Papah rara pov
"Ka, kamu mau nonton konser lagi bukannya tahun ini kamu sudah nonton lebih dari 3 kali ra? "
Seandainya rara tau siapa kakanya sebenernya jalan satu satunya untuk pempertemukan kakanya dengan cara ini-batinnya"iya sih pah tapi mau lagi pah boleh ya? "
"ya sudah kapan konsernya biar papah yang beli sajah"
"BOLEH PAH! makasih papah oke deh pah"
"Aduh kamu tuh ngomong gausah kenceng kenceng, nanti kuping papah budek gimna? " dia pun menjauhkan hpnya sedikit dari kuping
"Heheh, maklum pah bersemangat. Yaudah makasih pah bye" papah rara pun menutup tlepon nya
Ya dengan begitu dia bisa merrasa senang-batinya
AUTHOR POV
Mungkin bahasanya kurang aku suka soalnya pake "papah" kita ganti nama ajh hmmm namanya "park jonghan" itu nama papah rara dan "park hyun soo" itu nama mamahnya panggilannya jonghan dan hyun ajah ya susah nyari nama.
***
Walaupun kesannya saat meminta tiket konser itu, seperti anak durhaka. Memanfaatkan permintaan maaf untuk sebuah konser, ya cuma jalan udah buntu cuma itu doang, ya lajut.
Rara pun memberi kabar ke yena soal konser dan mereka memutuskan untuk kesana bareng, mereka memilih tempat paling depan, konser 2hari lagi rara dan yena sudah tidak sabar
Mereka hanya berdua karena teman temanya memutuskan pergi liburan bersana orang tuanya, H-1 rara memutuskan yena menginap disini agar pagi sekali dia langsung berangkat agar mendapatnya yang paling paling depan
"Ra bangun buru mandi kita siap siap kekonser ayu" yena yang sudah bangun lebih awal
"haaeemm.... Lu duluan ajah sono" pinta rara dan yena pun mandi dan siap lebih dulu
Mereka berduapun sudah siap mereaka berangkat jam 06:05 dan suasana dirumah pun masih sepi hanya ada bibi yang membereskan rumah
Di perjalanan jatung rara berdebar sangat cepat 2x lebih cepat, sesampainya di stadium masih agak sepi dan rara dan yena memutuskan jalan pagi dulu dan muter muter stadium.
Rara dan yena membeli barang barang kpop yang ada disana, pas rara ingin berjalan tiba tiba dari depan ada yang nabrang
"aduh... Hati hati dong kalo jalan!" yena langsung membantu rara berdiri
RARA POV
Ya elah pake ketabrak segala untung gak banyak orang bisa jadi bahan tontonan nih gua -batin rara
"Eh sorry sorry maaf gak sengaja" rara mengangkat 1 alisnya suaranya tidak asing baginya,-
hah yang bener salah denger kali gua- batin rara
"Eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar
"Maaf aku gak sengaja" rara terkejut
"HOH! PAR--" pria itu berhasil membukam mulut rara dengan tangannya
"Hey! sudah diam bisa ketauwan aku disini, oke kalian kesini sini" pria itu menarik tangan rara dan yena, yena yang hanya bisa diam karna terkejud
"Oke aku memang park jimin, tolong jangan beri tahu siapa siapa, aku ingin melihat para army yang pagi sekali sudah disini, jadi tolong jangan beritahu mereka" ucap park jimin memohon yena mengangguk tidak dengan rara, rara masih terdiam melihat jimin
"Ra, hey rara!" akhirnya rara mengakhiri alamunanya karena yena menggoyangkan badannya
"iya, loh loh kok ada park jimin?,serius ini jimin hah?,apa kau makhluk astral yang berubah wujud jadi oppa ku hum? " pas rara ingin berjalan 1 langkah dan "aauuwww sakit yen" rara yang tadinya ingin jatuh dan dipengin oleh yena
"ahh kau ini sudah tau kau abis jatuh diam dulu jangan bergerak nanti lukamu tambah sakit, iya itu park jimin dia yang menabrakmu tapi apa kau lupa ingatan hum?" yena membantu rara duduk, yena yang masih bergemetar, ditambah rara yang amnesianya kambuh.
"Maafkan aku, aku akan mengobati lukamu itu ayo ikut aku" rara pun menurutinya tapi rara lupa kakinya yang masih sakit
"Yen kakiku masih sakit gimana ini aku tidak kuat berjalan" rara sambil menahan rasa sakitnya.rara menunggunakan rok pendek, jadi ketika jatuh, dengkulnya akan menghantam aspal.
"Sini biar aku gendong" rara yang langsung membulatkan mata dengan sempurna
"Hah apa kau yakin? " jimin pun mengangguk
Rara dan yena dibawa kesalah 1 cafe yang sudah buka karena tidak mungkin rara di bawa ke hotel yang jimin tempati
"Au au pelan pelan itu sakit tau"rara yang masih nehan sakitnya
"Iya aku akan hati hati sedikit lagi bentar lagi sembuh" jimin yang sedang mengobati rara dengan serius
"hmm kalian memirip kayak kakak ade" ucap yena sontak membuat jimin dan rara melihatnya
"apa? Apa aku salah? " ucap yena dijawab dengan gelengan jimin rara.
"Liat lah nama kalian, sama sama park." rara dan jimin saling melirik, tetapi ketika jimin melirik rara, hatinya langsung berdebar, gimana pun juga rara adalah fansnya.
"Bukan kah itu sebuah kebetulan?" ujar rara.
"No,no,itu semua takdir."
OKE FIX JIMIN DAH MUNCUL NIH,
AGAK GAK NYAMBUNG SIH, BIARKAN LAH, SORRY TYPO MULU, KATANYA KE ULANG ULANG MULUGOMAWO
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Kakak Gue!? || END✔
Fanfiction"eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar "maaf aku gak sengaja" rara terkejut "HOH! PAR--" pria itu berhasih membukam mulut rara dengan tangannya "hey sudah diam bisa ketauwan aku...