28. pertempuran kecil

78K 5K 231
                                    

PERTEMPURAN KECIL; G.O.VA DAN SANTERA.

Vensha dan Aira melambaikan tangannya ke arah anak anak G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vensha dan Aira melambaikan tangannya ke arah anak anak G.O.VA. Motor yang di kendarai Vensha dan Aira keluar meninggalkan markas G.O.VA. Meninggalkan anak anak laki laki itu dengan segudang urusannya. Vensha memaki maki di jalan sambil memukul mukul gemas stang motornya.

"lo liat muka Nisa yang sok polos tadi?" Vensha melihat Aira dari kaca spionnya, Aira mengedikan bahunya tidak peduli.

"dari dulu dia itu begitu. Ga suka banget gue." sambung Vensha.

"udalah Ve ga penting juga," Vensha melihat Aira mengarahkan kepalanya ke gedung gedung yang mereka lewati.

"gue nih punya mantan, tapi ga gitu. Kaya murahan jatuhnya," Vensha masih mendumel  kesal, padahal Aira yang seharusnya kesal.

"mau murahan, pelacur, jalang, ataupun pelakor gue bodo amat Ve," Aira menanggapinya dengan santai. Perempuan itu tidak mau memikirkan hal hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

***

Real berdecak di tempatnya, kesal tentu saja. Mereka semua masih di markas, ada Bara juga yang sedang bersender di kursi.

"ngapain lagi sih tuh anak!" geram Real di tempat duduknya.

"Pengen gue terjang kalo depan mata." ucap Bams geregetan.

"ga trima waktu kalah futsal mungkin," ucap Kevin tenang.

"mereka udah ngumpul?" tanya Bara—menghisap rokok miliknya. Tumben tumben sekali Bara merokok.

"udah. Di lapangan deket pohon gede," jawab Cekra.

"sekarang?" tanya Real. Melihat ke anak anak yang lain. Mereka semua diam menunggu Bara berbicara.

Bara hanya menganggukan kepalanya, pertanda 'iya'. Bara membuang rokoknya asal lalu menginjaknya. Kini laki laki menampilkan wajah datar jika berurusan dengan musuhnya. Tapi, berbanding balik jika dengan teman temannya.

***

Semua anak anak G.O.VA yang ada di markas berangkat ke lapangan menggunakan motor mereka masing masing. Mereka tidak membawa apa apa sebagai alat tawuran. Hal itu sudah biasa mereka lakukan.

Deru suara kenalpot mereka terdengar di sepanjang jalan yang sepi menuju lapangan komlip. Dengan Bara memimpin di depan dengan jaket hitam berlambang perisai dan pedang.

G.O.VA memakirkan motor mereka di bawah dua pohon besar yang dulu pernah ia dan Aira duduki. Bara melangkah menuju tengah tengah lapangan, disusul oleh anggotanya.

Leon yang melihat itu pun, melangkahkan kakinya dengan cepat ke tengah tengah lapangan, di saat Bara enggan menghampirinya bersama teman temannya.

Bara dan Leon saling berhadap hadapan. Anak anak Gimbal dan juga G.O.VA saling menampilkan wajah sengitnya.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang