Mereka pun bergi keluar melihat lihat toko sekitar, mencari barang yang unik, couple, dan cari makan malam.
"eh tunggu atuh... Etdah sendalnya kecil amad... Eh eh eh" rara mencoba memakai sedalspatunya kekakinya dan alhasil.
BRUGG...
jimin yang mendengar suara itu langsung balik badan dan melihat rara tertajuh.
"Hahahah sumpah ngakak, lu make sepatu apa lagi ngekuli? Ampe jatoh gitu hahah" jimin menertawakan rara terjatuh karna ilang keseimbangan saata memakan spatusendalnya itu.
"Heh bocah! Adek jatoh bukannya dibantuin gitu bangun lah ini, diketawain" rara cemberut.
"iya iya, ulululu adek abang catoh ketimpah batu bata ya ampe ilang keseimbangan gitu" akhirnya jimin membatu rara bangun.
Untung sabar kalo gak gua jorokin kegot tuh biar bau tambah bau -batin rara.
Mereka pun jalan karena toko toko aksesoris atupun oleh oleh, dekat sekali dengan villanya.
Jimin dan rara suka berhenti melihat barang barang yang menurut mereka lucu. Kayak yang baca.
Sempat kesusahan saat bertanya, untung ada google translate, kalau gak susah tinggal hidup dinegara orang.
"bang beliin rara topi ini bang panas nih..." rengek rara.
"elah uang punya lu kemana?"
"ada" jawab rara.
"ya udah pake uang lu lah punya uang ini"
"kali kali atuh beliin"
"iy dah"
Jimin pun membelikan rara topi itu tidak hanya rara, jimin pun membeli juga topinya.
Setiap berjalan pasti ajah ada yang memandang mereka, risih sih cuman mau gimana lagi, namanya juga anak cecan dan anak tamvan jalan pasti semua ngelirik.
Mereka berhenti sebentar ketempat penjualanan es jeruk, weh... Seger sekali.
Glek
Glek
Glek
Ahhh...
"wah seger tengorokanku tidak keset lagi" ucap rara.
"cacing cacingku tidak kehausan lagi" ucap jimin tanggannya langsung dipukul sama rara.
"sakit... Eh... Yah tuh kan ra jatoh gantiin sih kagak mau tau" es jeruk punya jimin jatuh karena rara.
"gakak ada duit ini ajah barengan" bals rara memberikan es jeruknya dan jalan.
"dasar kodet" rara tidak memndengarkan lata kata jimin.
Tidak hanya topi yang mereka beli, rara membali anting anting lucu, ada baju couple dan lain lain.
Sudah lama mereka berjalan, dan perutnya pun sudah lapar, memutuskan untuk makan.
Restonya pun deket dengan pantai, mereka pun bisa melihat sunset dari sini.
Pesanan mereka pun sudah datang dan melahapnya.
"ituh ituh sunset" rada menunjuknya.
Kearah matahari yang akan berganti bulan, sebenarnya adegan dimn ada sunset itu rara kesal.
Karena, dia akan akan datang sebentar dan pergi begitu sajah, kemudian datang lagi mengingatkan hal yang kemarin telah terjadi, lalu pergi lagi dan entah kapan dia akan kembali.
Tapi rara melihatnya karena pemandangannya indah, iya indah. Indah hanya sesaat dan kemudian gelap dan ditolongin oleh bulan dan bintang.
Oke oke lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Kakak Gue!? || END✔
Fanfic"eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar "maaf aku gak sengaja" rara terkejut "HOH! PAR--" pria itu berhasih membukam mulut rara dengan tangannya "hey sudah diam bisa ketauwan aku...
