Dari rumah rara, jimin langsung pergi kerumah neneknya bukannya pergi ke drom, diperjalanan banyak sekali diotaknya pertanyaan pertanyaan yang harus ditanyakan. Pertanyaannya terus berdatangan diotaknya, bahkan dia tidak tahu apa yang akan lebih duku ditanyakan.
Sesampainya dirumah neneknya jimin langsung turun dari mobil memncet bel rumah.
TING TONG
(ceritanya suara bel)Tak lama ada yang membukakan pintu seorang wanita berparuh bawa kisaran umur 65han lebih dan masih sangat sehat yang membukakan pintu.
"Ouhh liat siapa yang datang, jimin masuk dulu kenapa kau datang kesini? bukannya kau abis menggelar konser bukan?" ucap nenek itu dan memberi jalan untuk duduk disofa.
"Iya nek, aku dan member yang lain, memang kemarin abis menggelar konser" balas jimin
"lalu kenapa kesini bukannya kau harus ke drom? Apa kamu tidak merasa cape. Kamu harus banyak beristirahat, lihat tubuhmu."
"Aku gak cape ko, makin kesini aku mulai terbiasa dengan jadwal yang padat. aku kesini karena ingin bertanya" nenek jimin pun mengerutkan alisnya.
"apa yang membuat kamu penasaran, sampai datang kesini, uhm?"
"Kan kata nenek kalo orang tuaku masih tinggal dikota inikan." ucap jimin
"Ohh tentang orang tua mu. Ia mereka masih tinggal dikota ini"
"apakah mereka belum pindah rumah?"
"Belum, masih disana kayaknya"
"owhh apakah aku memiliki adik perempuan?"
"hmm... Kemarin saja aku habis menelepon orang tuamu dia mengatakan kalo dia sudah memiliki anak kelas 12 sma, itu pun aku baru tahu. sudah jarang aku meleponnya, dan pas aku tanya, dimana cucuku aku ingin bicara, katanya disedang menonton konsermu. Apa kamu sudah melihatnya?" jelas nenek jimin
DEG
Tidak mungkin dia kan, tidak mungkin dia adik kandungku - batin jimin
"Nek, nenek apakah tau nama adikku?"tanya jimin, jantungnya makan berdebar.
"Bentar akan ku ingat namanya... Ra.. Ra.. Hah~ rara namanya iya rara, park rara" jawab nenek jimin
"HAH YANG BENER! aku baru sajah mengantarnya pulang nek" neneknya pun kaget.
"Aigoo~kok bisa gimana ceritanya? " neneknya pun penasaran dengan ceritanya.
Akhirnya jimin pun menceritakan semuanya....
"Owh ya sudah, karena kamu sudah tau, jadi kau tidak perlu repot repot mencarinya lagi bukan?"jimin mengangguk.
"iya nek"
"sekarang kamu boleh sajah menemuinya tapi jangan sering sering ya, nanti dia curiga. aku tidak melarang mu cuman memperingatkan mu sajah, kalau rara belum tau permasalahannya. Kamu jangan memberi tahunya kata mamahmu,biar dia sendiri yang akan menceritakannya, diwaktu yang tepat." ucap nenek jimin, jimin mengaguk dan izin untuk kkembali kedorm.
Diperjalannan jimin sangat senang, pasalnya dia sudah tau dimana orang tuanya dan siapa adiknya sangat senang, sangat sangat senang seperti orang yang sedang yang mendapat keberuntung, yang tidak sesuai dengan harapannya.
Sesampainya jimin didorm jimin memencet bel apartemennya yang disebut oleh mereka drom mereka dan dibukaan pintu oleh taehyung, jimin pun langsung memeluk tubuh taehyung, dan tersenyum riang. Jujur, jarang sekali jimin seperti ini membuat taehyung bertanya tanya.
"hey hyeong ada apa kelihatannya kau bahagia sekali?" ucap taehyung sambil melepaskan pelukan jimin.
