24. Razia✔

77.7K 5.1K 190
                                    

RAZIA; BUAT PANIK PARA SISWA

'masa sekolah itu ga jauh jauh dari razia. Kalau kena razia bingunya minta ampun. Tapi, kalau ga kena bahagianya. Ngerasa hebat karna bisa ga ketauan—dilla'

"RAZIA WOY RAZIA!!!" Doni berdiri di depan pintu kelas XII Ips satu, "Bar razia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RAZIA WOY RAZIA!!!" Doni berdiri di depan pintu kelas XII Ips satu, "Bar razia. Anak anak kelas sepuluh udah pada kena."  Ujarnya dengan ngos ngosan.

"makasih Don." ucap Bara. Doni terlihat berlari kembali menyebarkan informasi ke seluruh kelas XII.

"Jok naik!" perintah Karina. Menujuk atap plafon yang terbuat dari kayu. Tapi, sayangnya ada bagian yang sudah bolong.

"perasaan isi kelas ini banyak. Tapi gue lagi gue lagi." dengan mendumel Joko mendorong meja ke arah bagian pintu. Karna di situlah plafon yang bolong berada.

"yang punya kantong plastik bawa sini!" Deon sudah bersiap mengambil barang barang yang akan di sumputkan.

Karina melemparkan gulungan plastik berwarna putih ke meja guru.

"masa cuman satu Kar!" protes Deon dengan membuka plastik putih itu.

"cari sendirilah. Suruh Joko ke kantin sana." ucap Karina. Perempuan itu sibuk mengeluarkan bedak bedaknya dari dalam tas.

"gue lagi gue lagi!" Joko protes saat dirinya sudah naik ke meja. Laki laki itu bersama Kevin dan Bara sedang menyusun bangku untuk naik ke atas.

"Cekra mana sih Cekra?" tanya Bara. Laki laki itu berdiri sambil memegang kursi yang di naiki Joko.

"ke kelas doinya lah Bar." ucap Bams.

"Miranda pinjem tote bag lo dulu ngapa." Deon menatap tote bag Miranda—bendahara kelasnya.

"rusuh banget sih." ucap Miranda. Perempuan itu dengan cemberut mengeluarkan buku buku cetaknya dalam tote bag hitam miliknya.

"ga gue sumputin juga entar punya lo." ucap Deon sambil merampas tote bag Miranda.

"MANA SINI HP HP!!!" teriak Deon. Kantong paper bag ia buka lebar lebar.

"Bams itu plastiknya. Ambilin yang lain." ucap Deon.

Bams dan Deon bertugas mengambil barang barang yang menurut mereka akan kena razia.

Deon mengumpulkan ponsel ponsel layar sentuh yang harganya bisa jutaan untuk satu buah ponsel.

Sedangkan Bams mengumpulkan bedak bedak beserta tetebengek yang lain.

BARA[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang