lalu merebahkan badannya lagi diatas sofa, kakinya yang panjang sampai melebihi panjang sofa. Badanya ditutupi jaket Jeans, Rambutnya berantakan dengan kantung matanya yang menghitam. Wajahnya menghadap ke sandaran sofa sehingga tidak melihatku dan Juyeon. Matanya mulai terpejam, tak membutuhkan waktu lama Younghoon telah terlelap dalam tidurnya.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Part ; JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang