Rara pulang menggunakan taxi, perasaannya mulai tidak enak dengan apartemen. ia mencoba untuk melupakan soal tadi pagi tapi gak bisa.
Rara pasrah dengan semua, kalau mungkin hari ini adalah hari rara dan jimin tapi tolong jangan buat rara menangis.
Rara pun sampai memberi uang dan keluar dari taxi itu, rara udah melihat dari pintu loby kalau ada orang yang sedang duduk disofa loby, rara pasrah kalau itu anak bangtan.
Rara masuk dengan berjalan santai dan melihat kedepan, dan melihat ketempat duduk sofa ada jimin rara udah gemetaran, sebelum melewati jimin rara dipanggil olehnya tambah degdegan.
"Rara" jimin melambaikan tangan
Kaki rara mendadak berhenti, tubuhnya membuat saat laki laki itu menyebut namanya.
"Ya.. Park rara"
Entah harus gimana, rara tidak bisa bergerak disini. "Kesini lah"
Kakinya hanya menuruti perkataan jimin, kakinya melangkah mendekat tempat duduj jimin. Jantungnya sudah tidak karuan lagi.
Sesampai tempat duduk jimin, jimin menarik rara untuk duduk disampingnya. jimin langsung meneluknya dengan erat, rara masih bengong dan menahan air matanya.
"Rara kemana ajah kamu?" ucap jimin masih memeluk rara.
Jantungnya masih berdetak dengan kencang, ia bahkan tidak memikirkan nya jika jimin merasakan dekar jantungnya itu.
Rara gak tahan dengan ini, tuhan tidak mengizinkan air mata ini tetap diam. Rara nangis dipelukan jimin, semua yang ia tahan berbulan bulan berakhir disini.
Semua yang ia harapan berakhir disini, entah bagai mana persaan rara antara senang dan sedih, senang karena bisa bertemu lagi dengan jimin.
Dan sedih karena ia mempunyai alasan yang tidak pasti, rara nangis dan membalas pelukan jimin rara menumpahkan semua yang ia tahan kali ini.
Jimin kaget kenapa rara menangis, lalu jimin mengelus elus rambut rara lembut berusaha menengkan rara.
"kenapa nangis ra?"
"oppaaa hiks hiks" jimin masih berusaha menenangkan rara.
"jangan nangis dongkan udah gede, udah kuliah lagi. nanti cantiknya ilang loh" rara masih tetap menangis.
"Maafkan aku... Hiks" jimin melepas pelukannya dan melihat rara
"Maaf kenapa? Udah jangan nagis chup chup"
"aku menghilang dari korea dan lari kesini karena kau" jimin pun menatapnya lagi.
"Karena aku kenapa? Aku mencarimu dimana mana, gak ketemu ra..." rara pun membalas tatapannya dan bingung
"mencari aku?" ucap rara sambil sesunggukan.
"iya aku mencari kamu" jimin kembali memeluk rara.
Gimana cara aku menjelaskannya, penjelasanku tidak masuk akal tolonglah aku tuhan - batin rara
"tuhkan jangan nangis lagi, memang kamu kenapa kabur dari korea kesini ini sangat jauh ra?" rara melepas pelukan lagi dan mulai nercerita
"aku lari kesini karena, aku pikir oppa tidak mau menyukai adik sepertiaku, karena oppa tidak membalas pesan dari aku dan lainnya. Saat aku tanya ketaehyung, dia bilang kalau oppa sedang sibuk lalu aku bilang lagi kedia kenapa kau juga tidak sibuk, dia bingung ingin bilang apa dan dia bilang oppa tadi sedang main hp dan mulai dari situ aku sudah berpikiran negatif tentangmu." jimin mengerutkan keningnya.
"Ah~ pikiranmu belum dewasa rupanya" balas jimin.
"aku merasa kamu tidak mau mempunyai adik sepertiku karena aku manja, jelek, ngeyel dan menyusahkanmu, aku lari dari ini ingin membuat bebenmu menjadi sedikit lebih ringan. Aku bodoh kenapa dari awal aku harus bertemu dengan mu, kenapa dari awal aku harus berpapasan denganmu dan kenapa dari awal aku harus mencari kakakku, Aku bodoh. " rara menunduk dan menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Kakak Gue!? || END✔
Fanfiction"eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar "maaf aku gak sengaja" rara terkejut "HOH! PAR--" pria itu berhasih membukam mulut rara dengan tangannya "hey sudah diam bisa ketauwan aku...