12. Jimin

3.8K 220 15
                                    

Setelah yang terjadi semalam. Mungkin hari ini rara merasa tubuhnya kembali hidup, tidak hampa, rara bangun dan langsung pergi kekamar mandi. ia keluar menggunakan seragam untuk hari ini sedikit polesan bedak dan lipbam .

Rara keluar kamar sudah berbapakaian sangat rapih, membawa tasnya rara pergi kemeja makan. Dia melihat sudah ada jonghan dan hyun disana, rara pun langsung menghampirinya.

"Pagi mah, pah" ucap rara sambil duduk dikursi depan hyun.

"Pagi ra" jawab mereka.

"Ohya, mah formulirnya terakhir dikumpulin hari ini." ucap rara sambil memakan sarapan.

"ini ra udah mamah tulis, nama kakak kamu mamah slipin ajah, soalnya biar gak ada yang tau. Kalau, kakak kamu jimin. Dan biar gak pada heboh nanti, jangan kasih tau siapa siapa ya ra. Kecuali yena dan ara, soalnya dia jugakan membantu mencari tahu kakakmu, biar dia gak usah susah payah nyarinya" jelas hyun dan memberikan selembar kertas.

"Sipp mah, ya udah rara berangkat." jonghan dan hyun mengangguk.

Rara meninggalkan meja makana dan berjalan keluar rumah. Sudah ada supirnya yang sedang mengelap mobil, rara pun menghampirinya.

"Paman ayo berangkat"

Supirnya pun mengakhiri mengelap mobil, dan memasukan lapnya pada tempat. supirnya rara pun masuk mobil menyalakan mobilnya, rara pun masuk kedalam mobil. Dimobil rara membuka tasnya dan memasukkan kertas formulir itu, sambil senyum senyum sendiri.

:::::::::::::

Sesampainya rara disekolah.

"Paman, rara sekolah dulu ya." seperti biasa rara pamitan.

"Baik nona, belajar yang giat ya." balas sang supir

"Siapp" rara pun keluar dari mobil.

Rara berjalan melewati koridor koridor sekolahnya, sambil senyum senyum sendiri. Jelas membuat orang bertanya tanya, kenapa rara sekarang.

Sesampainya rara dikelas, rara langsung memeluk yena dan ara dari belakang, yena dan ara pun kaget. Mereka langsung membalikan badannya, yena dan ara kebingungan mereka belum pernah melihat rara sebahagia ini.

"Tumbem ra bahagia banget kayaknya... kenapa nih?" ucap yena

"Yen ara, lu tau gak. Sekarang gua udah tau siapa kakakku sebenarnya." ucap rara yena dan ara pun langsung membulatkan matanya.

"Hah! yang bener ra!" rara mengguk sambil mengenyirkan gigi.

Mereka bertiga pun langsung lompat lompat bahagia, teman sekelasnya pun langsung melihat mereka heran, pagi pagi udah berisik ajh.

Setelah kejadian lompat lompat, mereka cape, dan merasa sangat lemas, nafasnya keluar sangat cepat. Rara pun menaruh tasnya dan duduk ditempat duduk rara.

"Eh eh, gua udah kesenengan dulu, siapa kakak lo juga gua blom tau. Siapa dulu kakak lu, kan belum dikasih tau." ucap ara

"Ohiya lupa jadiii... " yena dan ara langsung menatap rara penasaran.

"jadiii.... " rara mengulanginnya dan mereka semakin penasaran.

"jadiii... " yena sudah kesal karena bukannya nama kakaknya yang rara sebut malah kata jadi.

"Ya! Park rara!".

"Ohh nama kakak lu, jadi ya. Wah selamat ra, selamat ya akhirnya bertahun tahun lu nyari nama kakak lu. gak sebagus expetasi selamat loh" ucap ara.

"eh ngarang bukan, nama kakak gua park jimin. ara ku sayang." ucap rara sedikit lebih kecil

"WHAT, gak usah bercanda deh." ucap mereka teriak membuat penghuni kelas kembali menatap mereka

Jimin Kakak Gue!? || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang