26.Pesawat 2

2.1K 131 4
                                    

"mah tenang dulu tenang" ucap jonghan berusaha menenangkan hyun.

"Tenang bagaimana pah hiks itu anak kita, anak perempuan kita satu satunya hiks hiks" ucap hyun yang dari tadi masih menangis

"iya papah tau itu rara anak kita kalau kayak gini terus kita gak bisa cari tau rara dimana keberadaannya tenang dulu" jimin yang masih merasa bersalah masih memeluk hyun, dan mengeluarkan air mata terus menerut.

"coba jimin apa kamu punya nomor temannya yang di us?"

"punya appa, rara menitipkannya kemarin"

"telepon sekarang tanyakan apa rara sudah berangkat? " jimin mengangguk.

****

Setelah pulang dari bandara ren, stiven dan bella pulang kerumah masing masing, masih ada rasa sedih dan rindu dengan rara.

Keesokan paginya mereka sudah siap untuk berangkat kuliah ren, stiven dan bella sudah berada dikanpus bella merasa perasaannya gak enak kenapa ini.

Setelah melewati pelajaran tanpa rara kelas sepi dan bella jadi sering bengong. istirahat pun tiba, mereka kekantin bersama dan sudah memesan makanan lalu makanan itu pun datang.

"bel kenapa sih bengong mulu, mikirin apaan sih mikirin rara" bella mengangguk dan memakan makanan itu

"jangan kayak gini juga kalau lu rindu bisa sakit tau" ucap ren tiba tiba hp bella bergetar bertanda ada yang menekeponnya lalu bella angkat.

"hallo ini siapa ya?" ucap bella yang tidak mengenal nomor ini

"ini jimin kakak rara" bella langsung menatap kearah ren dan stiven

"iya kenapa jim?" tanya bella gugup pertama kalinya ditelepon sama artis

"apa rara sudah berangkat naik pesawat itu?" tanya jimin

"iya kemarin rara sudah berangkat,kenapa emangnya dengan rara? "

"apa kamu liat berita?" -jimin

"pagi ini, aku belum liat berita memang kenapa dengan rara? " -bella

"Pesawat yang ditumpangin rara jatuh" bella langsung tak percaya

"Hah! gak gak mungkin! rara gak mungkin jatuh dari pesawat kau sedang bercandakan?" bella menggelengkan kepalanya.

"aku sedang tidak bercanda pesawat yang ditumpangi rara jatuh" bella langsung mengeluarkan airmata

"Gak, gak mungkin. gak mungkin rara jatuh dari pesawat gak mungkin.." bella langsung menangis dan menjatuhkan hpnya kemeja stiven yang penasaran langsung mengmbil hp itu.

"haii aku stiven sahabat rara disini kenapa sehabis bella menerima teleponmu dia nangis?" ren langsung pindah duduk disamping bella dan mencoba menenangkan karena dia juga gak tau permasalahannya

Sehabis jimin cerita stiven matanya berkaca kaca dan dia berkata keoada jimin.

"oke aku akan mencari tahu semua itu dan kita akan kekorea" ucap stiven

"makasih atas bantuannya" jimin mematikan teleponnya

"bella tenang bel gua akan cari tau tentang jatuhnya pesawat itu lu tenang ya" ren langsung mengerti tentang semuanya cukup sedih sekali.

Stiven mengambil leptopnya dan mencari situs situs kecelakan pesawat yang ditumpangi rara, mencari dengan rasa gelisah.

Setelah semuanya data terkumpul dan ada nama rara didaftar penumpang stiven menyuruh ren dan bella untuk pulang dan langsung kebandara menemui keluarga rara.

Jimin Kakak Gue!? || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang