7. jimin

4.4K 269 5
                                    

AUTHOR POV

Keesokan harinya mereka sudah bersiap untuk pulang, sebelum pulang mereka pergi kelantai dasar untuk saran.

Sehabis saharapan mereka kembali ke kamarnya, rara sedang menelepon hyun mamahnya, dan yena sedang memainkan hp.

"Halo mah, rara sama yena gak usah dijemput ya"

"Loh kenapa ra? Kamu pulang sama siapa?" ujar mamahnya.

"Ada yang mau jemput aku, dirumah aku kasih tau deh" rara terkekeh

"owh ya sudah hati hati ya"

"iya mah"

Tut Tut Tut

Telepon berakhir, rara yang sedang melihat jendela siapa tau dia melihat jimin dan dia bisa bergegas. Setelah melihat kejendela beberapa detik kemudian, ia pun tersadar.

"aishh Aku bahkan gak tahu plat mobil jimin oppa, dan juga pasti dia berpakaian ketutup. Gimana aku bisa lihat" yena pun melihat rara langsung geleng gelang kepala.

JIMIN POV

Jimin sudah keluar dari hotel yang ia tempati, jimin sudah meminta izin kepada semuanya untuk pulang lebih awal, dan mereka mengizinkannya.

"Gimana dia bisa tahu kalo nanti aku sudah ada di hotel yang ditempatinya, dasar bodoh kenapa kau tidak meminta nomornya sajah" jimin langsung mengacak ngacak rambutnya.

Sesampainya dihotel yang ditempati rara dan yena, tempatanya pun tidak jauh dari tempat yang mereka tinggal.  jimin langsung berjalan keresepsionis hotel yang tidak jauh dari pintu masuk.

"Halo. saya mau tanya disini ada tamu yang bernama rara? " tanya jimin

"halo, tunggu sebentar akan saya carikan"

"oh tuan ada dikamar a57 di lantai 8" lanjut resepsionis

"oh, oke makasih " balasnya sambil membungkukan sedikit badannya.

"sama sama"

Jimin pun langsung menuju lift dan menekan tombol lantai 8, sesampainya di lantai 8 sekarang ia mencari kamar a57, dan ketemu.

TOK TOK TOK

Ah aku harus bilang apa nanti kemereka- batin jimin

Ceklek

"Ah oppa... silah kan masuk"
Ucap rara

Jimin pun masuk kedalam kamarnya rara dan yena.

Wangi parfumnya aku kenal ini farfumnya siapa - batin jimin

"Wah wangin parfum siapa? wangi sekali? " tanya jimin sambil berjalan ke dalam.

"itu parfum mamah ku tidak sengaja aku bawa" ucap rara

Mamah rara, mamah ku juga suka Parfum ini dan sering sekali memakainya, dulu.- batin jimin lagi

"Ya udah. Udah dirapihin semua? Kalau udah ayo kita berangkat" rara dan yena mengambil barang mereka.

Mereka berjalan meninggalkan kamarnya, tidak lupa dengan kartunya yang harus dibalikin. Mereka memasuki liftnya, setelah keluar dari lift, rara pergi ke resepsionis untuk membalikan kartunya. Dan juga membayar tagihan hotel.

"Yen apa kamu balik ke rumah ku/pulang kerumah mu?" tanya rara.

"Aku pulang kerumah ku sajah " rara pun mengangguk

Didalam mobil, keadaannya sangat sungi hanya ada suara radio yang ia dengar. Ini bahkan terasa canggung,tidak ada yang memulai percakapan lebih dulu.

"Jadi siapa yang pulang duluan?" tanaya jimin

"Aku. Aku pulang duluan tidak jauh dari sini ada apartemen ku disana" jimin pun mengangguk

Sudah menurunkan yena dan sekarang kerumah rara, jantung jimin bahkan berdetak 2x lebih cepat, entah kenapa dia masih sangat hafal dengan jalanan yang ia lewati ini.

Tidak mungkin kan kalo rara adik ku -batin jimin yang kembali serius menyetir,

Mobil jimin sudah masuk keperumahan rara dan jimin juga sangat ingat dengan perumahan ini, ini masih tidak berubah, masih tetap sama.

"Rumah mu dimana ra? " jimin.

"belok kiri dan lurus sedikit no23"

Hah gak mungkinkan, apa yang terjadi. itu rumah orang tua ku, apa ini tidak salah, ahh mungkin mereka sudah pindah.

"benar ini rumahnya?" rara pun mengangguk

Sesampainya didepan rumah rara, ia membereskan barangnya dan ingin segera turun dari mobil jimin

"Uhmm, kapan kamu pindah ketempat ini?" rara melihat kearah jimin.

"Setauku, papah dah mamah udah tinggal cukup lama disini. Dan gak pernah pindah" balas rara, jimin terdiam sebentar.

"Gak pernah pindah ya." rara mengangguk.

"A.. Apa boleh, nanti aku berkunjung kerumahmu? Umm maksudnya, aku hanya memastikan. kalau kamu tidak kenapa kanapa. " ucap jimin sedikit terbata bata.

"Kamu tidak perlu khawatir berlebih seperti itu, jelas ini luka kecil. Besok juga sembuh ko"

"Aku hanya memastikan.".

"iya boleh, tentu saja. kapan pun kamu mau datang, akan aku pastikan aku ada dirumah. " rara pun tersenyum

"hhaha. boleh aku minta nomor hp mu? " semoga boleh aku akan mengenalnya lebih jauh, agar aku bisa memastikan kalo dia adalah adik kandungku - batin jimin

"Oh tentu ini nomor ku, kalau sudah makasih, karena sudah mengantarku sampai rumah, dan makasih sudah mengenalkan ku kepada member yang lain" jimin tersenyum dan mengangguk.

Rara pun turun dari mobil jimin dan melambaikan tangan nya, jimim pun menjalankan mobilnya.

"aish apa apaan ini aku akan tanya kepada nenek soal ini"





JIMIN POV END

SORRY TYPO, maap nih yaa gak klo garing kek bubur.

Jimin Kakak Gue!? || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang