Rara sudah sampai dibandara internasional diamerika, ia pun segera mengambil kopernya. rara keluar bandara dan menaiki taxi untuk pergi keapartemen yang disewa jonghan, ini bukan pertama kalinya rara kesini melainkan sudah 3 kali.
Rara termasuk orang yang bawa persaan, mungkin persaan itu yang membawanya untuk menghindari korea dan kakaknya, tanpa berpikir jauh rara mengatakan pada dirinya bahwa kakaknya tidak menginginkannya.
Rara merasa ini jalan yang baik untuk pergi kenegara ini, disini ada kakak sepupu rara yang tinggal disini nama panggilannya fini, fini satu apartemen tapi beda kamar dengar rara.
Sesampainya diapartemen rara disambut oleh fini dipintu loby, fini pun mengantar rara kekamarnya. kamar mereka sebelahan jadi gampang untuk rara jika butuh sesuatu.
"jeng jeng ini kamarnya" ucap fini membukakan pintu apartemen rara
"Ini terlalu besar untuk aku yang tinggal sendiri. " apartemenya sangat luas
"Ya gapapa nanti kita bisa berangkat bareng, nginep, nonton film seru deh, dan akhirnya aku punya temen dirumah"- fini
Rarapun memasukan kopernya kekamar, terdapat 3 ruang tidur karena rara hanya sendiri jadi 1 kamar akan dibuat tempat baju dan make up.
Rara memberes kan semua barang yang ia bawa, dibantu oleh fini. umurnya hanya beda 2 tahun, fini sudah masuk universitas ini, satu tahun yang lalu dan katany, dia akan melanjutkan hidupnya saja disini.
Semuanya selesai, mereka duduk disofa ruang tamu, rara pun berdiri dan mengambilkan minum untuknya dan fini.
"Makasih" - fini
"sama sama" ucap rara menggunakan bahasa korea
"Eh iya ra, kamu nanti ngomongnya pake bahasa inggris, kalau pake bahasa korea, orang sini mana ngerti" ucap fini menengguk segelas air.
"sip"
"ra mau nanya dong, kenapa kamu kuliah disini bukannya kamu keterima diuniversitas korea yang terbagus?"
"Hmm kayaknya aku punya masalah"
"masalah apa? Coba ceritain semuanya, pokoknya jangan sembunyiin masalah dari aku ya. sekarang kan kamu tanggung jawab aku, kamu aku yang urus disini."
"jadi gini kak... " rara menceritakan masalahnya.
"Ahh~ jimin, aku sudah tau diceritain sama mamah aku"
"Onnie tau?, kenapa gak bilang"
"Mana aku tau kalau kamu gak dibilangin." rara pun cengegesan
"memang susah mempunyai kakak idol, apa lagi nama BTS itu udah terkenal dimana mana, kamu jangan mikir, kalau dia gak mau kamu ada. Jangan mikir kalau kamu bebannya"
"Semua kakak atau pun adik sering banget kayak gitu, kayak aku sama fina (adiknya fini) aku suka ngerasa begitu tapi tidak lama, bukan berarti dia benci sama kamu kan kamu juga denger kalau mereka lagi ada masa promosi pasti sibuk banget kan, coba ini kan udah gak lagi masa promosi lagi kan coba kamu Line dia"
Rara pun mengambil hpnya dan mengetik pesan untuk jimin, "jimin oppa? " kata kata yang diketik dan dikirim oleh rara
"Nah kita tunggu malam ya"
Fini pun berusaha menenangkan rara, fini mengajak ketaman untuk menghirup udara segar, sebelum rara pergi ketaman ia masuk menghubungi jk kalau ia sudah sampai diamarika
"Hallo ra kenapa? udah sampai?"-jk
"Aku mau ngabarin ajah aku udah sampe" -rara
"wah bagus kalau gitu, belajar yang rajin biar cepet lulus, eh kayaknya ada tour keamerika deh 1bulan lagi/2 gitu"- jk
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Kakak Gue!? || END✔
Fanfiction"eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar "maaf aku gak sengaja" rara terkejut "HOH! PAR--" pria itu berhasih membukam mulut rara dengan tangannya "hey sudah diam bisa ketauwan aku...