"Aku sudah menemukan keberadaan orang tua ku dan siapa adikku!" jimin teriak membuat penghuni yang ada diapartemen tersebut menghampirinya, taehyung masih cengo di hadapan jimin.
"kenapa ada apa?" ucap member lain.
"aku sudah menemukan keberadaan orang tuaku dan siapa adikku" ucapa jimin
Dan member lain ikut bersorak sorak bahagia hanya suga ikut bersorak dengan lemas, biasa mager.
"ini wajib buat kita rayakan minta traktiran jimin, itu ide bagus bukan?" teriak jin
"oke oke karena aku lagi senang, aku teraktir apapun yang kalian ingin makan. setuju?" jimin sambil mengangkat jarinya
"setuju" teriak mereka, kalo ini suga paling semangat.
Sesuai perjanjian jimin bakal teraktir member lain semaunya, dan dimeja makan full dengan makanan yang dipesan para member. jimin terheran karena banyak sekali makanan yang ada disini. apa mereka bisa menghabiskan. ditengah makan makan jungkook bertanya.
"hyeongkan kau tau keberadaan orang tuamu dan siapa adikmu tolong kasih tau kami dong plis" tany jungkook sambil mengunyah makanan.
"Orang tuaku belum pindah dari rumah lama, yang pernah aku tinggalin, dan apa kalian tau anak yang aku bawa bernama rara ini untuk memperkenalkan kepada kalian dan aku membuat kaki dia cidera itu apa kalian ingat kemarin" ucap jimin
"ingat" para member menjawab barengan.
"itu adik kandungku, tadi pagi setelah mengantarkannya, aku langsung kerumah nenek dan bertanya. Dan katanya benar kalo adikku bernama rara itu, aku keget disana,karena dia orangnya, aku mengantar dipulang kerumahnya dan itu rumah orang tuaku" ucap jimin sambil melahap makanan para member membulatkan matanya.
"hah serius, yang lucu itu, astaga ada kesempatan, jadi bisa sering main deh gue sama ade lo hyoeng." ucap jungkook
"Dasar, tapi kata nenek dia belum tau permasalahnnya, dan kalo dia main kesini jangan ada yang ngebilangin. karena mamah gue sendiri yang akan ngomong dan kata nenek gw juga jangan terlalu sering ajak dia kemana mana bareng gue." jelas jimin
"SIP" sontak member lain kecuali jungkook dan taehyung
"yahh... " ucap jungkook dan taehyung barengan
"kenapa lo pada suka ya sama adek gue, jangan deh ade gue yang cantik, imut dan lucu kayak gitu pacaran sama lo lo berdua nulardah penyakit rabiesnya" ucap jimin bercanda membuat member lain tertawa cekikikan
"jahat lo hyeong ya gak kook" ucap taehyung
"tau nih hyeong mana penyakit kita dibawa bawa lagi"ucap jungkook santai
"iya... EH Eh bukan pentakit gue, lu ajah sana, punya penyakit ngajak ngajak, rabies lagi kagak kagak, kagak sudi gue" ucap taehyung membuat member lain tertawa kembali, jimin menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
"dasar bocah dua gak inget umur gitu tuh" ucap jimin
UDAH YA SAMPE SINI DULU MAAF JARANG UP UDAH LAMA GAK UP UP BANYAK BANGET URUSAN DAN KARENA UDAH LIBUR AKUNYA JADI AKU USAHAIN BAKAL SERING UP YA DAN AKU PUNYA CERITA BARU NAMANYA THREE BESTS FRIENDS DAN ITU JANGAN LUPA DIBACA JUGA YA HEHEH
GOMAWO❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Kakak Gue!? || END✔
Fanfic"eh apa tadi bilang apa" rara memancing pria itu berbicara agar dia yakin kalo yang dipikirkan rara itu benar "maaf aku gak sengaja" rara terkejut "HOH! PAR--" pria itu berhasih membukam mulut rara dengan tangannya "hey sudah diam bisa ketauwan aku...