4. Menantang✔

129K 7.7K 165
                                    

MENANTANG

"Hidup itu tak mulus sesuai perkiraan. Luka luka ini pertanda bahwa saya pernah Mengalami kesulitan." Bara Brayudani

" Bara Brayudani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah terlewat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah terlewat. hari ini, setelah pulang sekolah, para anggota G.O.VA berkumpul di depan gerbang PK. Mereka akan menonton pertandingan basket antara SMA garuda dan SMA cahaya.

"udah kumpul semua?" tanya Bara di atas motornya.

"udah tapi belum semua sih Bar," ucap Deon menimpali ucapan Bara. Laki laki itu juga sama berada di motornya sendiri.

"udah tapi belum kumpul semua itu gimana?" tanya Bara heran. Deon hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"berangkat dulu aja. Kasih tau mereka yang belum dateng langsung kesana." ucap Bara yang menghidupkan kontak kuncinya. Laki laki itu siap untuk jalaan.

Motor mereka melaju satu persatu meninggalkan gerbang sekolah mengikuti jalan raya yang menuju ke gedung olahraga, yang biasa di gunakan untuk ajang lomba antar kota atau kabupaten dan juga provinsi.

Motor motor mereka berhenti tepat di sebalah mobil berwarna hitam mengkilap. Mobil milik Real dan temannya yang lain. Terlihat dari mereka yang ada di bagian mobil tersebut. Beserta stiker G.O.VA di kaca mobil.

"lama lo pada," ucap Real, berdiri didepan kap mobilnya

"mereka belum dateng?" tanya Bara, menghiraukan ucapan Real. "belum," jawab Real.

"ga jadi kali," timpal Deon. Menepuk kepala Joko dengan sengajanya. "bangsat! Lo ngapa jitak gue anying!" sewot Joko tidak terima. Laki laki yang biasanya cerewet, tiba tiba diam diam saja hari ini.

"diem diem aja lo. Biasanya juga heboh." ucap Deon.

"banyak pikiran." ucap Joko sok dengan tampang belagunya.

"muka lo butek Jok." timpal Cekra dengan kunci motor yang ia arahkan ke dagunya.

"Gue diam salah, heboh salah!" sewot Joko wajahnya sudah keruh seperti air sawah.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang